Pagi hari keesokan ya semua orang belum bangun dari tidurnya. Masing-masing masih tenggelam dalam mimpi panjang. Setelah semalam mereka makan dengan kenyang dan udara yang dingin seperti ini dipastikan mereka akan bangun mulai dari jam 9 pagi.
Tapi seperti kebiasaannya di Malang yang memang kotanya dingin, jam 07.00 pagi Prima sudah bangun. Udara dingin tidak pernah mengganggu kebiasaan bangun paginya. Dia membersihkan wajahnya sikat gigi dan mandi pagi. Gadis itu masih ingat culture shock pertama yang dia rasakan di Jerman adalah kenyataan bahwa orang-orang yang tinggal di Jerman kebanyakan hanya mandi dua hari sekali atau sekali sehari, dan kebanyakan orang Jerman tidak menyukai mandi di pagi hari.
Agak aneh untuk orang Asia yang memang biasa mandi setiap hari 2 kali. Tapi Prima menganggap hal itu biasa. Toh selama dia ada di sini orang-orang yang tinggal di Jerman semuanya wangi-wangi.
Setelah sedikit menggunakan skin care dan bersiap Prima turun ke bawah untuk mempersiapkan sarapan. Tapi ketika dia turun di dapur ia terkejut dengan Rehan yang sudah mengaduk sepanci besar bubur hangat di atas kompor.
"Rehan?"
Rehan sama terkejutnya dengan gadis itu tapi dia berusaha menunjukkan ekspresi biasa saja "Hay Prim"
"Kamu masak bubur?"
"Iya bubur ayam. Marka.. kepengen"
Hah.
Itu lucu karena semalam Prima sedang mengobrol dengan Naomi berdua tentang keinginannya untuk makan semangkuk bubur hangat besok pagi. Dia bahkan membawa bubur instan untuk dimakan tapi sepertinya Rehan sudah memasak bubur yang lebih fresh jadi lebih baik makan bubur yang ini saja.Tapi dia sedikit curiga bagaimana tiba-tiba saja Mereka menginginkan hal yang sama dengannya. Tapi tak berapa lama kecurigaan itu menguap begitu saja. Mungkin saja mereka memang sama seperti dirinya yang menyukai bubur. Lagi pula pada dasarnya mereka sering menyukai hal yang sama kan? Rehan contohnya..
"Aku bantu goreng bawangnya ya" Prima menawarkan diri untuk membantu. Dan Rehan hanya tersenyum mengiyakan. Suasana menjadi cukup hening karena mereka berdua sama-sama diam tenggelam dalam pemikiran sendiri dan tidak berani untuk berbicara.
Selang beberapa menit Sakura keluar dari kamar dari jauh dia bisa melihat keadaan dapur. Ada prima dan Rehan disana, tapi keduanya seperti berada di dalam dunia mereka sendiri. Tak ada pembicaraan dan tidak ada hal yang menyenangkan di dapur satunya hanya mengaduk bubur dan satunya hanya memotong bawang.
"Pagi semuanya" sapa Sakura dengan senyum cantiknya.
"Pagi kak" balas Prima dan Rehan bersama sama.
"Masak apa Han?"
"Bubur ayam"
"Oh.. oke, di dalam ada telur omega 3 kemarin boleh dicampurin kalau kalian suka. Ya udah aku bangunin yang lainnya ya"
Rehan mengangguk mengiyakan. Prima juga hanya membalas dengan senyum.
Selang beberapa menit semua orang mulai turun ke dapur dan mencari sarapan. Dimulai dari Yudha, bunga dan Joni, kemudia terakhir Naomi yang baru turun tanpa mencuci wajahnya. Mereka semua mengambil bubur mereka sendiri dan mencampur dengan hal yang mereka suka sebagai topping.
Naomi mengucek matanya. Gadis itu belum 100% bangun Ketika sang kakak membangunkannya dengan keras. Tapi matanya langsung berbinar melihat isi panci besar yang ditaruh di dapur "Wah bubur ayam. Kamu kemarin kepingin ini kan Prim?"
Prima tersenyum dan mengangguk cepat "iya na"
Prima cepat-cepat mengambil jatah sarapannya dan pergi ke depan TV bersama Yudha dan Sakura. Dia tidak ingin siapapun mendengar ucapan Naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia
FanfictionMark dan Jerman Prima dan Indonesia Fahrehan dan hatinya 3 tahun belakangan ini bagi Fahrehan hanyalah Jerman, kampus dan Mark. Tidak ada yang lain. Fahrehan sedikit banyak melupakan keluarganya, kehidupan masa lalunya dan Indonesia. Semua nya kare...