Vote, komen dan follow
Maafkan typo
Selamat membaca"Apa yang mau kau katakan?"
Tanya nya to the point, tanpa menatap Jisoo yang berdiri di sampingnya."Anginnya sangat kencang"
Ucap Jisoo tak berniat menjawab pertanyaan Rose barusan, ia kembali menatap ke arah gadis itu."Kenapa tidak membalas pesanku?"
Pertanyaan Jisoo berhasil membuat Rose menatapnya, ia lalu tersenyum miring dan berdecih."Apakah itu penting?"
Tanya nya dengan nada meremehkan."Ya tentu saja, aku mengkhawatirkan mu semalaman"
Terdengar nada khawatir dalam ucapan Jisoo."Mengkhawatirkan ku? Apa itu perlu? Cih, berhenti mengkhawatirkan ku. Itu hanya membuatku berharap lebih padamu"
Kalimat yang dilontarkan Rose barusan membuat Jisoo terdiam, apa maksudnya berkata seperti itu? Berharap lebih? Sungguh Jisoo tidak mengerti."Ap-"
"Lupakan saja, mulai hari ini jangan dekati aku lagi"
Setelah mengatakan hal itu, Rose segera beranjak dari tempatnya berdiri dan meninggalkan Jisoo yang menatapnya dengan tatapan heran. Ia bingung, kenapa Rose toba tiba berubah seperti itu? Apa ia membuat kesalahan?Jisoo menengadahkan wajahnya menatap langit yang yang cerah, angin berhembus kencang membuat bulu kuduknya berdiri. Jisoo pun beranjak dari tempatnya berdiri dan menuju ke salah satu kursi yang ada disitu, ia mengeluarkan permen lolipop dari saku seragamnya, menatap benda itu lama kemudian menyunggingkan senyumannya. Ia teringat dengan Jennie setiap kali melihat permen lolipop itu, senyum gadis itu sangat manis bagaikan permen.
"Aku pasti sudah gila"
Ia memakan permen itu sambil membayangkan wajah Jennie, dasar bucin! Berbicara soal Jennie, gadis itu pasti berusaha keras untuk memenangkan olimpiade kali ini, ia tidak mau seperti tahun lalu dimana dirinya mendapat peringkat ke 26 dan gagal masuk ke tahap selanjutnya.Jisoo berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah pinggiran rooftop, matanya tertuju ke arah taman sekolah yang begitu luas. Sekolah swasta ternama yang ada di Seoul, semua yang ada disitu terkesan berkelas, mulai dari seragam hingga fasilitas sekolah.
Ia menajamkan pengelihatannya saat mendapati Jennie yang duduk sendirian di bangku taman sambil memegang buku. Dasar keras kepala! Sudah berapa kali Jennie diingatkan Jisoo agar tidak memaksakan dirinya tapi lihatlah gadis itu? Ia tidak peduli sama sekali.
Jisoo pun segera berbalik lalu beranjak dari rooftop. Ia berjalan ke arah taman berniat untuk menghampiri gadis bermata kucing tersebut, tapi sebelum itu ia menyempatkan diri ke suatu tempat.
"Matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi"
Jennie membaca buku paket itu lalu mencoba mengingat semua yang ia baca, Jujur ia juga lelah tapi mau bagaimana lagi? Tahun ini ia sangat berambisi untuk olimpiade matematika, Jennie ingin sebelum ia lulus dari sekolah ini, ia bisa menjuarai setidaknya satu olimpiade saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful & Annoying {Jensoo}
Teen FictionDILARANG MENJIPLAK ! HARGAILAH PENULIS! KARENA MEMBUAT CERITA ITU SULIT! MAKA GUNAKANLAH OTAK SENDIRI UNTUK BERPIKIR DAN MEMBUAT CERITA! Start 10 september 2021 📌Jitop 📌Futa Kisah cinta segitiga antara Jisoo, Jennie dan Lisa. Siapakah yang akan me...