07. dusk till dawn

533 53 0
                                    

Rehan bangun di pagi hari berikutnya dengan mata sembab, badan yang terasa remuk dan tanpa sehelai baju pun.Laki laki itu menghembuskan nafas berat. kamar sudah sepi dan hanya meninggalkan dirinya sendiri dengan keadaan mengenaskan.


Lagi lagi, selalu seperti ini, bagaimana Rehan dan Marka menanggapi setiap perselisihan dan amarah yang terjadi. Bertengkar seperti orang gila lalu bersetubuh seperti orang tidak waras. Lalu besoknya berpura-pura tidak ada apa-apa.


Cukup efektif tapi tetap akan meninggalkan sedikit demi sedikit luka, dan pelan-pelan Rehan sudah merasa batas kesabaran dalam dirinya mulai habis.


Rehan cukup mengerti bagaimana Marka cemburu dengan hampir semua teman Gay dan laki laki Rehan. Menurutnya itu wajar. Tapi Prima itu perempuan dan dia berasal dari Indonesia.


Pertama-tama Rehan tidak menyukai Prima sebagai seorang laki-laki. Meskipun dirinya adalah seorang biseksual tapi bukan berarti dia bisa menyukai sembarang orang. Dia hanya merasa cukup senang ada seseorang yang bisa mengerti dirinya sebagai seorang biseksual dan bisa diajak berbicara tentang Indonesia lebih bebas.


Selama ini Rehan lumayan membatasi diri dengan orang Indonesia karena takut dengan stigma tentang LGBTQ di Indonesia. Hanya ada beberapa orang yang benar-benar ada di sekitarnya yang berasal dari Indonesia dan bisa diterima Marka.


Tapi Yudha dan Joni adalah teman Marka dan jujur Rehan juga tahu mereka sedikit menjaga jarak dengan Rehan. Sakura adalah keturunan indonesia-jepang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di Jepang semasa kecil. Sedangkan istri Joni, Bunga memang orang Indonesia asli tapi dia sudah memiliki anak dan lebih sibuk.


Hasilnya selama ini Rehan hanya sendirian. Temannya bisa dihitung dengan jari dan kebanyakan adalah perempuan dengan kewarganegaraan asing.


Setelah sekian lama merasa sendirian akhirnya dia menemukan sosok mirip adiknya yang ceria dan ramah di dalam diri Prima.


Salahkah dia apabila merasa sedikit senang?

Salahkah apabila dia merasa lengkap ketika melihat Prima ?

Salahkah Rehan apabila dia merasa ingin membagi kebahagiaan itu dengan Marka?


Lagi pula Prima mungkin bisa menerima dirinya sebagai seorang teman tapi mana mungkin dia bisa menerima Rehan sebagai laki-laki? Jelas kecemburuan marga kali ini tidak bisa di kompromi.


Raihan hanya ingin berteman tidak lebih dan tidak kurang dan Prima hanya ada di Jerman sekitar satu sampai dua bulan. Setelah itu semuanya akan selesai seperti dulu.


Rehan mengusap wajahnya dengan tangan.

Ah... Kenapa mendadak hatinya sesak membayangkan Prima akan pulang ke Indonesia?

Mendadak handphonenya berbunyi kencang menandakan ada seseorang yang menelfonnya


"Hallo"

"Hallo Rehan, asalamualaikum" suara nyaring dan melengking khas Prima terdengar dari sana.


Saat itu juga wajah Rehan berubah menjadi lebih santai "waalaikumsalam Prim. Ada apa?"

let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang