13.

2K 410 119
                                    

Like, comment, and follow

Setelah perbincangan panjang lebar antara keluarga Park dengan Jae wook akhirnya keluarga tersebut pamit pulang hari juga sudah mulai sore.

"Jin woo"
Yang dipanggil pun menatap kearah pria bertubuh ringkih tersebut dengan tatapan bertanya.

"Sekali lagi terimakasih banyak, sebenarnya kau tidak perlu repot repot beg-"

"Aku tidak merasa direpotkan, kan sudah kubilang anggap saja itu imbalan karena kau menolongku dulu"
Pria bertubuh ringkih yang kita ketahui bernama Jae wook tersebut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah kalau begitu, kami pamit dulu ya, nanti akan kukabarkan kapan pengobatannya akan dimulai"
Jae wook mengangguk ragu, ia sebenarnya masih merasa tidak enak dengan Jin woo yang membiayai pengobatannya apalagi biaya pendidikan Jisoo.

Jae wook dengan putrinya Jisoo sontak mengangguk, kelurga Park yang melihat wajah ayah dan anak tersebut yang berseri seri pun tersenyum hangat.

"Kak Ji, kami pamit dulu ya"

"Iya, Titi DJ"

"Huh? "
Rose menatap kakak kelasnya yang dikenal pendiam di sekolah dengan tatapan bingung.

"Titi DJ"
Jisoo tersenyum jahil lalu kembali membuka suaranya.

"Hati hati di jalan... Kkkkk"
Jisoo terkekeh membuat mereka yang melihatnya tertawa tak terkecuali tuan dan nyonya Park.

"Kak Ji, ada ada aja"
Rose menepuk pelan lengan Jisoo sambil tertawa.

"Baiklah nak, kamu pamit dulu ya, jaga appa mu baik baik"
Tuan Park mengacak rambut Jisoo sambil tersenyum, lalu mereka pun segera beranjak dari tempat itu.

"Jisoo..."
Jae wook memanggil sang putri dengan nada yang terdengar lirih, Jisoo pun menoleh ke arah appa nya tersebut.

"Jika appa sembuh nanti, kau jangan bekerja ya, biar appa saja"
Jisoo sontak menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa sang appa mengatakan itu? Oh ayolah Jisoo bukan anak manja yang membiarkan orangtuanya bekerja banting tulang demi menghidupi dirinya, tapi ia adalah sosok pekerja keras dan penyayang.

"Tidak, aku tidak mau, bekerja sudah seperti hiburan bagiku"
Ya Jisoo menganggap bekerja sebagai hiburan tersendiri baginya, dimana ia bisa bertemu banyak orang dan menerima upah dari hasil keringatnya sendiri.

"Tapi nak, appa hanya tidak mau kau kelelahan, lagipula kau juga harus bersekolah"
Jae wook menggenggam tangan Jisoo, tatapannya menyiratkan keberatan jika sang anak harus bekerja.

"Percayalah padaku appa, aku tidak pernah merasa kelelahan sama sekali, justru aku merasa bahagia bisa bekerja seharian "
Bohong, apa yang dikatakan Jisoo itu hanya kebohongan semata, mana ada orang yang tidak kelelahan setelah bekerja seharian? Justru Jisoo sering merasa kelelahan sampai badannya sering merasa sakit.

"Tap-"

"Sudahlah aku tidak apa apa, oh iya aku pergi dulu ya"
Tanpa menunggu jawaban dari sang appa, Jisoo segera keluar dari rumah bertepatan dengan itu satpam keluarga Park membawa motornya.

"Terimakasih pak"
Jisoo segera menaiki motornya dan pergi dari kawasan perumahan yang agak kumuh tersebut menuju ke bengkel tempatnya bekerja.

***

Seorang gadis bertubuh mungil dan bermata kucing kini sedang duduk di pinggiran kolam renang rumahnya sambil merenung, ia merenungkan tentang perasaanya sendiri.

Apa benar ia menyukai Lisa atau tidak? Sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya bukankah di awal ia memang menyukai Lisa bukan Jisoo?
Tapi kenapa setiap Jisoo pergi bersama yang lain ada perasaan sesak yang ia dapat, dirinya seperti tidak terima jika Jisoo bersama yang lain.

Beautiful & Annoying {Jensoo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang