Srashh..
Terdengar suara air mengalir dari kamar mandi. Aku sedang menunggu giliranku untuk mandi, karena Jungkook yang masuk terlebih dahulu.
Aku membuka ponselku dan membaca pesan dari Yoongi.
Yoongi : Kau sedang apa?
Riel : Pergi. Kenapa?
Yoongi : Tiba-tiba aku ingin bertemu denganmu:)
Yoongi : Pergi kemana?Riel : Rahasia;)
Yoongi : Main rahasia dia sekarang>:(
Yoongi : Apa kau mau bertemu lagi?Aku berpikir sejenak. Apakah aku boleh pergi lagi dengan Yoongi? Mungkin sebaiknya aku bertanya pada Jungkook dulu.
Riel : Aku akan bertanya pada waliku dulu ya
Yoongi : Tante dan om mu?
Riel : Hm. Iya
Tentu aku tidak bisa jujur padanya kalau waliku sekarang adalah Jungkook. Dia pasti akan mengamuk atau bahkan bertengkar dengan Jungkook.
Dan itu hal terakhir yang kuinginkan.
Jungkook membuka pintu kamar mandi dan keluar dari dalamnya. Dia mengeringkan air di rambutnya dengan handuk. Dia sudah memakai kaos putih kebesaran dengan celana jogger berwarna abu. Dia berjalan ke arah meja untuk menaruh handuk, lalu berbalik ke arahku.
"Giliranmu." Katanya yang kujawab dengan mengangguk.
Aku masuk ke kamar mandi dan tidak lupa untuk menguncinya.
—-
"Ceritakan sedikit mengenai temanmu."
Aku menoleh terkejut mendengar kata-kata Jungkook barusan. "Temanku?"
"Iya. Yang kemarin kau pergi dengannya. Yoongi."
Aku memainkan rambutku. Apa yang harus kuceritakan pada Jungkook?
"Ehm.. dia temanku saat SMP."
Jungkook mengangguk, menyuruhku untuk lanjut bicara.
"Dia satu-satunya teman yang dapat kupercaya. Karena banyak orang yang tidak begitu menyukaiku, aku hanya memiliki sedikit teman.
"Yoongi ada di masa-masa sulit dalam hidupku, seperti saat aku akan diusir oleh keluargaku, hanya dia yang membelaku. Karena itu dia.."
Jungkook mengerutkan alisnya. "Dia?"
Aku menghela nafas dan menunduk. "Dia cinta pertamaku."
Aku bisa mendengar suara tsk dari mulut Jungkook. Aku menoleh dan dapat melihat sorotan matanya. Dia terlihat kesal, apa itu hanya perasaanku saja? Dia mendekatkan tubuhnya ke tempatku duduk di kasur dan dia duduk di depanku. Dia menyender ke depan sehingga membuatku mundur ke belakang, hingga tubuhku menabrak dinding kasur. Dia menaruh kedua tangannya di samping kepalaku.
Aku menutup mata saat wajahnya mendekat ke wajahku. Kukira dia akan menciumku, sampai terasa hembusan nafas di telinga dan leherku.
"Aku tidak suka mendengarmu bicara seperti itu." Geramnya di telingaku.
Aku menelan ludah. "Bu.. bukannya tadi kau yang bertanya?"
Dia menggeram lagi dan menjatuhkan kepalanya di pundakku. "Tetap saja. Aku tidak suka."
Jungkook mulai mencium lalu menghisap leherku, mencari tempat yang pas untuk dia berikan tanda. Aku berusaha tetap diam agar tidak memberikan kesenangan untuknya. Dia menggeram terus dan menarik tubuhku agar duduk di pangkuannya, sehingga kedua kakiku ada di bagian belakang tubuh Jungkook. Dia naik dari leherku menuju bibirku.
Aku mengerang dengan keras saat dia menjambak rambutku untuk memberikannya akses lebih besar untuk masuk ke dalam mulutku. Dan tanpa kusadari, dia dengan cepat melepas celanaku.
Saat aku menyadarinya, buru-buru aku melepas ciuman kami untuk mencari celanaku. Yang tentu saja dihalangi olehnya, dengan cara menekan kedua tanganku di atas kepalaku.
"Kenapa? Kau malu menunjukkan tubuhmu padaku?"
Aku menatapnya dengan marah dan dia hanya terkekeh.
"Aw.. kau terlihat lebih seksi saat marah." Katanya sambil menjilat bibirnya.
"Lepaskan aku." Kataku sambil menarik kedua tanganku, tapi tidak bergeming sama sekali.
"Hm? Kenapa aku harus melakukannya?"
"Kau berjanji untuk tidak memerkosaku, Jungkook."
Perkataanku tadi cukup mengejutkannya, terlihat dari matanya yang membesar dan langsung melepaskan kedua tanganku. Aku langsung dengan cepat menarik selimut untuk menutupi kedua kakiku dan mengambil celanaku.
"Hm.. kau benar. Aku memang berjanji seperti itu." Dia memegang dagunya, lalu menyeringai. "Oke. Kalau begitu, aku punya permintaan yang harus kau setujui."
Aku menaikkan salah satu alisku. "Permintaan apa?"
Dia mengeluarkan ponselnya dan menaruh di atas tempat tidur.
"Berpura-puralah melakukan hubungan seks denganku, dan aku tidak akan melecehkanmu lagi."
—-
Chapter yang sangat😳🤫🫣
Oke guys, sebelumnya aku mau klarifikasi.
Aku tidak menulis smut. Walaupun beberapa adegan terlihat dewasa, tapi menurutku masih cukup aman untuk dibaca anak di atas 18 tahun. Jadi untuk kalian yang takut untuk membaca hal-hal dewasa, kalian tetap aman di buku ini.
Karena jujur, aku juga takut dengan smut.
Chapter selanjutnya juga bakal steamingly hot and intense😳 so stay tune!!
(Tenang. No smut)Dan guysss, 500+ readerss😭😭 thankyou so much all❤️
Stay healthy and hydrated,
Love, Nuget Ayam
KAMU SEDANG MEMBACA
YAKUZA || JEON JUNGKOOK
Fanfiction"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk membayar hutang, berusaha untuk bertahan hidup dengan menjadi mainan Jeon Jungkook. Apakah cerita mereka akan menjadi cerita klise? Tentu ti...