Μέρος 05

72 76 18
                                    

"langit gelap akan terus berdatangan, sampai akhir dari permainan ini."

-

15.20 PM.

Di dalam perjalanan menuju rumah, Jenandra melihat ada seorang laki-laki yang dia kenal. Yang ternyata itu adalah Telltan.

"Telltan?" Ujar Jenandra saat mendekati nya.

"Eh bro, sorry tadi ku ga bisa sekolah karena semalam ada party besar-besaran di rumah temen ku."

"Party? Kau tau tidak? Anak-anak pada nge-khawatir in kamu lho, bisa-bisanya lo party senang-senang di sana." Ujar Jenandra yang tidak habis pikir.

"Ya habis mau gimana lagi, semalam ku juga sempat panik karena di culik, eh ternyata cuman di kerjain sama mereka. Padahal udah panik banget lagi." Ujar Telltan.

"Bisa-bisanya, terus kenapa enggak ngabarin?"

"Keburu hp ku lowbat, jadi ya sudah lah."

"Kau pun ga ada kerjaan pulang larut malam seperti itu, kalau di culik sama penculik itu gimana?" Ujar Jenandra yang sedikit khawatir.

"Ciee yang nge-khawatir in, gak bakal mungkin, kalau iya, ntar tinggal ku hajar aja." Jawab Telltan sambil menggodanya.

"Apaan dah, siapa juga yang mau khawatir in kau, palingan pas di culik kau teriak-teriak seperti orang gila." Jenandra hanya menatap datar ke arah Telltan.

"Tidak akan, aku itu kuat, sekali nonjok pala nya bakal copot." Ujar Telltan percaya diri.

"Serah kau dah."

"Btw kau habis dari mana?" Tanya Telltan penasaran.

"Habis dari supermarket beli bahan makanan sama bumbu dapur, oh iya, ntar malam sekitar jam 8 an jangan lupa ke rumah ya, sekalian kau jelasin ke teman-teman, biar ga salah paham. Soalnya mereka udah mikir yang enggak-enggak tentang mu." Jelas Jenandra.

"Iya iya deh ku jelasin nanti, tapi di rumah mu ada acara apa?" Tanya Telltan.

"Adik perempuan ku ultah, jadi jangan lupa datang ye." Ujar Jenandra.

"Okey siap."

_ooOoo_

Setibanya di dalam rumah, Jenandra langsung menaruh barang belanjaan itu di atas meja. Kali ini dia yang akan memasak di dapur, walaupun beberapa pembantu ikut membantu nya. Jenandra berencana untuk membuat steak, spaghetti, daging panggang, dan beberapa masakan lainnya. Beberapa daging juga sudah di siapkan beserta alat masak lainnya.

Beberapa jam kemudian, akhirnya selesai. Ruangan sudah terhias dengan sangat rapi dan bagus. Di sana juga sudah ada anak kecil yang tengah duduk di atas kursi dengan perasaan yang sangat senang. Dia sudah tidak sabar untuk memulai acara itu.

Hingga akhirnya, malam pun tiba menunjukkan pukul 8 malam. Beberapa dari teman Jenandra sudah datang. Dan masuk kedalam rumah. Saat berada di dalam rumah, mereka semua ikut terkagum akan keindahannya. Rumah Jenandra memang sangat unik dan luas juga. Walaupun dari depannya terlihat sempit.

"Bagus juga rumah nya Jenandra." Ujar Petir. Sedangkan Jenandra hanya tertawa kecil.

"Tapi kalau di lihat-lihat, si Jenan gak cuek-cuek lagi ya seperti dulu." Ujar Jaxx dengan nada suara rendah walaupun masih bisa Jenandra dengar.

⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang