H A P P Y 🔪🔪🔪 R E A D I N G
-
Junia terus berlari. Dia mengecek satu persatu ruangan yang dia lewati dengan hati-hati. Namun hasilnya sama sekali tidak dia temukan di sana. Perasaan tadi Junia sempat melihat Tania di bawa ke tempat yang sekarang dia datangi itu. Tapi mengapa sekarang tiba-tiba tidak ada apa apa sama sekali?
Tapi jika dia kembali ke tempat semula yang dia lewati, pastinya dia akan bertemu dengan orang tadi. Sesosok yang hampir membuat nya terbunuh tadi.
Dari pada memilih kembali ketempat di mana dia awak masuk tadi, lebih baik dia mencari jalan keluar lainnya.
Tidak lama kemudian, Junia berhasil keluar dari sana. Sesampainya di luar, dia melihat banyak sekali orang-orang yang berkunjung di sana. Bahkan Junia sedikit susah mencari sesuatu yang harus segera dia temukan.
Di tengah dia melihat-lihat tempat yang akan dia datangi, tiba-tiba ponsel Junia berdering. Sontak hal itu membuatnya terkejut, dengan cepat dia mengambil ponselnya itu dan melihat siapa yang menelfon nya.
Nomor tidak di kenal.
Junia ragu-ragu mengangkat nya. Dering pertama dia tidak mengangkat nya, begitu juga dering yang kedua. Hingga dering yang ke tiga, Junia langsung mengangkat nya sembari mengarah ke arah telinga nya.
📱: "Bagaimana? Apa kau sudah bertemu dengan Tania?"
📱: "Ku pikir tadi aku mengejar mu saja, tapi sepertinya itu bukan rencana yang bagus "
📱: "Jadi aku menunggu mu saja di suatu tempat bersama Tania. Lagian juga kau akan kesini untuk mencari nya kan."
Suara itu, Junia sangat mengenal suara itu. Namun jika Junia berpikir lagi, omongan orang itu ada benarnya. Lelaki yang bernama Jenandra tadi tidak dia lihat lagi sama sekali setelah berpisah dengan nya beberapa waktu lalu.
Lalu sekarang dia ada di mana? Apa mungkin dia berada di dalam suatu tempat? Tapi setiap pendengaran yang di dengan oleh Junia, sepertinya mereka sedang bukan di dalam rumah atau di dalam tempat apapun itu.
Tetapi dia seperti mendengar ada suara hembusan angin. Seolah mereka berada di luar ruangan yang berada di atap rumah. Dan juga Junia mendengar suara kendaraan seperti berada di dekat jalan raya.
Namun di saat bersamaan, Junia mendengar suara berisik di balik ponselnya. Dia mendengar suara Jenandra yang meringis kesakitan. Dan juga ada suara seorang wanita yang berteriak marah pada sembari memukul-mukul Jenandra. Junia mengenali suara itu.
📱: "Tania?"
📱: "Itu kau kan? Kau baik-baik saja?"
Mendengar seseorang berbicara di balik ponsel Jenandra, Tania langsung mengambilnya. Dia membalas percakapan demi percakapan bersama Junia. Sekarang ini dia berhasil lolos dari ikatan tali yang ada pada tangan dan kakinya. Sedangkan Jenandra tergeletak di sana, entah dia sudah mati atau pingsan atau tidak? Belum ada yang tau.
📱: "Junia, tolongin aku, dia benar-benar ingin membunuh ku."
📱: "Aku takut."
📱: "Lebih baik kau menjauh dari sana, polisi akan segera datang untuk nyelamatin mu."
📱: "Sekarang kau ada di mana?"
📱: "Di sebuah gedung yang tidak terpakai lagi dekat dengan wisata bermain."
"Bukan kah gedung itu..." Batin Junia yang mengingat dan merasa tidak asing akan tempat itu.
📱: "Okeh okeh, sekarang lebih baik menjauh dari sana, aku akan segera ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓
Gizem / Gerilimkarena kamu sudah menganggu orang yang salah, maka kamu harus menerima imbalannya. Aku sungguh tidak berguna di saat saudara kembar ku benar-benar terpuruk saat itu. Aku menyesal tidak menanyakan hal hal apa yang sedang dia alami saat itu. Padahal h...