#23

2.3K 135 27
                                    

Aku menatap Jungkook tidak percaya.

"Jangan panggil aku 'babygirl'!" Aku berteriak ke arahnya.

Jungkook mengacak rambutnya dan menggenggam kedua tanganku. "Riel.. dengarkan aku dulu.."

Aku berusaha melepas tanganku dari tangannya. "Lepaskan, Jungkook! Aku tidak mau bicara!"

"Seberapa banyak yang kau dengar?" Tanya Jungkook dan aku menatapnya tidak percaya.

"Kau peduli soal itu?" Tanyaku balik sambil memukul tangannya.

"Aku dengar semuanya. Semuanya. Aku sudah muak denganmu. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku." Lanjutku sambil turun di tempat tidur dan berjalan menuju pintu keluar.

"Memang aku membohongimu malam itu."

Aku berhenti. Bahkan untuk mengucapkan sepatah kata untuk membalasnya sangat sulit.

"Aku juga tidak tahu. Sial. Aku sendiri bahkan tidak tahu mengenai perasaanku. Rasanya aku tidak menyukaimu, bukan, aku bahkan tidak boleh punya perasaan padamu. Tapi kenapa setiap aku bersamamu, hatiku terasa hangat? Setiap melihat tawamu, sepertinya dunia terasa lebih baik dari yang sebenarnya?

"Semua sangat sulit. Apalagi sejak kejadian semalam, melihatmu memberikan dirimu sepenuhnya padaku membuatku gila. Kenapa kau sepercaya itu padaku? Aku hanya membelimu untuk membunuh Yoongi! Tidak ada lebih dari itu! Kenapa.. kenapa kau.."

Aku terkejut saat melihatnya menarik tanganku dan membuatku menghadapnya.

"Aku harus memastikan satu hal lagi. Jika memang semua ini hanya kesalahan, aku akan membiarkanmu pergi."

Mataku membelalak saat dia menciumku. Sebelum aku mendorongnya, hatiku seperti mengatakan untuk tidak melakukannya.

Ini bukan yang memang kau inginkan?

Kau ingin Jungkook.

Kau juga ingin Jungkook untuk menginginkanmu.

Air mataku menetes saat aku berpikir seperti itu. Apakah rasanya sesulit itu untuk memiliki perasaan yang terbalas?

Jungkook melepas ciuman kami dan aku menatap ke dalam matanya, mengharapkan jawaban yang kuinginkan.

"A..aku.." Jungkook tergagap dan melihat ke bawah.

Aku tersenyum dan menangkup wajahnya agar menghadapku. Aku mencium bibirnya lagi pelan. Pelan tapi pasti, aku tahu jawabannya.

"Kau mencintaiku juga, Jungkook." Senyumku.

Kalau dia juga sebenarnya mencintaiku.

—-

"Sejak kapan kau tahu?" Tanyaku pada Jungkook.

Jungkook memiringkan tubuhnya untuk menghadapku. Menarik selimut untuk menutupi tubuh kami yang sudah telanjang.

"Hm.. aku pikir saat malam itu kita pertama kali tidur bersama. Aku sudah memiliki perasaan padamu. Apa yang kukatakan malam itu adalah kebenaran. Tidak ada kebohongan sedikit pun." Jawab Jungkook.

"Tapi kenapa kau bilang pada Taehyung kalau kau tidak memiliki perasaan apapun padaku? Kau bahkan bilang akan membunuhku."

Jungkook menelan ludah dan mengalihkan pandangannya. "Maafkan aku.. memang itu tujuan awalku. Tapi aku tidak bisa.." Dia meraih dan mengelus wajahku. "Aku tidak tahu kalau aku sudah sedalam ini denganmu. Aku benar-benar minta maaf kau harus mendengar itu semua."

Aku menggenggam tangannya dan menyenderkan kepalaku. "Tidak apa. Mengetahui kalau ternyata kau mencintaiku juga, itu sudah cukup."

Jungkook mendekatkan tubuhnya dan menyender di leherku, memelukku lebih erat. "Apa yang sudah kulakukan sampai berhak untuk mendapatkanmu?"

YAKUZA || JEON JUNGKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang