#21

2.9K 166 17
                                        

Sebelum membaca, silakan siapkan Hobi water kalian🌚

Lalu silakan menikmati ceritanya..


Jungkook mendorongku masuk ke dalam kamar. Dia langsung mengangkat dan membantingku ke atas meja, dia menaruh kedua tangannya di bagian kiri dan kananku.

"Kenapa kau pergi? Kenapa kau pergi meninggalkanku?!" Bentak Jungkook dengan matanya yang sudah mulai merah.

Aku bergetar ketakutan. Aku tidak pernah melihatnya semarah ini. "Ma..maafkan aku.. kukira kau.."

"Apa? Kau kira aku hanya menggunakanmu saja untuk menjebak Yoongi?"

Aku terkejut. Bagaimana dia bisa tahu?

Aku mengangguk pelan dan dia menghela nafas.

"Apa kau masih tidak sadar?"

Aku mengerutkan alisku mendengar perkataannya. "Maksudmu?"

Jungkook mengusap rambutnya dengan kesal dan menatapku tajam. "Kau masih tidak sadar akan perasaanku?!"

Aku menelan ludah. "Apa maksudmu? Bicara yang jelas.."

"Aku menyukaimu, Riel. Menurutmu kenapa aku berbuat baik padamu?!"

Aku tersentak. "Kau.. menyukaiku?"

Jungkook menggeram dan mendekatkan wajahnya ke telingaku. Dia menggeram di telingaku. "Kau baru sadar sekarang?"

Aku mengangguk. Air mataku mulai menggenang.

Apakah Jungkook benar-benar menyukaiku?

Dia mengangkat hoodie yang kupakai dan menyentuh kulit di pinggangku.

"Dimana dia menyentuhmu?" Geram Jungkook.

"A..apa maksudmu?" Aku tergagap.

"Jangan membohongiku. Aku tahu dia menyentuhmu."

Aku menelan ludah. "Untuk apa kau bertanya?" Bisikku pelan.

Jungkook menatapku dengan penuh kemarahan bercampur nafsu yang terlihat nyata di matanya.












"Akan kutunjukkan padamu cinta yang sebenarnya."

—-

"Dimana dia menyentuhmu?"

Aku menelan ludah dan menunjuk ke pinggangku.

"Dimana lagi?" Tanya Jungkook marah.

Aku menunjuk bibirku.

Jungkook menggeram dan menarik daguku. Dia mengusap bibirku dengan bibirnya. "Kau milikku. Hanya aku yang boleh menyentuhmu."

Dia mengangkatku lagi dari meja dan membawaku ke tempat tidur.

"Akan kubuat kau melupakan dia sepenuhnya."

Dia membuka kaos putihnya dan menjatuhkannya ke lantai. Dia mengacak-acak rambutnya yang berwarna hitam, agar rambutnya mulai menutupi dahinya. Aku menatap otot perutnya yang sangat kencang dan tubuhnya yang kekar, melayangkan tubuhnya di atas tubuhku, kedua tangannya ada di samping kepalaku.

Dia menunduk dan menjilat bibirku, meminta persetujuan untuk masuk ke dalamnya. Aku mengizinkannya dan membiarkan lidahnya mengeksplorasi setiap inci dari mulutku. Ciumannya kali ini terkesan lebih lembut, dia tidak memaksa untuk masuk atau bahkan memaksaku sama sekali.

Kali ini aku yang mengizinkannya.

Atau bahkan aku yang menginginkannya.

Tangannya berjalan masuk ke dalam pakaianku, bibirnya menghisap bagian belakang telingaku, membuatku terkesiap.

Dia mulai menarik dan membuka hoodieku dan melemparnya ke lantai. Aku bisa merasakan kulitnya menyentuh kulitku yang sudah terekspos olehnya. Dia meraih braku dan membuka klipnya. Sebelum aku menghalanginya, dia menahan kedua tanganku di atas kepalaku.

"Jangan tutupi dirimu dariku." Dengan perkataan itu, dia membuang bra dan menarik celana dalamku.

"Kau sangat cantik. Setiap lekuk dari tubuhmu membangkitkan nafsu dalam diriku." Dia lanjut menatap seluruh bagian tubuhku dengan penuh nafsu di matanya.

Dia mulai membuka celananya dan tanpa kusadari, kami berdua sudah telanjang. Tangannya di sekujur tubuhku, membuatku lupa akan apapun yang sudah kami lewati.

Bahkan malam itu aku melupakan Yoongi.

Bibirnya memastikan untuk mencium dan membuat tanda di setiap sisi tubuhku dan aku menarik rambutnya setiap saat dia membuat tanda di dalam diriku.

Aku merasakan sedikit rasa sakit, saat kepolosanku menghilang di udara, seiringan dengannya menyuruhku untuk diam dan menikmati. Mengambil waktu yang manis, sampai aku mulai terbiasa dengan semua hal baru darinya.

Semua desahan dan erangan kami menjadi satu, atmosfer dalam ruangan penuh meneriakkan ketegangan seksual. Dia membaringkan tubuhnya di sampingku, membiarkan selimut menutupi tubuh kami yang sudah telanjang. Dia memeluk pinggangku dan mengistirahatkan kepalanya di kepalaku. Aku menyandarkan kepalaku di dadanya, merasakan rasa hangat yang sangat nyaman.

"Apakah aku berhasil membuatmu melupakannya?" Tanya Jungkook, suaranya seperti melodi merdu yang memenuhi telingaku.

"Iya.." jawabku mulai lelah.

"Riel,"

"Ya?"

"Aku mencintaimu. Aku benar-benar gila untukmu. Kau tidak tahu perasaanku setiap aku bersamamu." Dia tiba-tiba mengucapkan pernyataan cintanya kepadaku, sambil memelukku lebih erat dan memberikan ciuman ringan di kepalaku. Aku bisa mendengar suara detak jantungnya yang berdetak sangat keras, lebih cepat dari jantungku sendiri.

"Jungkook..






















A..aku.."

—-

Fiuh..

Ternyata Jungkook bener" uda suka ama Riel.

Beneran?

Silakan menunggu chap selanjutnya untuk melihat apakah bener Jungkook suka dgn Riel ato tidacks.

Love yall,

Nuget Ayam

YAKUZA || JEON JUNGKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang