14.

2.2K 402 274
                                    

Vote, comment and follow

Sekolah saat ini sedang sibuk mengurus persiapan untuk pemilihan anggota osis yang baru Jennie dan Rose masuk ke dalam daftar calon ketua osis, itu artinya mereka berdua harus bersaing secara sehat, dalam hal visi dan misi.

Saat ini siswa dan siswi yang masuk ke dalam daftar anggota osis baru, sedang mengadakan rapat dengan guru di ruang osis, pembelajaran tidak dilaksanakan hari ini.

"Untuk calon ketos diharapkan untuk segera membuat visi dan misi, dua hari lagi akan dilaksanakan pemilihan oleh semua siswa"
Jennie dan Rose yang masuk daftar calon ketos pun menjawab dengan kompak.

"Baiklah saya rasa cukup untuk rapat hari ini"
Guru yang biasa di panggil Pak Lee tersebut berdiri diikuti siswa siswi calon ketos tiba tiba mereka mendengar kegaduhan di lapangan, dengan cepat guru tersebut berlari keluar diikuti siswa siswi calon osis.

Tiba tiba Jennie dan Rose terkejut melihat adegan perkelahian antara dua kakak kelas mereka yang sangat populer di sekolah.

"Sialan!, Berani beraninya kau menemui Jennie"

Bughh....

Lisa memukul wajah Jisoo hingga ia tersungkur ke tanah kemudian menarik kerah seragamnya agar ia bangkit.

"Kenapa kau memandangku seperti itu huh?!"
Lisa mengeratkan cengkeramannya di kerah kemeja Jisoo karena ia jengkel melihat Jisoo yang hanya tersenyum miring.

"Sudah kubilang kan aku hanya mengantar adiknya"
Jisoo melepas cengkeraman di kerah seragamnya lalu mendorong Lisa secara kasar ia berbalik hendak melangkah pergi tapi Lisa menarik pundaknya dan kembali menghantam wajah Jisoo.

Wajah yang awalnya sudah lebam kini bertambah lebam karena Lisa terus menghajar Jisoo dengan membabi buta, bahkan darah segar mengalir dari hidung kapten basket tersebut.

Tidak, Jisoo tidak akan diam kalau sudah begini ceritanya, ia harus melawan ya melawan satu satunya cara agar Lisa berhenti menghajarnya.

Jisoo yang posisinya sudah terbaring di tanah dengan Lisa berada di tubuhnya sambil terus melayangkan pukulan pun menahan tangan Lisa dan mendorongnya.

Bughh...
Bughh...
Bughh...

Kini Jisoo yang memukul Lisa secara brutal yang ada di otaknya sekarang hanyalah menghajar Lisa, bahkan sedari tadi guru guru bahkan sahabat sahabatnya sudah mencoba melerai mereka tapi tidak bisa, Jisoo memberontak seperti orang kesetanan ketika tubuhnya di tahan oleh Seulgi.

"Lepaskan aku bodoh, bedebah ini harus diberi pelajaran!"
Jisoo melepaskan dirinya dan kembali menghajar Lisa yang sudah tidak berdaya dan terbaring di tanah.

"Wen bantu aku!"
Wendy menuruti kata Amber mereka berdua memegang tubuh Jisoo tapi lagi lagi Jisoo berhasil melepaskan diri, percayalah semua yang ada disitu baru melihat Jisoo yang brutal seperti ini, jika Jisoo yang biasanya pendiam dan kalem kini menjadi brutal.

Bugh...

"Ji...berhenti...uhukk..."
Lisa berusaha melindungi wajahnya dari pukulan Jisoo, tapi Jisoo tidak mau berhenti.

Dua orang gadis yang berada di depan lapangan hanya menatap adegan tersebut mereka tidak tau harus berbuat apa, jujur mereka takut melihat Jisoo yang lepas kendali seperti sekarang ini.

"Bangun kau sialan!"
Jisoo menarik kerah Lisa hingga ia terbangun, lalu menyeretnya ke arah tengah tengah lapangan ketika ia hendak melayangkan pukulannya yang kesekian kali, ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Beautiful & Annoying {Jensoo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang