Paparazzi

CH17

Jisoo mengumpat karena ternyata Taehyung tidak datang menghadiri acara undangan persidangan mereka.

Saat ini gadis itu tengah berada diluar gedung tempat persidangan yang seharusnya dilakukan.

Berulang kali ia mencoba mengubungi nomor pria itu, namun tidak mendapatkan satupun jawaban.

Jisoo kembali mengumpat seraya mengusap kasar rambutnya. Air matanya pun perlahan mengalir.

Pria jahat itu telah membawa kabur putra nya! hiks..

Jisoo jatuh terduduk, perlahan menundukan kepala dengan menekuk kedua lututnya sebagai tumpuan.

Hiks...

Disaat gadis itu tengah sibuk dengan isakan tangis nya, seorang pria tiba-tiba datang menghampiri lalu menepuk bahunya pelan.

Jisoo lantas tergerak untuk mendongakan kepala, berharap itu adalah Taehyung yang datang bersama putra nya.

Namun harapan nya pupus saat ia mengangkat kepala keatas, bukan Taehyung yang didapatinya melainkan seorang pria asing yang tidak dikenali nya sama sekali.

Pria itu mengulurkan sebuah sapu tangan kepadanya.

Selama beberapa detik, Jisoo hanya diam menatap pria itu.. Lalu akhirnya menerima sapu tangan yang diberikan.

Jisoo menghapus bekas air matanya dengan benda itu, lalu berdiri seraya memperbaiki penampilan.

"Terima kasih." Ucapnya dengan senyum separuh.

Pria asing itu mengangguk tersenyum.

"Aku Sehun, Oh Sehun. Ayah ku pengacara yang menangani kasus persidangan mu." Jelas pria itu.

Jisoo membuka mulutnya nampak terkejut, sedetik kemudian menganggukan kepala nya paham.

"Emm, ada apa?" Jisoo bertanya maksud kedatangan pria itu menghampirinya.

Masih dengan senyum yang senantiasa terpasang diwajah tampan nya, pria itu menggeleng.

"Bukan apa-apa, hanya ingin menghampiri mu saja."

Jisoo kembali mengangguk, dengan senyum kaku.

"Nama mu, Kim Jisoo bukan?"

"Iya, benar."

"Aku sudah mendengar semua cerita tentang mu dari ayah ku."

Jisoo hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan pria itu.

Menyadari posisi mereka yang tengah berdiri di luar halaman gedung, Sehun berinisiatif untuk mengajak gadis itu mencari tempat mengobrol yang nyaman.

"Bagaimana kalau aku mentraktir mu makan, disana ada sebuah sebuah Restoran yang pemiliknya juga orang Korea." Sehun menunjuk kearah seberang jalan yang memang terdapat sebuah Restoran Korea.

Jisoo yang merasa pria dihadapannya itu adalah orang yang baik, dengan perlahan menganggukan kepala nya.

"Boleh."

Sehun tersenyum, lalu keduanya berjalan beriringan menuju tempat makan tersebut.

✨✨✨✨

"Jadi.." Sehun Menyesap sedikit minumannya.

Jisoo menaikan alisnya menatap pria dihadapannya itu bertanya.

"Kau ingin menyusul putra mu ke Korea?."

Jisoo mengangguk. "Ya, aku tidak ingin kalau sampai Han mendapatkan Ibu tiri. Rasanya tidak adil dia mengambil putra ku, dia bisa mendapatkan seorang anak dari wanita yang akan dijodohkamnya dengan nya nanti. Aku tidak akan membiarkan putra ku dirawat oleh orang lain." Ujar nya penuh keyakinan.