Setiap anggota polisi mulai menuju ke rumah sakit yang sempat di sebutkan oleh para guru sebelumnya. Setibanya disana, mereka langsung masuk kedalam rumah sakit yang membuat semua orang di sana terheran-heran. Selama berada di sana, ternyata tidak ada hal-hal yang mencurigakan.
Di rumah sakit yang masih merawat Telltan dan Jaxx, di kirim kan 8 polisi ke sana. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk tinggal lebih lama lagi di sana sembari berjaga-jaga. Siapa tau sang pembunuh itu akan datang di waktu yang lama. Jam sudah menunjukkan waktu 21 : 39 PM. Namun belum ada tanda-tanda kejanggalan yang terjadi.
Semakin larut malam, keadaan di rumah sakit semakin sepi. Apa lagi karena malam sudah memasuki jam tidur. Para polis yang sedang berjaga di depan pintu ruangan Telltan dan Jaxx, tiba-tiba di buat kaget karena suatu suara yang amat besar di sebelah barat. Mendengar suara tersebut, dua orang polisi langsung berjalan ke arah sana dengan hati-hati sembari mengecek keadaan di sana. Sesampainya di sebuah ruangan yang lumayan jauh dari keberadaan polisi polisi lain, akhirnya mereka memutuskan untuk membuka ruangan tersebut secara perlahan.
Pintu mulai terbuka secara perlahan. Hingga pada akhirnya, pintu tersebut terbuka lebar. Alhasil ternyata tidak ada apa apa di sana, kecuali barang-barang yang berantakan di sana. Kedua polisi itu mencoba masuk kedalam sana sembari memeriksa keadaan di sana. Namun tidak ada hal aneh yang mereka temukan. Pada akhirnya salah seorang polisi menyuruh temannya untuk melaporkan kepada ketua kalau di sana tidak terjadi apa apa.
Temannya pun menurut dan pergi dari sana. Merasa masih penasaran dengan ruangan itu, dia mencoba masuk lebih dalam lagi dan melihat ke setiap lemari yang ada di sana. Ia mulai mengecek satu persatu, namun tidak ada hal aneh. Sampai akhirnya di memutuskan untuk keluar dari sana. Ia mulai membalik kan badannya dan pergi menuju keluar pintu, namun di beberapa langkah kemudian dia di buat terkejut akan tubuh manusia tanpa kepala berdiri di depan pintu ruangan yang sudah membusuk. Hal itu refleks membuat di terkejut.
Suaranya bergeming ke seluruh ruangan yang membuat para polisi yang masih berjaga di depan ruangan Telltan dan Jaxx langsung cepat-cepat pergi ke sana.
Setibanya di sana, para polisi di buat terkejut lagi dengan penampakan tubuh manusia tanpa kepala itu. Melihat suasana sudah menyeramkan seperti ini, mereka yakin pembunuh itu sudah berada di sini.
Lalu tubuh manusia yang sudah membusuk itu mereka evakuasi secepat mungkin. Sialnya, tiba-tiba mereka melupakan satu hal. Bukankah seharusnya beberapa di antara mereka harus berjaga-jaga di depan ruangan Telltan dan Jaxx? Karena kan target selanjutnya adalah mereka berdua.
"Kalian bertiga, cepat menuju ke ruangan kedua pasien tadi, mungkin saja ini hanya jebakan."
"Baik."
Ketiga polisi tersebut langsung bergegas kesana. Sedangkan ketua polisi masih berada di sana bersama polisi lainnya. Di tengah evakuasi di lakukan, tanpa sengaja dia melihat sebuah tulisan di bagian lengan mayat itu. Jika di lihat-lihat, hanya tangan sebelah kanannya saja yang tidak membusuk seolah-olah di beri pengawet.
"X-02?" Ujarnya dalam hati.
Setelah tubuh korban di evakuasi, barulah sang ketua polisi itu kembali ketempat semula bersama dua orang polisi. Setibanya di sana, dia buat terkejut lagi oleh keadaan di sana. Berantakan.
Tida ada satu orang pun di sana kecuali dua polisi yang tadinya sempat di suruh tugas kan kembali di sini. Jika di lihat dari kondisi tubuh merek, sepertinya mereka sudah tidak bernyawa lagi. Bekas sayatan di bagian leher dan juga tembakan di bagian kepalanya. Hal ini membuat dia geram, bisa-bisanya dia tidak menyadarinya.
Namun jika dia pikirkan lagi, sepertinya pelaku ini bukan satu orang. Mana mungkin satu orang bisa dengan cepat membawa dua orang sekaligus dalam beberapa menit?
KAMU SEDANG MEMBACA
⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓
Mystery / Thrillerkarena kamu sudah menganggu orang yang salah, maka kamu harus menerima imbalannya. Aku sungguh tidak berguna di saat saudara kembar ku benar-benar terpuruk saat itu. Aku menyesal tidak menanyakan hal hal apa yang sedang dia alami saat itu. Padahal h...