58.

2.1K 173 44
                                    

Jangan lupa
Vote, komen dan follow
Maafkan typo
Selamat membaca

Dua orang yang berbeda kelas di sekolah baru saja sampai di depan sebuah rumah sederhana.

"Terimakasih kak"
Soojoo melepas helm yang ia kenakan lalu menyodorkannya ke arah Jisoo yang tersenyum tipis.

"Sana masuk"
Suruh Jisoo dengan nada datarnya yang khas, terkesan mengusir tapi begitulah Jisoo.

"Baiklah, sampai jumpa besok kak"
Gadis manis itu melambaikan tangannya ke arah Jisoo lalu berbalik dan masuk ke dalam rumah.

Tring...

Ponsel si kapten basket berbunyi pertanda sebuah pesan masuk, dirogohnya saku jaket yang ia kenakan, disana terlihat jelas pesan dari Jennie. Tak berniat membalasnya, Jisoo menonaktifkan benda tersebut dan kembali menyimpannya ke dalam saku. Ia melajukan motornya meninggalkan area tersebut.

***

Langkah lemas Jennie membawanya masuk ke dalam rumah, bahkan sang mommy yang menyapa nya saja tak ia hiraukan. Gadis itu segera naik ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Jennie menjatuhkan dirinya di kasur lalu mengecek pesan yang ia kirim beberapa menit lalu tapi tak kunjung di balas atau pun di baca. Ia kembali mengetikkan sebuah pesan singkat.

"Kita harus bicara"

Centang satu, perasaan Jennie mulai tidak karuan. Ia ingin masalah ini cepat selesai, sebut saja Jennie tidak sabaran.

"Apa harus ku telpon?"
Tanya Jennie pada dirinya sendiri.

"Tidak tidak, ini bukan waktu yang tepat"
Gadis itu mendengus kasar lalu meletakkan ponselnya kembali, ia menatap langit langit kamar, pikirannya mulai membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi, rasa sesak di dadanya kembali lagi, ia kembali terisak. Sial, Jennie benci perasaan seperti ini.

Ia bangkit dari posisi nya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hingga malam hari pikiran Jennie terus saja dihantui oleh masalahnya dengan Jisoo tersebut. Kembali ia mengecek benda pipih miliknya. Jennie menghembuskan nafas, ia sedikit lega setelah mendapati centang dua pada pesan yang dikirimnya.

Cklek....

"Kak Jen, ayo makan"
Yeri menyembulkan kepalanya dari pintu kamar milik sang kakak, ia sedikit heran karena ruangan tersebut hanya diterangi lampu tidur yang temaram.

"Kak Jen, ayo makan"Yeri menyembulkan kepalanya dari pintu kamar milik sang kakak, ia sedikit heran karena ruangan tersebut hanya diterangi lampu tidur yang temaram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya"
Jennie segera melangkah mengikuti sang adik, Yeri terus mengajaknya mengobrol tapi tak satupun dihiraukan oleh gadis itu.

Jennie menjadi lebih pendiam, dan Yeri tau alasan kakaknya seperti itu. Siapa yang tidak tau jika tadi saja di sekolah seluruh siswa membicarakan sang kapten basket yang bertengkar dengan kekasihnya di lapangan sekolah? Siapa lagi kalau bukan Jisoo dan kakaknya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful & Annoying {Jensoo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang