Πρόλογος

217 108 75
                                    

"You don't seem to know who I am."


Selama ini aku tidak mengetahui hal yang selalu menimpa kembaran ku. Setiap kali aku bersama nya, dia tidak pernah menceritakannya. Terkadang aku melihat dia tersenyum dan tertawa riang bersama ku, ku pikir saat itu dia memang benar-benar sedang bahagia. Namun hal itu hanya di jadikannya sebuah topeng lain, kenyataannya di dalam topeng itu terdapat banyak luka dalam di sana. Dari hal itu aku mulai belajar, bahwa seseorang yang bisa selalu bahagia dalam kondisi apapun adalah orang yang paling sakit saat itu. Selama belasan tahun aku selalu bersama nya, bagaimana bisa aku tidak mengetahuinya? Aku sungguh merasa kesal dan gagal sebagai orang yang paling dekat dengan dirinya.

Hingga suatu hari aku mendengar kabar bahwa kembaran ku itu bunuh diri di sebuah gedung yang tidak di pakai lagi. Aku tidak ingin memercayai nya sebelum aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, namun kenyataannya itu memang benar. Kepalanya hancur dan darah segar terus mengalir di sana. Tidak ada harapan untuk dia bisa hidup lagi. Selama beberapa hari itu, suasana di dalam hidup ku sungguh tidak mendukung sama sekali. Terkadang aku marah tidak jelas, kasar, terkadang pikiran ku juga ikut kosong, dan bahkan untuk tidur saja harus meminum obat tidur. Namun seiring berjalannya waktu hal itu menjadi penyakit untuk diriku sendiri.

--ooOoo--

Pagi ini seorang gadis tengah mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi. Itu karena dia sedang terburu-buru. Selama mengebut agar dia cepat sampai di sekolah, tanpa di sadari, saat sudah berada di tikungan ada seorang laki-laki menggunakan pakaian sekolah dan jaket. Seketika itu juga dia terkejut dan langsung membelokkan arah sepeda. Di saat itu juga dia kehilangan keseimbangan hingga terjatuh.

Sedangkan lelaki tadi yang tidak ikut di tabrak oleh gadis itu, dia pun berjalan ke arahnya dan membantunya untuk berdiri. Dan gadis itu menerima bantuannya. Di saat itu juga kontak mata mereka bertemu, namun sebelum itu, dia teringat akan sekolah nya.

"Anu... Maaf banget ya, aku tidak sengaja soal nya aku lagi buru-buru untuk ke sekolah, sekali lagi aku minta maaf." Gadis tersebut langsung mengambil sepedanya dan mengayuhnya lagi hingga sampai di sekolah.

Setibanya di sekolah, dia langsung masuk ke sana dan memarkirkan sepeda di parkiran. Untung saja masih ada 1 menit lagi yang tersisa dan dia tidak harus menerima hukuman karena telat sekolah. Namun di saat itu dia mulai merasakan nyeri di lutut nya akibat kejadian tadi, akan tetapi dia tidak mempermasalahkannya. Lagian itu salah dirinya sendiri.

Selama berjalan di koridor sekolah, seperti biasanya suasana di sana pasti sangat berisik. Namun di tengah dia sedang berjalan, tanpa sengaja dia melihat lelaki tadi di ruang kepala sekolah. Karena kelasnya searah dengan ruang kepala sekolah jadi dia sedikit menguping nya.

"Kamu anak baru itu ya?" Tanya Pak kepala sekolah sembari tersenyum kepadanya.

"Iya Pak, saya Jenandra Adipatra." Jawab Jenandra sembari ikut tersenyum.

Tidak lama kemudian, seorang Ibu guru berada di belakang gadis itu. Sontak dia terkejut saat mendengar seseorang berbicara padanya. Dan hal itu juga di lihat oleh kedua orang di dalam ruangan itu.

"Ahhahaha saya duluan ya Bu." Gadis itu langsung berlari setelah kepergok oleh guru-gurunya. Setelahnya, guru tersebut masuk kedalam ruangan kepala sekolah.

"Ada apa ya Pak?" Tanya Ibu guru itu.

"Sekarang siswa ini akan menjadi murid baru di kelas anda, tolong bimbing dia sebaik mungkin." Ujar Pak kepala sekolah.

⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang