Double Date Part 1

1.6K 176 23
                                    

"Double date?"

Pertanyaan itu hanya dijawab anggukan oleh Jisoo. Haein yang tadinya terfokus dengan ponselnya kini menunduk menatap Jisoo yang kini kepalanya sedang berbaring di pangkuannya. Jisoo yang mengamati wajah Haein dari bawah menusuk - nusuk dagu pria itu seraya menampilkan wajah aegyonya berharap Haein menyetujui double date yang dia rencanakan dengan Rosé.

Sebenarnya Jisoo dan Rosé sudah memiliki janji sejak lama untuk melakukan double date. Kala itu, 3 tahun lalu Rosé memang baru saja menjalin hubungan. Dengan kegirangan member kelahiran 97 itu mengajak Jisoo untuk double date jika Jisoo sudah mempunyai pria yang dia sukai. 2 hari yang lalu ketika mereka berdua bertemu tiba - tiba saja Rosé menagih janji yang mereka buat 3 tahun lalu. Sebenarnya Jisoo merasa tidak nyaman jika harus melakukan double date. Gengsi nya terlalu tinggi. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Rosé melihat sisi kekanak kanakannya di depan Haein? Tapi apa boleh buat. Janji adalah janji. Jisoo tidak ingin mendengar celoteh aksen Australia Rosé ketika dia marah.

Haein mulai mengamati ponselnya lagi mengecek jadwalnya untuk bulan ini. Jisoo hanya bisa mengamati Haein dari bawah dengan harapan bahwa dia tidak ada jadwal di akhir pekan. Haein menatap layar ponselnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Jisoo berpikir mungkin itu pertanda baik bahwa akhir pekan pria tersebut tidak memiliki jadwal.

"Baiklah, aku punya jadwal free selama 2 hari di akhir pekan."

"yess!"

Jisoo tampak kegirangan mendengar kalimat yang keluar dari mulut Haein barusan. Matanya berbinar, kedua tangannya mengepal di udara dengan senyuman lebar yang menampilkan deretan giginya yang rapi. Haein yang menangkap wajah gembira kekasihnya hanya terkekeh geli sambil mencubit pelan pipi gadis itu sedangkan yang dicubit mengaduh pelan.

"Sudah berapa lama mereka menjalin hubungan?"

Haein tampak menyangga kepalanya dengan satu tangan yang menyandar pada sofa sedangkan tangannya yang lain sibuk memainkan rambut Jisoo yang makin hari terlihat memanjang.

"3 tahun?"

Mata Jisoo masih terfokus pada ponselnya. Jari - jarinya sibuk mengetik pesan pada Rosé untuk mengabari perihal double date yang mereka rencanakan. Haein hanya mengangguk pelan mendengar jawaban dari Jisoo sambil sesekali mengusap pelipis gadis itu lembut. Memang malam ini Jisoo memutuskan untuk menginap di apartemen Haein setelah sekian lama. Banyaknya jadwal persiapan comeback dan event keluar negeri membuatnya tidak sempat sehingga mau tidak mau Haein yang harus menginap di apartemennya walaupun Haein juga sama sibuknya.

Haein memperhatikan Jisoo yang dengan nyaman berbaring pada pahanya sampai akhirnya pria itu baru sadar ternyata Jisoo sedang menggunakan pakaiannya. Pantas saja dia tidak asing dengan kaos putih yang dikenakan Jisoo.

"Kau menggunakan pakaianku lagi?"

Jisoo mendongak menatap Haein kemudian menganggukkan kepalanya polos. Wanita itu beranjak dari tidurnya kemudian duduk menghadap Haein. Dia tersenyum dan sedikit terkekeh pelan. Haein hanya bisa menghela nafas melihat kekasihnya yang selalu 'merampok' pakaiannya ketika menginap. Padahal Haein sudah menyimpan beberapa piyama Jisoo di walk in closet miliknya tapi tetap saja bajunya yang menjadi target untuk dikenakan.

Wanita itu berhambur menerjang Haein dan memeluknya dari samping secara tiba - tiba. Haein yang seakan - akan sudah terbiasa diterjang secara tiba - tiba menoleh ke arah Jisoo dengan kedua alis yang terangkat. Dengan kilat Jisoo mengecup pipi Haein kemudian tersenyum menatap ekspresi kekasihnya yang tampak statis.

"Black cardmu itu bisa membeli pabrik atau bahkan saham pakaian. Jadi tidak masalah jika aku merampok beberapa kaosmu."

Haein mengangguk - ngangguk pelan sambil berdehem menanggapi ucapan Jisoo layaknya orang dewasa yang sedang meladeni ucapan anak kecil. Dia tersenyum sekilas sambil memperhatikan wajah kekasihnya yang sekarang sedang memeluk erat lengan kekarnya dengan dagu wanita itu yang menempel pada bahunya. Tidak ada percakapan lain diantara mereka setelahnya selama beberapa detik. Jisoo menatap Haein dengan tatapan sayu. Haein tau bahwa wanita ini sudah mengantuk. Dengan kekehan pelan Haein mengacak rambut Jisoo kemudian mengusapnya pelan.

"Sepertinya aku harus menggendongmu ke kamar untuk tidur."

Pria itu perlahan melepaskan rangkulan tangan Jisoo pada lengannya kemudian berdiri tepat di hadapan Jisoo. Jisoo yang melihat kekasihnya bersiap untuk menggendongnya tersenyum lebar seraya merentangkan kedua tangannya, isyarat untuk Haein agar menggendongnya. Paham akan maksud Jisoo Haein dengan mudah menggendong badan mungil Jisoo. Baiklah, Jisoo terlihat seperti koala sekarang. Kedua tangan mungil Jisoo dengan reflek mengalung pada leher Haein dan memeluknya dengan erat ketika pria itu menggendongnya menuju kamar miliknya.

Tidak peduli dengan televisi yang masih menyala, lampu yang belum dipadamkan dan snack yang berserakan. Keduanya memutuskan untuk saling mengistirahatkan badan dan pikiran mereka di malam yang tenang. Menjadi idol ataupun aktor bukanlah hal yang mudah. Mereka mungkin akan tersenyum bahagia ketika melihat kamera tapi siapa yang tau. Mereka juga manusia biasa bukan? Ada masanya mereka merasa lelah baik fisik maupun nonfisik. Sedangkan Haein dan Jisoo memilih mengatasi itu semua dengan meluangkan waktu bersama di sela - sela jadwal kegiatan mereka yang menggila. Aktor dan Idol. Mereka juga boleh memiliki seseorang untuk dicintai bukan? Menghabiskan waktu luang bersama dan saling menguatkan. Mungkin dengan berpelukan saat tidur salah satu obat terbaik untuk kelelahan yang mereka rasakan hari ini?

--

Penasaran ga cowonya rosé siapa? wkwkwk. Part 2 kayaknya bakal ada rosé sama salah satu cast cowo. Tunggu yahh♡ Buat yang baca, komen dan vote aku cuma mau bilang makasih banyakkk. aku sebenernya nulis karena menuhin kehaluannku aja wkwkwk tapi ga nyangka bakal ada yang baca hahahha. once again, thankyou so much♡♡♡♡

Slice of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang