JANGAN LUPA UNTUK VOTE COMMENT AND SHARE YA KAWAN-KAWAN, TERIMAKASIH.
-
Gelap, tidak ada cahaya sedikitpun di sana. Telltan terbangun dari tidurnya yang tiba-tiba sudah berada di atas lantai. Dia sempat berpikir sejenak, bukankah semalam dia masih di rumah sakit dan tertidur di atas ranjang? Lalu mengapa sekarang dia berada di tempat yang gelap seperti ini?
Telltan memegang kepalanya yang masih terasa sedikit sakit akibat benturan keras saat kejadian beberapa minggu yang lalu. Di Telltan bergerak untuk memindahkan telapak tangan nya kearah lain, tanpa sengaja dia memegang suatu benda cair di sampingnya.
Dia pun menoleh nya, namun hal itu tidak berguna. Karena di sana sangat gelap jadi sangat susah untuk Telltan bisa melihat keadaan di sana. Akan tetapi Telltan penasaran dengan cairan itu, dia mencoba untuk menciumnya. Alhasil dia mulai mual. Bau nya sangat amis, seperti bau darah.
Kemudian dia mencoba untuk bangun dan mencari stopkontak, siapa tau di sana dia bisa menghidupkan lampu, atau tidak dia mencari senter saja di sana.
Beberapa saat kemudian dia berhasil menemukan satu senter di atas kursi. Walaupun saat di hidup kan senter nya rada macet. Tapi pada akhirnya senter itu menyala dengan baik. Telltan mulai menyenter kesana kemari. Tanpa sengaja dia menyenter ke arah cairan merah yang sempat dia pegang tadi. Secara perlahan dia menaikkan arah cahaya senterannya itu hingga memperlihatkan sesosok tubuh manusia yang sudah di kuliti.
Sontak hal itu membuat Telltan terkejut dan berteriak. Di saat bersamaan dia mendengar seseorang berbicara di sampingnya, refleks senternya juga mengarah kearah samping yang otomatis langsung memperlihatkan seseorang dengan wajah penuh darah, seperti kulitnya yang sudah terlepas habis dari wajah nya. Hal itu membuat Telltan terkejut untuk kesekian kalinya.
"Ayo selesaikan permainan ini."
Mendengar manusia di sampingnya itu berbicara, Telltan langsung berusaha keluar dari sana. Entah bagaimana, dengan cepat dia berhasil menemukan pintu keluar dan langsung berlari keluar sana. Sedangkan sesosok manusia mengerikan itu masih berada di sana.
Setelah merasa aman dan cukup jauh dari tempat itu, akhirnya Telltan berusaha mengatur nafasnya. Namun sialnya sesosok manusia misterius itu masih mengejar nya dari belakang. Lampu di lorong yang sempat menyala, kini mulai mati satu persatu, seolah-olah mengejar nya dari belakang.
Telltan yang melihat sesosok manusia misterius itu masih mengejar nya, dia langsung berlari ke sembarangan tempat. Sial, dia di buat kehabisan nafas akibat berlari terus menerus. Sampai akhirnya dia berada di salam sebuah ruangan yang mirip seperti ruangan operasi, apa mungkin dia bisa bersembunyi di sini?
Sampai akhirnya dia menemukan tempat yang menurutnya aman, yaitu lemari tempat penyimpanan stok kantong darah. Walaupun sedikit kecil dia berusaha bersembunyi di sana.
Di saat itu juga, manusia misterius itu tiba di depan pintu. Telltan mencoba untuk menutupi mulutnya menggunakan telapak tangannya agar tidak mengeluarkan suara.
Telltan benar-benar di buat takut oleh kejadian ini. Orang mana yang bisa-bisanya membuat Telltan merasa ketakutan seperti ini? Sial, dia benar-benar kesal, marah, takut yang intinya bercampur aduk dalam dirinya. Di saat itu juga dia mulai berpikir, dia mengetahui siapa orangnya. Entah itu benar atau tidak.
Sesosok manusia misterius itu akhirnya menghilang entah kemana. Telltan yang masih berada di dalam lemari akhirnya bisa bernafas lega. Sedari tadi jantung nya serasa hampir copot. Mana wajah manusia nya gak normal banget lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓
غموض / إثارةkarena kamu sudah menganggu orang yang salah, maka kamu harus menerima imbalannya. Aku sungguh tidak berguna di saat saudara kembar ku benar-benar terpuruk saat itu. Aku menyesal tidak menanyakan hal hal apa yang sedang dia alami saat itu. Padahal h...