Μέρος 02

100 97 32
                                    

"setiap kali aku mengingat hal itu, rasa nya aku sangat ingin membunuh hingga membuat diri ku kehilangan kendali."

-

Seorang siswa di seret menuju pabrik yang sudah tidak di pakai lagi, di sana dia mengingat siswa itu menggunakan kawat di seluruh tubuhnya dan menggantung nya. Sebelum siswa itu sadar, seseorang yang mengunakan pakaian serba hitam dan mukanya yang di tutup menggunakan topeng seram itu mulai menjahit bibir nya. Tidak lama kemudian siswa itu tersadar dari pingsannya dan mulai memberontak sekuat mungkin, namun sia-sia. Bahkan mulut nya juga terasa sangat sakit akibat jahitan itu. Ingin berteriak namun tidak bisa. Setelahnya orang itu berjalan ke arah lain sembari menghidupkan mesin itu agar tubuhnya terpotong secara perlahan menjadi beberapa bagian. Walaupun siswa itu memberontak atau pun berteriak, dia tidak akan bisa melakukannya. Sedikit demi sedikit darah yang ada di tubuhnya mulai keluar dan menetes ke tanah. Tubuhnya juga sudah mulai terpotong secara perlahan.

Orang tersebut hanya melihat kearah siswa itu yang sudah sangat kesakitan. Bahkan dia juga tertawa puas setelah menyiksa siswa itu dengan cara yang sadis. Tidak lama kemudian beberapa organ nya mulai terputus hingga siswa itu tidak berdaya lagi walaupun dia masih bisa sedikit bernafas. Sebelum akhirnya lehernya terpotong.

_ooOoo_

Setelah mengganti pakaian batik hari Kamis menggunakan baju olahraga, semua murid kelas 3 MIPA 1 dan kelas 2 IPS 3 menuju ke arah lapangan dan berbaris dengan rapi. Sebelum memulai permainan yang ingin mereka mainkan, terlebih dahulu mereka melakukan pemanasan. 3 menit sudah terlewatkan, sekarang waktunya mereka bermain bersama teman-teman mereka.

"Hei, ajak Jenandra main basket bareng kita yuk." Ujar seorang siswa dari kelasnya.

"Yah males, dia kan segeng sama mereka, yang ada ntar malah di kata-kata in lagi." Ujar siswa yang berada di sampingnya.

"Kelihatannya dia tidak seperti itu." Ujar yang lainnya.

"Ku sih gak mau, kamu aja yang ajak coba." Ujar siswa tadi.

Setelah memberanikan dirinya untuk mengajak Jenandra ikut bermain bola basket bersama mereka, akhirnya dia berada di samping Jenandra yang sedang memainkan bola voli. Jenandra menoleh saat seseorang memanggilnya yang ternyata itu teman sekelasnya.

"Mau main basket bareng kami gak? Kami butuh satu orang lagi soalnya, biar jumlahnya cukup." Ujar siswa itu, ini antara takut dan gak takutnya. Soalnya Jenandra orang yang tidak mudah di tebak.

"Boleh deh." Jenandra langsung menyetujuinya.

"Beneran?" Tanya siswa itu dan Jenandra hanya mengangguk nya.

"Okey, ayo ke sana." Ujar siswa itu dengan senang karena berhasil mengajak Jenandra bermain voli bersama mereka. Sedangkan di sisi para teman-teman siswa itu terlihat heran. Bisa-bisanya berhasil, yang padahal Jenandra itu salah satu dari geng itu.

Barulah sekarang mereka membagi kelompok nya, walaupun sedikit ramai. Seorang siswa lain menjadi wasit nya dan melempar bola ke atas, namun Jenandra berhasil merebut dan melemparkan bola tersebut ke arah timnya. Di situlah permainan di mulai. Mereka mulai membagikan bola tersebut ke sesama tim, walaupun tim yang lain ingin merebut nya.

"Jenandra!" Teriak Fatah sembari melemparkan bola basket itu ke arah Jenandra, dan Jenandra pun menoleh sambil menangkap bola itu dan melempar nya ke arah gawang tim lain. Dan bola basket itu pun berhasil dia masukkan kedalam gawang itu. Alhasil mereka berhasil mendapatkan satu poin. Baru juga permulaan sudah banyak murid yang berteriak.

⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang