30. Everything for you

595 60 6
                                    

Hari ini Rehan, Marka dan Sakura pergi ke konstanz untuk melihat rumah sakit jiwa yang rencananya akan menjadi tempat magang Rehan untuk sementara waktu. Untuk ke sana memakan satu setengah jam perjalanan menggunakan mobil dari Frankfurt. Mereka pergi hanya bertiga karena Yudha tidak bisa ikut. Sedangkan pacar Rehan tidak mungkin ikut ketika tunangan Rehan ada bukan?

Mereka sampai ke Lila Schmetterlingen psychiatrisches Krankenhaus atau Rumah Sakit Jiwa Kupu-Kupu Ungu sekitar jam 11 siang. Bangunannya sedikit tua tapi benar kata Sakura, tempat ini sangat indah. Pemandangannya langsung menghadap pada sungai Rhine dan terdapat banyak taman dan pohon. Suasananya cukup asri dan sepertinya ini tempat yang bagus untuk Rehan menyelesaikan tugas terakhirnya sebelum dia lulus.

"Di sini banyak staf magang yang kebanyakan mahasiswa-mahasiswi asing yang sekolah di kedokteran atau psikologi. Itulah kenapa semua orang di sini bisa bahasa Inggris dengan lancar. Jadi lu nggak perlu takut kalau bahasa Jerman lu nggak terlalu bagus. Lu bisa melakukan komunikasi dengan bahasa Inggris aja. Dan sebenarnya di sini ada asrama cuman nggak terlalu nyama, jadi mendingan nginep di apartemen gue aja. Tenang junior gue yang nempatin di sana udah keluar kok minggu lalu"

"Makasih banyak ya kak. Gue gak tau harus gimana lagi harus ngomong makasih ke lu. Sekarang gue punya tempat magang yang lumayan nyaman" Rehan berterima kasih dengan mata yang berkaca-kaca . Hampir 6 bulan dia mencari tempat untuk magang dan belum mendapat tempat yang pas hingga hari ini.

"It's ok. Nggak ada salahnya bantu teman kalau kita mampu ya kan? Oh ya sekarang lu ke resepsionis dan ngasih berkas-berkas dulu. Habis semuanya di sini kelar baru gua antar ke apartemen"

Rehan mengangguk dan meninggalkan Sakura dan Marka ber 2. Karena sepertinya Rehan akan memerlukan waktu yang lumayan lama Sakura dan Marka memutuskan untuk pergi ke kantin rumah sakit sekedar untuk minum kopi.

"Lu udah lama nggak ke klink gue. Gimana soal obat antidepresannya? Apa berjalan baik?" Sakura memulai percakapan antara dirinya dan Marka setelah mereka ber 2 masing-masing memesan segelas kopi.

"Gue udah lama nggak pernah minum obat anti depresan lagi. Tapi belakangan ini gue udah mulai minum wine sebelum tidur. Mimpi-mimpi buruk itu kemarin ini mulai datang lagi"

"Jangan terlalu banyak pikiran. Kalau emang perlu minum aja obatnya nggak perlu takut asal tetap didalam dosis yang benar"

"Sejauh ini wine udah cukup bikin gue tenang. Tapi kalau emang benar-benar perlu gue akan mulai minum obat lagi "

"Jangan terlalu sering nantinya malah jadi ketagihan. Tapi yang paling tahu diri lo ya diri lo sendiri jadi gue nggak akan terlalu banyak komentar kalau lu ngerasa nggak masalah. So, are you ready?"

"Ready for what?"

"Long distance relationship?"

Mereka tertawa dengan pertanyaan Sakura. Tentu
Dia tahu soal hal itu. 99% orang selalu membicarakan seberapa menakutkannya hubungan jarak jauh.

"Hey Rehan akan lebih sering menghabiskan waktunya di sini. Are you ready for that? The all LDR problem "

"Ya jujurnya gue agak khawatir karena ini pertama kalinya setelah kita pacaran dan tunangan. Tapi gue sama Rehan yakin bakal bisa melewati semua ini. Gue akan sering datang ke sini pas weekend dan Rehan bisa datang ke Frankfurt kalau dia rada longgar "

Sakura mengangguk paham dan tersenyum "gue juga mikir gitu dulu sama mantan pacar gue sebelum Yudha. Gue pikir kita bisa baik-baik aja dengan LDR tapi akhirnya.. putus"

Marka berhenti tersenyum ketika Sakura mulai ceritakan kisah masa lalunya dengan pacarnya sebelum Yudha.

"What happened?"

let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang