I. WHAT HAPPENED?

4.7K 193 7
                                    

~~~~~> HAPPY READING <~~~~~


•••

Karamel, gadis remaja yang berusia 17 tahun, gadis remaja yang memiliki satu keponakan, yaitu Ica. Ica adalah anak kecil berusia lima tahun, anak dari abangnya yaitu, Ardan, dan Ardan sudah menikah pada usianya yang ke 27 tahun, bersama dengan Anna, perempuan berusia 22 tahun. Ardan dan Anna bersama putri nya sedang berkunjung ke rumah neneknya Ica, atau lebih tepatnya, ke rumah Karamel. Rumah ini dulunya juga rumah Ardan. Tapi semenjak telah menikah, Ardan dan Anna memutuskan pindah ke apartemen dan menjalani kehidupan rumah tangga mereka di sana. Sedangkan Karamel yang belum sold out, masih tinggal di rumah ini bersama Diandra--bundanya dan Galang--ayahnya.

Dan hari ini, keluarga kecil itu sedang berkunjung. Ardan dan Anna berada di ruang tengah bersama dengan Diandra dan Galang. Mereka berempat tengah berbincang-bincang sambil menonton televisi. Karamel yang duduk di antara Diandra dan Galang tiba-tiba menguap lebar karena bosan mendengar obrolan dewasa yang sedang mereka bahas. Karena jengah melihat mereka yang tiada henti-hentinya membahas hal-hal berbau dewasa, maka Karamel memilih pergi dari sana, dan mengecek ica yang ada di dalam kamarnya. Rupa-rupanya, anak kecil itu sedang bermain di atas kasur, bersama dengan boneka beruang kesayangannya.

Karena tidak mau menganggu anak kecil itu, Karamel beralih ke dapur, dengan niat ingin mengambil cemilan di dalam kulkas. Tetapi, teriakan yang berasal dari ruang tengah membuat niat Karamel urung. Karamel akhirnya kembali lagi ke ruang tengah dengan langkah beratnya. Karamel menghampiri Diandra yang sudah berdiri menunggu kedatangannya. Ya, Diandra lah yang berteriak meminta Karamel agar segera ke ruang tengah.

"Kara, bunda minta tolong ya. Tolong kamu beli telur sama minyak di warung depan sana. Bunda mau masak sama Anna, jadi kamu tolong belikan ya, sayang," titah Diandra dengan lembut, sambil menyodorkan beberapa uang ke arah Karamel.

"Iya, Bun," ucap Karamel. Kalau sudah seperti ini, Karamel tidak bisa menolak permintaan bundanya. Apalagi Diandra mengeluarkan jurus andalannya, yaitu jurus kasih sayangnya.

"Mau ditemenin?" tanya Ardan menawarkan dirinya untuk ikut. Namun Karamel menolaknya dengan halus.

"Gak perlu, Kara udah gede."

Karamel menutup pintu rumah dan mulai melangkah menuju ke pinggir jalan raya. Setelah menunggu mobil dan motor berhenti berlalu lalang, Karamel mulai menyebar di zebra cross dengan hati-hati. Karamel langsung berlari ke arah warung di depan sana setelah kakinya menginjak pembatas jalan.

"Bu, beli telur sama minyak," ucap Karamel yang telah tiba di depan ibu warung.

"Telur sama minyaknya berapa, nak?" tanya ibu warung, karena Karamel tidak menyebutkan jumlah barang yang dimintanya.

"Emm, telur satu rak sama minyaknya lima liter, Bu," jawab Karamel ngasal. Salahkan Diandra yang lupa memberitahukannya, jadi Karamel menebak-nebaknya saja.

"Ini, nak." Ibu warung menyodorkan barang yang diminta oleh Karamel.

"Ini, Bu uangnya. Cukupkah, Bu?" tanya Karamel. Karamel takut jika uang yang diberikannya malah kurang.

"Cukup kok, nak," ucap ibu warung setelah menghitung uang Karamel. Karamel bernapas lega dan tersenyum manis ke ibu warung sebelum pergi dari sana.

𝐎𝐔𝐓 𝐎𝐅 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄  [нιαтυѕ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang