18. Fairy Godmother

587 61 16
                                    

Pertemuan dengan para investor benar-benar selesai sekitar jam 8 malam. Seharian devisi marketing 2 di kantor para bapak bapak harus menemui investor yang akan segera menandatangani kontrak baru. Itulah seharian ini marka benar-benar sibuk sampai tidak membuka handphonenya sama sekali. Dia bahkan baru menyadari hari sudah malam ketika Cakra izin untuk melakukan sholat mahrib.

Mereka memegangi perutnya yang terasa agak lapar seharian ini yang masuk ke dalam perutnya hanya semangkuk bubur yang dibuat Rehan tadi pagi. 

"Cak, cari makan yuk" Marka mengajak Cakra untuk pergi mencari makan sambil mereka berjalan menuju parkiran mobil.

Cakra menggeleng "maaf banget nih Mark, gue gak bisa. Gue mau blind date sama juniornya Abang gue hehe"

"Lah bukannya lu bilang lu suka sama Prima?"

"Iya sih.. tapi sebenarnya malam ini gue blind date cuma buat kesopanan sama Abang gue aja. Dia udah nyiapin semuanya. Lagi pula gue sama Prima kan cuma ketemu sekali terus ilang hehe"

Marka terlihat bingung "bukannya.. lu sama Prima... I mean lu nganterin Prima balik ke kamarnya pas abis resepsi bang Yudha?"

Cakra mengkeruttkan dahinya "Iya itu bener. Gue anterin dia balik ke kamar terus ya gue juga balik. Ngapain gue dikamar anak perawan. Emang gue cowok apaan dah lu mah"

Marka menghentikan langkahnya "Emang Prima malam itu gak ngapa-ngapain?"

"Hah? Ngapa-ngapain? Lu ngelindur ya? Dia cuma mabuk dan kepanasan sendiri kayanya karena salah minum. Abis dia teler gue bawa ke kamarnya dan gue tinggal. Udah gitu doang"

Sialan. Rencana gue gagal

Marka menghembuskan nafas berat diam diam. Langkahnya mendadak berat. Lagi lagi dia kecolongan. Harusnya dia memastikan Cakra benar-benar membawa Prima ke kamarnya dan masuk ke dalam.

Dia pikir semuanya sudah selesai saat Rehan mulai menjauhi Prima setelah gadis itu didekati Cakra. Tapi kenyataannya Prima dan Cakra tidak melakukan apapun malam itu padahal Marka sudah berusaha untuk mensabotase minuman Prima dengan obat perangsang.

Marka pikir dengan mendekatkan Prima dengan orang lain maka Rehan akan tetap berada di genggamannya. Tapi sekarang dia benar benar merasa tolol membiarkan Rehan dan Prima tetap di vila bersama yang lain sedangkan dirinya sedang jauh seperti ini.

"Gue duluan ya Cak" mereka langsung buru-buru berlari menuju ke parkiran mobil. Pokoknya sebelum pagi hari besok dia sudah harus sampai di villa.

"Oh ok. Ati ati"

Cakra menata punggung Marka dengan tatapan bingung. Bukankah dia mengantar Prima dengan Rehan? Bahkan yang sebenarnya benar-benar masuk ke kamar Prima adalah Rehan. Harusnya marka tahu tidak terjadi apapun antara dirinya dan Prima. Tapi sepertinya Marka tidak tau apa apa.

Ya mungkin Rehan hanya lupa untuk menceritakan kejadian malam itu.

Cakra mengangkat bahunya. Berusaha untuk menanggapi hal yang terjadi dengan santai karena dia tahu tidak mungkin ada hal yang terjadi di antara Rehan dan Prima.

------

Sedangkan di villa semua orang mulai tumbang satu persatu setelah minum cukup banyak. Naomi dan Bunga sudah tidur di kamar mereka masing-masing. Sedangkan Yudha sepertinya tepar di depan TV.

Sakura sepertinya sedikit pusing tapi dia lumayan sadar jadi sebagai nyonya rumah, Sakura berusaha untuk setidaknya membawa sisa-sisa minuman dan sampah makanan ke dapur sebelum tidur. Wanita itu juga menyiapkan kaldu untuk sop besok pagi. Agar Saat semua orang bangun mereka sudah bisa memakan sop panas untuk meringankan mabuk.

let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang