32. Marvel Fans

706 66 6
                                    

"hey Prim, Rehan" Cakra tersenyum lebar dan sepertinya bersikap santai. Dia terlihat biasa saja dan masih menyapa Rehan dan Prima dengan normal.  Sepertinya laki-laki itu tidak curiga sedikitpun dengan kedekatan Prima dan Rehan "lagi bestie days out ya?"

Setelah menyadari keadaan, Rehan dan Prima bisa sedikit menarik nafas lega. Karena sudah kepalan tanggung Prima berusaha untuk bersikap senang mungkin seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Maka dari itu di sini dia harus menyapa Cakra sebaik mungkin.

"Hehe iya. Cakra mau nonton film juga?"

"Iya. Aku suka banget sama Marvel. Aku harusnya nonton di hari pertama tapi ada rapat penting jadi nonton hari ini aja. Ya gapapa lah belum kena spoiler juga"

"Lah emang lu gak kerja hari ini?" Rehan bertanya dengan mimik muka dibuat santai walau dalam hati dia misuh-misuh sendiri karena acara kencannya diganggu.

"Enggak gue cuti sehari. Sekalian healing lah capek kerja mulu"

"Oh kalau gitu bareng kita aja nontonnya" ajak Prima ringan.

Rehan refleks melotot melihat pacarnya malah mengajak orang yang jelas-jelas suka pada Prima untuk ikut pada kencan mereka berdua. Tapi dia harus tetap diam dan setuju walau dalam hati gondok.

Berbeda dengan Rehan yang seperti kebakaran jenggot, Cakra malah terlihat sangat sumringah mendengar ajakan gebetannya itu "oh boleh nih?"

"Boleh kok. Ini kuris kita nomor G7 sama G6 kamu pesen G5 biar sebelahan" kata Prima santai.

"Oh.. okey.. aku pesen tiket dulu ya Prim" Cakra yang terlihat salting sendiri langsung membeli tiket sesuai dengan saran Prima.

Setelah Cakra pergi untuk membeli tiket, Rehan langsung berbisik dengan nada marah "kamu ngapain ngajakin dia ke kencan kita sih?"

"Ya kan udah sekalian di sini. Ketemu bareng daripada dia mikir yang nggak-nggak kalau kita cuma nonton berdua, mending langsung diajak aja lah"

"Ya tapi dia tuh nganggap kamu gebetan. Dia itu suka sama kamu Prim" Rehan merasa frustasi sendiri melihat tingkah Prima yang terlihat sangat tenang. Gadis itu sama sekali tidak peka bahwa dirinya saat ini sudah cemburu dan marah.

Prima sendiri malah bingung dengan Rehan yang tiba-tiba panik sendiri "kamu aja udah punya tunangan aku biasa aja. kenapa ribut perkara Cakra suka sama aku padahal akunya biasa aja ke dia"

Rehan hanya bisa diam melotot dan tidak bisa menjawab sedikitpun ucapan terima karena memang apapun yang diucapkan gadis itu sangat benar. Kenyataannya Prima tidak pernah mempermasalahkan statusnya, Gadis itu bahkan tidak keberatan untuk menjadi yang ke 2. Lebih hebat lagi, Prima tidak pernah menunjukkan bahwa dia cemburu kepada Marka di depan Rehan. Seromantis apapun hubungan Marka dan Rehan, Prima tidak pernah mempermasalahkan apapun dan tidak pernah terlihat dia marah atau iri, walaupun di dalam hati pasti rasa cemburu itu ada. Tapi hanya dengan keramahtamahan sederhana yang Prima tunjukkan kepada Cakra sudah cukup membuat Rehan emosi.

Prima tidak ingin memperpanjang perdebatan yang dia anggap nggak penting ini "Tuh kan gak bisa jawab, dah lah orang cuma temenan juga. Yuk" tangan Gadis itu menarik Rehan ke arah pintu masuk studio menunggu Cakra membeli tiket.

Tak berapa lama pria itu benar-benar datang dengan tiket, hotdog dan segelas cola large ditangannya "udah dapet gue tiketnya. Pas banget sebelah kalian"

Prima mengangguk "oke kalau gitu cepetan masuk bentar lagi filmnya dimulai"

Rehan Prima dan Cakra akhirnya masuk ke dalam studio dan mulai mencari tempat duduk mereka. Prima memesan tempat duduk paling nyaman tepat di tengah-tengah tidak terlalu jauh dari layar ataupun terlalu dekat. Kursinya pun benar-benar di tengah sehingga mereka tidak harus menoleh ke mana-mana untuk melihat layar. Posisi yang sangat sempurna sehingga mata mereka langsung berhadapan dengan layar bioskop.

let's meet again, germany. Let's love again, Indonesia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang