"setiap perbuatan itu harus di bayar dengan seimbang."
-
Hari ini Telltan, Jaxx dan petir pulang larut malam hingga jam 2 malam. Karena arah rumah mereka berbeda, jadi mereka harus berpisah satu sama lain. Selama di perjalanan, Telltan terasa sangat santai sembari merasakan angin malam. Tanpa dia sadari ada sesosok orang misterius mengikutinya dari belakang. Di tengah dia sedang berjalan santai sambil mendengarkan musik di telinga nya menggunakan earphone, tiba-tiba orang tersebut menerkam nya dari belakang. Hal itu membuat Telltan terkejut dan memberontak. Namun sayangnya tidak berhasil, hingga akhirnya dia pingsan dan di seret oleh orang tersebut kedalam mobil. Dan akhirnya, orang tersebut pergi dari sana.
_ooOoo_
Berhubung hari ini masih pagi, Tania yang hendak sekolah terlebih dahulu menuju ke rumah Jenandra dan menunggu nya di sana. Selama berada di depan pintu gerbang rumah Jenandra, Tania asik memainkan handphonenya. Tidak lama kemudian Jenandra keluar sambil membenarkan dasi nya.
"Pasti lama ya nungguin nya?" Tanya Jenandra sambil menutup pintu pagar.
"Enggak kok, ayok ke sekolah bareng." Senyum Tania, namun Jenandra hanya mengangguk.
Di dalam perjalanan, Tania banyak bercerita dengan Jenandra. Hingga tidak lama kemudian mereka sampai di stasiun bus. Tidak perlu menunggu lama, mereka langsung masuk kedalam bus dan duduk di kursi tengah. Di saat bus hendak pergi, ada siswi berlari cepat dan menghentikan bus tersebut. Akhirnya bus itu berhenti lagi dan siswi itu langsung masuk. Setelahnya bus itu kembali berjalan. Karena di dalam bus sudah cukup ramai dan tidak ada tempat untuk diduduki lagi, siswi itu memilih untuk berdiri.
Jenandra pun menoleh ke arah siswi itu yang berada tepat di sampingnya sambil mengatur nafasnya akibat berlari tadi. Sampai akhirnya mata mereka saling bertemu. Betapa terkejutnya siswi itu saat melihat Jenandra di sana, yang ternyata siswi itu adalah Junia. Ini terlalu cepat untuk nya bisa bertemu lagi setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Ingin pergi, tapi tidak bisa karena bus sedang berjalan, dan tempat pemberhentian pun masih lumayan jauh. Sedangkan Jenandra hanya tersenyum ke arah Junia, yang membuat Junia merasa ngeri. Sedangkan Tania yang melihatnya sedikit tidak suka.
Pada akhirnya Tania mengajak Jenandra berbicara agar Jenandra tidak terus-terusan melihat kearah Junia. Tidak lama kemudian, bus berhenti. Junia yang tadinya di sana, langsung cepat-cepat pergi seperti orang ketakutan dan berlari hingga sampai di sekolah. Sedangkan Jenandra dan Tania seperti biasa, namun Jenandra sedikit tidak suka dengan tingkah Junia saat berada di sampingnya, bahkan hingg berlari ketakutan seperti itu. Tidak jauh lagi mereka akan sampai di sekolah. Jadi mereka hanya perlu berjalan kaki saja hingga beberapa meter.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, semua orang memandangi mereka yang tiba-tiba saja berangkat sekolah barengan. Bahkan akhir-akhir ini menjadi gosip kalau mereka berdua sedang kencan. Namun padahal Jenandra dan Tania tidak ada hubungan khusus atau apa lah, kecuali teman?
"Oh ya, Nan." Ujar Tania, namun Jenandra hanya bergumam.
"Kamu punya orang yang kamu suka tidak?" Tanya Tania malu-malu.
"Tidak ada." Jawab Jenandra apa adanya walaupun pandangan nya masih ke depan.
"Begitu kah?"
"Memang nya kenapa?"
"Ah tidak ada, aku hanya ingin tau saja." Ujar Tania sambil tersenyum tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
⟨03⟩ God Of Death, 2022 [End] ✓
Mystery / Thrillerkarena kamu sudah menganggu orang yang salah, maka kamu harus menerima imbalannya. Aku sungguh tidak berguna di saat saudara kembar ku benar-benar terpuruk saat itu. Aku menyesal tidak menanyakan hal hal apa yang sedang dia alami saat itu. Padahal h...