"Tentu saja aku serius." Sasuke menatap lurus ke arah Hinata yang sedikit terkejut. Yah, tidak heran mengingat sebelumnya gadis itu tidak dalam keadaan sepenuhnya sadar ketika Sasuke mengungkapkan perasaannya.
"S-sejak kapan?"
Sasuke mengendikkan bahunya, "Entahlah. " Dia tidak mau lagi mengatakan bahwa dirinya sudah jatuh cinta sejak pertama kali bertemu. Biarlah sekarang menjadi rahasia saja.
"Tapi aku kekasih sahabatmu," gumam Hinata sambil menundukkan kepalanya.
"Apa saat kau lihat Dobe itu berselingkuh kau masih menganggapnya sebagai kekasih, huh?" Sasuke tidak habis pikir, bagaimana sih Hinata ini? Jelas-jelas Naruto mengkhianatinya tapi kenapa dia masih menganggap sahabat bodohnya itu sebagai kekasih? Kenapa tidak langsung memilih putus dan bersama Sasuke saja?
"Yah..um, bisa jadi itu hanya kesalahpahaman kan? K-kau tahu bukan kalau Shion sangat tergila-gila untuk merebut Naruto dariku?"
Perkataannya benar, seratus persen benar. Tapi kenapa gadis itu tidak memikirkan hal yang sama sebelum pergi ke klub dan mabuk?
"Kau harusnya memikirkan itu sebelum pergi ke klub kemarin malam."
Hinata gelagapan saat mendengar perkataan Sasuke. Benar juga, kenapa Hinata tidak kepikiran sebelumnya?!
"A-aku waktu itu.. tidak bisa berpikir dengan jernih."
"Hmph, terserah." Sasuke membalikkan badannya, kembali melanjutkan kegiatan memasaknya yang sempat tertunda.
Sementara Hinata menggigit bibir bawahnya, sekarang, bentuk apa yang tepat untuk mendeskripsikan hubungan antara dia dan Sasuke? One night stand kah? Selingkuhan kah? Sahabat kah? Kekasih kah?
Berbagai pilihan muncul di kepalanya dan membuat Hinata semakin pusing. Gadis itu memijat pangkal hidungnya pelan, apa yang harus dirinya lakukan.
Dering telpon dari handphone Hinata membuat keduanya terkejut. Dari layarnya, muncul sebuah nama yang baru saja menjadi akar dari perdebatan dan semua kekacauan ini.
Naruto.
Dengan cepat, Hinata mengangkat telpon itu, tak lupa dengan me-loudspeakernya agar Sasuke juga dengar. Membuktikan apakah Naruto ini benar-benar berselingkuh sesuai dengan dugaan atau tidak.
"Sayang?" Suara berat pemuda itu terdengar dari sebrang sana, membuat Hinata merona terlebih dengan panggilan manis yang diberikan untuknya.
Sementara di sana, Sasuke yang melihatnya hanya mendecih.
"Y-ya? Kenapa kau menelponku, Naruto?"
"Oh, syukurlah! Aku pikir kau akan marah kepadaku!"
Hinata mengernyit, "Untuk apa aku marah kepadamu?*
"Aku tahu kalau Shion telah berbuat jahat padamu! Kau tahu, aku melihat dia tertawa begitu riang di ruang tamu dan begitu aku melihatnya, ternyata dia berusaha menghancurkan hubungan kita! Dasar Shion licik!"
Dalam hati Hinata bersyukur, syukurlah sekarang pemuda itu tahu kebusukan sepupunya sendiri tanpa harus Hinata yang mengadu, dan disisi lain dia bersyukur kalau ternyata kekasihnya itu benar tidak berselingkuh.
"A-aku tidak apa-apa Naru. Aku percaya padamu."
"Sayangku, maafkan aku karena tidak bisa menemuimu atau mengabarimu selama dua minggu ini, ya? Di sini kami begitu sibuk mengurus segala hal dan begitu banyak hal yang harus kami lakukan. Tentang foto itu, itu sama sekali bukan diriku. Aku bahkan tidak pernah masuk ke dalam kamar tidurnya, aku bersumpah!"
Bisa ia dengar kalau dari nada suaranya, Naruto benar-benar tulus dan jujur. Hal itu membuat hati Hinata menghangat.
"Aku mengerti, jaga kesehatanmu di sana, Naru. Semoga semuanya lekas membaik."
"Tentu saja! Baiklah, aku harus pergi sekarang, aku akan menelponmu lagi, aku mencintaimu!"
"Aku juga."
Setelah menerima telpon itu, raut wajah Hinata berubah menjadi sangat ceria. Senyumnya lebar hingga giginya terlihat. Namun begitu matanya menatap Sasuke yang masih berdiri di sana, senyumnya kembali menghilang.
"K-kau dengar bukan, Naruto ternyata tidak berselingkuh?" tanya Hinata.
"Hn. Lalu?" Sasuke balik bertanya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada telanjangnya.
"Itu artinya, anggap saja yang semalam itu tidak pernah terjadi."
Gadis itu sedikit takut ketika Sasuke justru tertawa, bukan tawa yang menyenangkan, melainkan tawa menyeramkan seperti tokoh antagonis di sebuah film.
"Aku tahu kalau kau pasti samar mengingat kejadian semalam. Dan kau pasti juga mengingat aku mengucapkan ini-"
Sasuke berjalan mendekati Hinata yang terduduk di kursi dan berbisik di telinga gadis itu.
"-Sekali kau memintanya, aku tidak akan melepasmu. Selamanya kau akan menjadi milikku."
Dan perkataan itu langsung mengetuk hati Hinata, membuat perasaannya menjadi campur aduk.
To Be Continued.
ahay, update lagi nich.
Aku update karna kemarin kayanya banyak yg bilang kurang puas jadi aku tambahin lagi nih biar lebih puas 😌
Semoga suka deh, sama chapter ini hihihi
Stay happy and healthy everyone!
25 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] I Know What You Did Last Summer ✅
Fiksi PenggemarNaruto x Hinata x Sasuke Lantaran kekasihnya yang selalu sibuk, Hinata harus menghabiskan waktunya dalam kesendirian. Sampai akhirnya Sasuke Uchiha datang dan merubah segalanya. Mereka jatuh. Jatuh ke dalam lubang sesat yang tak seharusnya mereka m...