24. new secrets and old secrets

664 70 11
                                    

Beberapa jenis makanan sudah terhidang di meja, seperti sayur asem, ayam goreng, dan telur dadar. Tapi Prima masih menggoreng dadar jagung khas malang untuk melengkapi makan siang hari ini.

Lain dengan Prima yang sibuk di depan kompor, Rehan duduk manis di mejanya sambil terus menatapi kekasihnya itu. Katanya benar-benar tidak lepas dari sosok Prima sejak dia masuk ke dalam apartemen. Baginya Prima sejak pertama mereka bertemu sudah sangat menarik, tapi setelah gadis itu mewarnai rambutnya menjadi hitam dia berubah menjadi lebih cantik di mata Rehan.

Apalagi statusnya sekarang bukan hanya sebagai teman. Sekarang Rehan bisa menunjukkan perasaannya sesuka hatinya jika dia berduaan dengan Prima.

"Ini dadar jagung nya" Prima menaruh sepiring hangat dadar jagung yang masih mengepul.

"Makasih sayang"

Dengan semangat Rehan mengambil sepiring nasi untuk Prima dan dirinya kemudian mengambil beberapa lauk dan sayur. Rehan menikmati semua makanan dengan senyuman di bibirnya dan sesekali dia mencium tangan Prima sebagai tanda terima kasih. Mereka berdua sama-sama makan dengan tangan yang masih saling menggenggam. Karena Rehan adalah seorang kidal maka dia bisa memegang tangan Prima dengan tangan kanannya selagi tangan kirinya membantunya untuk makan.

Setelah mereka sama-sama selesai makan Rehan menawarkan diri untuk mencuci piring dan Prima memperbolehkan sedangkan dirinya memotong buah untuk cemilan sambil menonton TV. Benar-benar seperti pasangan suami istri muda bukan?

Setelah selesai memotong buah dan juga mencuci piring mereka berdua memutuskan untuk menonton film Avengers infinity war di Disney+ yang memang tersedia di televisi apartemen Prima. Awalnya mereka hanya menonton biasa saja seperti sebelum-sebelumnya tapi Rehan benar-benar tidak membiarkan Prima tenang walau hanya sebentar. Sejak mereka duduk Rehan merangkul pundak Prima dengan lembut sambil sekali meniupi telinga pacarnya itu.

"Apa sih yang?" Prima akhirnya tidak tahan karena kegelian dari tadi.

Rehan tersenyum sangat lebar tapi terasa begitu menyebalkan "Kamu cantik banget"

"Iya kan dari dulu aku cantik"

"Cantikan sekarang"

"Kenapa?"

"Soalnya kamu pacar aku"

"Ih gak nyambung"

"Biarin pokoknya kamu cantik" 

Prima tertawa geli melihat tingkah Rehan yang seperti anak SMA yang baru pacaran.

"Aku mau ke kamar mandi dulu ya" Rehan ke kamar mandi dan meninggalkan Prima yang tetap duduk di depan TV.

Tiba-tiba handphone Rehan mengeluarkan nada dering dan bergetar kencang tapi tetap terdengar pelan karena volume nada deringnya tidak terlalu tinggi. Prima dengan cepat melihat handphone itu dan Profile picture dan nama Marka muncul di sana. Gadis itu menatap handphone Rehan dengan tatapan dingin. Tanpa mengangkat telepon Marka, Prima mendorong handphone Rehan ke bawah sofa. Di sana suara telepon Rehan sama sekali tidak terdengar.

Jika sedang bersamaku Rehan hanya milikku..

Tak berapa lama Rehan kembali dari kamar mandi dan duduk di sebelah Prima. Rehan tersenyum dan Prima membalas senyuman itu dengan hangat.

Entah siapa yang memulai, dipertengahan film mereka berdua sudah saling berpagut dan berpelukan di depan televisi yang masih menyala. Kepala Rehan mencari posisi yang nyaman untuk mencium Prima. Tangannya mengarahkan pinggul Prima agar gadis itu duduk di pangkuannya.

Setelah beberapa lama Prima melepaskan diri dari Rehan untuk menarik nafas dalam-dalam. Nafas Prima benar-benar berantakan tapi Rehan sama sekali tidak terganggu ataupun sesak. Laki-laki itu malah tersenyum sambil membenarkan rambut Prima yang berantakan.

"You are mine"

"I am yours, completely yours"

-----

Sebuah ketukan mengganggu Sakura yang sedang mempersiapkan beberapa berkas milik pasiennya setelah seminggu lebih dia melakukan cuti menikah. Ariel asistennya masuk ke dalam ruangan dari balik pintu. 

"Was ist los Ariel?" Tanya Sakura tanpa menatap asistennya
(Ada apa Ariel?)

"Es gibt einen Gast für Miss"
(Ada tamu untuk nona)

"Habe ich dir nicht gesagt, dass du meinen Terminkalender und meinen Patienten für heute löschen sollst?"
(Bukankah aku sudah memberitahumu untuk mengosongkan jadwalku dan pasienku hari ini?)

"aber vorn kommt nicht der Patient Miss "
(Tapi yang datang di depan itu bukan pasien, nona"

Sakura menoleh menatap asistennya "Wer ist es denn?"
(Lalu siapa yang datang?)

"er sagte seinen Namen, Mr. Jonathan"
(Dia bilang namanya adalah tuan Jonathan)

Sakura kontan tertawa tidak dia sangka Joni akan datang secepat ini. Padahal baru kemarin dia pemantik api ternyata pagi ini kebakaran datang padanya. Tapi tidak apa-apa Sakura sudah sangat siap.

"lass ihn rein und bereite zwei gläser americano zu"
(biarkan dia masuk dan siapkan dua gelas americano)

Ariel menganguk dan keluar dari ruangan tak berapa lama Joni pun masuk dengan tatapan paling menusuk yang pernah dilihat Sakura. Tapi seperti biasa dari Sakura tidak pernah takut sedikitpun pada pria yang sebesar kingkong itu.

"Hai Joniiii, ah duduk dulu yuk" Sakura berdiri dari kursinya dan langsung duduk di kursi sofa yang ada di tengah ruangan.

Joni sepertinya dan untuk duduk bersama Sakura tapi dia tahu pembicaraan ini akan panjang jadi akhirnya dia duduk didepan Sakura yang masih tersenyum dengan wajah cantiknya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lu harusnya tahu apa yang bakal gue omongin sama lo hari ini. Jadi lu nggak perlu bersikap seolah nggak terjadi apa-apa"

"Emang gue habis ngapain sih? Sampai kayaknya lu panik banget harus datang ke sini" Sakura tetap memasang wajah tanpa dosa dengan senyum.

Joni benar-benar ada di ambang batas kesabarannya tapi dia tetap harus menahan sikapnya di depan wanita ini "kenapa lu ngubah Prima mirip sama Citra?"

"Ah.. Citra. Masih ingat ternyata lu sama adeknya Rehan"

"Sakura, gue nggak ngerti kenapa lu kayak gini. Tapi gue nggak paham kenapa lu harus melibatkan orang yang gak tau apa-apa kayak Prima"

"Jangan mendadak bersikap kayak lu nggak pernah mengorbankan siapapun buat bikin Marka tetap waras sampai sekarang"

Joni diam. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Entah sudah sejauh mana Sakura tahu tentang rahasianya bersama Marka dan Yudha.

"Gue cuma melakukan tugas gue sebagai kakak. Gue nggak mau Marka tersakiti"

"Dan gue juga nggak mau Rehan tersakiti. Selama dia masih di lingkaran setan kalian semua maka selamanya nggak akan ada habisnya. Dia mengorbankan mimpinya, harapannya bahkan keluarganya buat Marka dan menurut lo itu masih kurang?"

"Rehan bahagia. Dia selama ini bahagia aja sama Marka dan gak ada masalah apapun"

Sakura tersenyum miring melihat tingkah Joni yang seperti membenarkan semua kelakuannya selama ini "nggak ada masalah apapun? Kok gue pengen ketawa ya"

"Lu harus berhenti di sini Sakura. Sebelum Marka dan Yudha tahu semuanya dan gue nggak akan mikir dua kali buat ngasih tahu semua ini ke mereka"

Sakura tertawa kencang "So you want to threaten me? Gue tahu lebih dari siapapun kalau emang lu mau dan lu bisa dari awal lu tahu soal Prima dan Rehan lo udah ngasih tahu ini semua Marka dan Yudha kalau gue adalah dalang dibalik semua ini. Tapi lebih dari apapun lo pasti juga akan melindungi gue..."

"...Karena kalau Yudha dan marka tahu kalau gue yang selama ini ngejodohin Rehan dan juga Prima. Gue juga bakal kasih tahu kak Bunga kalau Nirmala bukan anak pertama lu" 

To be continued...

Siapkan popcorn kalian karena di phase 2 kalian akan lebih ngelihat banyak 🍿 drama.

let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang