Aku membelalakkan mataku saat membaca script yang diberikan oleh Jungkook.
"Ini gila! Buat apa script seperti ini?!" Teriakku padanya.
Jungkook terkekeh dan menunjuk diriku. "Bukannya kau sudah setuju? Kalau begitu, kau tidak boleh protes dong."
Aku mengusap dahiku, sepertinya aku akan mendapat migrain. Aku menghela nafas dan berusaha untuk tidak muntah saat membaca kelanjutan script itu.
"Mudah sekali kok. Kau tinggal membaca script dan suaramu harus mendalami perannya. Kalau belum sempurna, kita harus terus mengulang."
Aku terkekeh saat membaca bagian akhir dari script. Sepertinya aku akan gila setelah melakukan drama singkat ini dengan Jungkook.
"Oke. Ayo kita lakukan." Kataku dengan mantap yang membuat Jungkook tersenyum lebar.
"Ayo kita mulai."
—-
"Ah.. Ah.. lebih cepat, Jungkook." Aku bicara sambil menahan muntah. Aku memelototi Jungkook yang sedang menahan tawa di depanku.
"Oke, babygirl." Ucapnya sambil memukul-mukul kasur untuk memberikan efek.
"Ah! Sakit! Pelan-pelan!" Kataku.
Tiba-tiba Jungkook melompat-lompat di atas tempat tidur, yang membuatku menatapnya tidak percaya.
"Hei! Kau sedang apa!" Bisikku keras.
"Aku sedang melompat seperti sedang melompati wanita-wanitaku." Bisiknya kembali sambil tertawa.
Aku menepuk dahiku dan rasanya mendengar dia mendesah, juga melompat-lompat sudah membuat bagian bawahku basah.
Sial, kenapa dia terdengar seksi?
Aku memukul kepalaku, membuatku kembali tersadar.
"Ah.. Riel. Kamu terlalu sempit."
Oke. Ini batasnya. Kali ini aku benar-benar akan muntah. Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan berlutut di depan kloset.
Jungkook mematikan rekaman suaranya dan tertawa terbahak-bahak. Aku memelototinya setelah muntah.
"Lucu, hah?" Semprotku kesal.
Dia terus tertawa, sampai dia terguling dari atas tempat tidur dan jatuh ke lantai. Kali ini aku yang tertawa.
"Aw.." Ucapnya pelan. Dia mengusap kepalanya yang terhantam oleh lantai.
"Rasakan." Kataku sambil memencet flush toilet.
Aku berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di atasnya. Jungkook juga berdiri dan duduk di sampingku.
"Good job. Kau sudah berakting dengan baik."Katanya sambil mengelus kepalaku.
Baru kali ini dia bersikap lembut padaku, pikirku.
"Makasih?" Jawabku sedikit bingung.
Dia terkekeh dan memelukku, lalu menidurkanku agar kami berdua tidur berhadapan di atas tempat tidur. Dia menatap mataku dalam-dalam, yang menyebabkan pipiku memerah.
Dia menyentuh hidungku dengan jari telunjuknya, menyebabkan mataku berkejap. Dia tersenyum dan memelukku lebih erat.
Ada apa dengannya hari ini? Pikirku lagi.
"Ehm.. Mr. Jeon."
"Hm?" Gumamnya.
"Untuk apa tadi kita merekam suara kita sedang melakukan 'itu'?" Tanyaku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
YAKUZA || JEON JUNGKOOK
Fanfiction"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk membayar hutang, berusaha untuk bertahan hidup dengan menjadi mainan Jeon Jungkook. Apakah cerita mereka akan menjadi cerita klise? Tentu ti...