IX. IN THE LIBRARY

1.1K 71 4
                                    

Halooooo!

---

> HAPPY READING <

•••

Keesokan harinya...

Karamel hari ini sedang duduk di kantin menikmati sarapan paginya, yaitu sepiring nasi goreng degan lauk telur dadar dan kerupuk kriuk. Karamel tampak makan dengan lahap, dan sesekali menyeruput es teh nya. Beruntungnya, hanya Karamel seorang yang berada di dalam kantin. Jadinya, Karamel bebas melakukan apapun tanpa takut di lihat oleh orang lain. Seperti sekarang ini, Karamel menaikkan kaki kanannya di atas kursi sambil makan. Katanya, makan dengan posisi seperti ini rasanya jauh lebih nikmat dan berselera. Itu versi Karamel...

Saat Karamel tidak sengaja menatap seseorang yang baru masuk ke dalam kantin, Karamel langsung terdiam dan menatap orang itu dengan lekat.

"Yuna?" lirihnya.

Yuna berdiri di depan lemari pendingin dan tampak mengambil dua botol minuman. Karamel sepertinya deja vu melihat hal itu. Tapi dimana? Karamel pun mulai berpikir keras.

Karamel tiba-tiba membelalak lebar, saat teringat jika yang sedang Yuna lakukan adalah bagian dari scene yang ada di dalam novel. Buru-buru Karamel menghabiskan makanannya, sebelum gadis itu menjauh dari jangkauannya.

Tepat saat Yuna keluar dari kantin, Karamel juga baru selesai menghabiskan nasi gorengnya. Karamel meneguk es teh nya dengan tergesa-gesa karena berpikir jika Yuna mungkin telah berjalan terlalu jauh. Setelah meletakkan gelas itu di atas meja dengan kasar, Karamel meraih tasnya dan bergegas menyusul kepergian Yuna.

Karamel menengok ke kanan kiri mencari keberadaan Yuna, dan akhirnya mendapatkannya sedang berjalan di koridor sekolah. Karamel pun berlari-lari kecil membuntuti gadis itu, mengikutinya kemanapun dia pergi.

Disepanjang perjalanan, Karamel dapat melihat jika anak-anak yang Yuna lewati pasti akan berbisik-bisik tentangnya. Karamel pun memelankan langkahnya agar bisa mendengar setiap ucapan mereka.

"Gue kira Yuna udah keluar dari sekolah."

"Iya, gue juga kira. Soalnya selama dua Minggu ini Yuna gak pernah terlihat di sekolah."

"Lo tau penyebab Yuna gak masuk?"

"Gue gak tau."

"Gue penasaran banget, kenapa tu cewek tiba-tiba hilang gak ada keterangan sama sekali."

"Oh iya, gue baru inget. Gue sempat dengar Esha ngomong kalo Yuna itu depresi karena Iden pacaran sama Athalia."

Saat mendengar nama Esha, Karamel berhenti berjalan. Lalu melirik ke arah tembok yang ditempeli sebuah poster lingkungan. Karamel pun menghadap ke sana. Alih-alih membaca caption nya, Karamel malah memfokuskan pandangannya ke pinggir poster. Memasang pendengaran nya sekali lagi agar bisa mendengar jelas percakapan mereka berdua.

"Serius?"

"Iya, gue serius."

"Ngomong-ngomong soal Esha, itu cewek bunuh diri atau di bunuh?"

𝐎𝐔𝐓 𝐎𝐅 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄  [нιαтυѕ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang