Pillowtalk

1.5K 140 15
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari tetapi Jisoo masih terjaga. Berkali - kali wanita itu mencoba memejamkan matanya tetapi hasilnya nihil. Jisoo memutar badannya ke samping kanan dan kiri, mencari posisi nyaman agar dapat tertidur. Hasilnya tetap saja wanita itu tidak dapat memejamkan matanya dengan tenang.

Merasa sedikit terusik dengan pergerakan Jisoo, Haein yang awalnya sudah tertidur perlahan membuka matanya. Pria itu menoleh ke arah samping tempat tidurnya. Dia dapat melihat Jisoo memunggunginya. Sesekali wanita itu melakukan pergerakan lagi untuk mencari posisi nyamannya. Melihat Jisoo yang sepertinya masih terjaga, Haein menggeser badannya mendekat. Pria itu dengan lembut mengusap lengan Jisoo kemudian perlahan merengkuh tubuh mungil kekasihnya itu ke dalam pelukannya. Dengan lembut Haein mengecup puncak kepala kekasihnya.

Perlahan Jisoo berbalik badan, menghadap Haein yang sekarang menatapnya sayu. Mereka saling berhadapan, mencari arti dari tatapan yang diberikan satu sama lain. Haein dapat menangkap tatapan gelisah dan cemas dari sorot mata Jisoo.

"Aku.. tidak bisa tidur."

Haein tidak tahu kenapa kekasihnya itu sangat sulit tidur hari ini. Padahal seharusnya wanita itu dapat tertidur dengan cepat karena sudah beraktivitas seharian penuh. Apa yang membuatnya tidak bisa tidur, masih menjadi tanda tanya untuk Haein.

Jari jemari Haein membenarkan anak rambut Jisoo yang berantakan hampir menutupi sebagian wajahnya. Tangannya perlahan turun menangkup pipi Jisoo, mengusapnya pelan. Pria itu tersenyum hangat, sekedar membuatnya tenang sesaat.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Jisoo mengangguk pelan. Wanita itu tampak menggigit bibir bawahnya. Dari tatapanya masih terlihat bahwa wanita itu benar - benar gelisah sekarang. Perlahan Haein merengkuh tubuh Jisoo untuk mendekat ke arahnya. Mengusap punggungnya alih - alih supaya membuat kekasihnya itu sedikit tenang.

"Aku siap mendengarnya sampai pagi."

Ya tuhan bolehkan Jisoo bersyukur sekarang? Jisoo tau pria itu pasti lelah. Jadwal pemotretan dan syuting yang padat selama seminggu penuh membuat pria itu kurang tidur. Tapi apa? Sekarang pria itu dengan senang hati ingin mendengarkan ceritanya.

"Oppa, apakah aku sudah melakukan yang terbaik?"

Haein masih menatap Jisoo dengan lembut. Pria itu masih menunggu kalimat penjelasan berikutnya yang keluar dari mulut Jisoo. Jisoo sedikit mengehela nafas. Sebenarnya dia tidak ingin berkeluh kesah tapi di hadapan Haein dia benar - benar lemah. Sebelumnya dia menanggung semua keresahan dan beban sendirian. Tapi Haein merubahnya. Pria itu berhasil membuatnya lebih terbuka tentang apa yang membuatnya resah, apa yang membuatnya kesal atau bahkan yang membuatnya sedih.

"Aku sudah mengerahkan semua kemampuan yang ku punya untuk comeback kali ini. Tapi.. apakah mereka sudah puas dengan karya kami? Apakah aku sudah maksimal? Aku tidak ingin mengecewakan orang - orang.."

Wanita itu menatap Haein masih dengan tatapannya yang penuh gelisah. Haein tau persis apa yang kekasihnya itu rasakan sekarang. Selama beberapa waktu tidak melakukan comeback pasti membuatnya sedikit khawatir dan resah padahal persiapan yang dilakukan benar - benar sudah matang. Haein tau beberapa komentar netizen tentang comeback kali ini bisa saja membuat Jisoo semakin merasa gelisah dan sedih. Beberapa mengatakan bahwa lagu comeback kali ini terkesan biasa saja. Atau ada juga yang kecewa karena music video yang mereka rilis tidak sesuai ekspektasi. Bahkan beberapa haters Jisoo membenci Jisoo karena mendapatkan part terbanyak di music video. Haein yakin kekasihnya itu melihat beberapa komentar tersebut di media sosial. Atau mungkin kegelisahan Jisoo malam ini bisa saja disebabkan oleh komentar tersebut. Alih - alih daripada membuat kekasihnya semakin gelisah, pria itu tersenyum hangat. Menatap manik mata Jisoo dengan lembut.

"Kim Jisoo, Kau tidak tau seberapa bangganya aku melihatmu dapat kembali menjadi idol Jisoo?"

Jisoo masih terdiam mengerjapkan matanya pelan. Menatap mata Haein lekat - lekat. Wanita itu mencari arti dibalik tatapan lembut Haein. Jisoo dapat merasakan ketulusan dan rasa bangga dari kalimat yang terlontar dari mulutnya.

"Aku sangat bangga memiliki kekasih yang sangat luar biasa sepertimu. Aku melihat sendiri bagaimana kau sangat antusias dan bersemangat untuk mempersiapkan semuanya dengan maksimal. You did it. Kau sudah melakukan yang terbaik."

Jisoo bersumpah, dia tidak akan melepaskan pria di hadapannya ini. Perasaannya lebih tenang setelah mendengar kalimat dari mulut Haein. Dapat terlihat bibirnya tersenyum tipis. Pria itu semakin mengeratkan dekapannya dan kembali mengusap punggung Jisoo dengan lembut.

"Berhentilah membuat puas orang lain. Tanyakan pada dirimu sendiri apa kau sudah puas dengan apa yang kau lakukan? Jangan dengarkan kata orang - orang yang bisa membuatmu sedih atau tidak percaya diri. Kau adalah Kim Jisoo. Wanitaku sangat hebat dan kuat bukan?"

Jisoo sedikit terkekeh mendengar perkataan Haein. Wanitaku? apa dia sudah di hak milik sekarang?

Tangan mungil Jisoo terulur untuk memeluk pinggang Haein. Wanita itu menggeser badannya lebih dekat. Matanya menatap lembut tepat pada kedua mata Haein. Haein dapat menangkap, kekasihnya itu sudah lebih tenang sekarang. Maka dengan perlahan pria itu memberi kecupan hangat pada puncak kepala Jisoo. Sekedar memberikan kekuatan agar kekasihnya dapat lebih tenang lagi sekarang.

"Best girl Kim Jisoo. You're more than enough for this comeback."

Tanpa sadar bibir Jisoo membentuk lengkungan, wanita itu tersenyum lebar. Kata perkata yang keluar dari mulut Haein seperti obat baginya. Seketika kegelisahan dan segala resahnya memudar perlahan sirna.  Jisoo sedikit mendekatkan wajahnya kemudian mengecup sekilas pipi Haein yang membuat pria itu terkekeh pelan.

"Eo? apa aku sudah terkena poison pink venom lewat kecupanmu barusan?"

Wajah terkejut yang dibuat - buat Haein membuat Jisoo gemas. Jisoo kembali mendekatkan wajahnya kemudian mengecup pipi Haein berkali - kali membuat pria itu kembali terkekeh geli. Bukannya berhenti, Jisoo malah semakin semangat mengecupi wajah Haein membuatnya semakin tertawa dengan tingkah Jisoo yang malah dengan sengaja semakin mengecupinya.

Merasa kewalahan, dengan sekali gerakan pria itu mendekap tubuh mungil Jisoo. Memeluknya dengan erat sehingga membuat wanita itu tidak bisa berkutik. Keduanya kini saling bertatapan. Jisoo yang masih tersenyum lebar mengamati lekat - lekat wajah Haein. Kini tangan kanan Haein terulur. Ibu jarinya mengusap lembut permukaan bibir bawah Jisoo. Tidak ada percakapan diantara keduanya seakan akan mereka berbicara lewat tatapan satu sama lain.

" I wanna taste this pink venom."


hai aku update slice of us lagi wkwkwkwk. ini gabisa dibilang update sih karena dikit doang. anggep aja bonus buat kalian karena aku suka telat update🤣 break the rules weekend yah jadinya HAHAHAHA soalnya break the rules ini agak complicated cerita nya jadi butuh otak ekstra 🔥 hope u like it♡ MAAF YAH KALO UPDATE SUKA GATAU WAKTU WKWKWK. authornya kalong 🤣

Slice of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang