VII. RAINBOW CAFE

1.2K 84 1
                                    

Halooooo 。◕‿◕。

_________________________

+++ TANDAI YANG TYPO +++

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
~~~> HAPPY READING <~~~

•••

Malam harinya, Karamel duduk di ruang tengah, mencari alamat kafe Rainbow di internet.

"Hah?" Karamel tercengang melihat lokasinya.

"Masa sih?" Karamel berlari keluar dari dalam rumah. Berdiri di dekat pagar lalu mengangkat ponselnya setinggi wajah. Karamel berulang kali menatap ponselnya bergantian dengan bangunan yang ada di samping minimarket.

"Lah, bener dong!"

"Anjir, gue kira kafe Rainbow jauh. Tau-tau nya depan congor gue," gerutu Karamel sembari masuk ke dalam rumah.

Karamel mengambil sling bag di atas meja lalu kembali keluar rumah. Setelah mengunci pintu, Karamel duduk di kursi teras. Menunggu waktu yang hampir tiba.

"Eh, itu kayaknya Alisha deh," celetuk Karamel yang tak sengaja menatap ke arah kafe. Dimana ada seorang gadis yang baru keluar dari dalam mobil dan sangat mirip dengan postur tubuh Alisha.

"Iya bener, itu Alisha." Karamel meninggalkan tempatnya. Mengunci pagar lalu bergegas menuju ke arah kafe Rainbow. Lima menit kemudian, Karamel tiba di depan kafe.

Saat membuka pintu, suara bel yang berdering mengundang perhatian semua orang. Karamel jadi kikuk di buatnya, karena semua orang yang ada di dalam memandangnya dengan raut yang berbeda-beda. Dari arah sebelah kanan, tampak seorang gadis sedang melambai-lambai ke arah Karamel. Karamel pun ke sana dan duduk di depan Alisha.

"Gue lama ya?" tanya Karamel berbasa-basi.

"Gak," balas Alisha.

"Pesan gih." Alisha mendorong menu yang ada di atas meja ke Karamel.

"Gue Boba aja deh, yang Red Velvet," kata Karamel. Alisha mengangguk sebentar. Lalu memanggil waiters.

"Boba Red Velvet dua," ucapnya. Sang waiters pun menulis pesanannya.

"Boba Red Velvet dua, ada lagi mbak?" tanya sang waiters memastikan pesanannya.

"Gak," balas Alisha. Sang waiters pun meninggalkan tempatnya.

"Jadi?" ucap Karamel. Gadis itu tidak sabar ingin mendengar cerita dari Alisha. Alisha tampak menghela napas sejenak.

"Lo beneran mau tau soal kematian Esha?" tanya Alisha menatap Karamel dengan datar. Karamel berdehem dan mengangguk mengiyakan.

"Sebelum gue cerita, lo harus buktikan dulu kalo lo bukan orang jahat," kata Alisha. Alisha tidak akan menceritakannya begitu saja kepada orang asing, apalagi Karamel yang notabenenya anak baru di sekolahnya. Alisha butuh bukti, bukti yang menerangkan bahwa Karamel bukanlah orang jahat, ataupun orang licik.

Sementara Karamel, gadis itu kalang kabut mencari bukti apa yang di maksud oleh Alisha. Bukti orang jahat? Yang bagaimana? Apa seperti surat keterangan tidak jahat? Atau kartu orang baik? Karamel jadi berpikir bodoh gara-gara itu.

"Gue bukan orang jahat kok, sumpah!" balas Karamel dengan mengacungkan jari tengah dan telunjuk nya.✌️

"Gue cuman penasaran doang sama peristiwa itu. Setelah lo cerita, palingan gue juga udah lupa semuanya. Karena gue orang nya pelupa," jelas Karamel mendeskripsikan tentangnya.

𝐎𝐔𝐓 𝐎𝐅 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄  [нιαтυѕ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang