ME !

940 113 12
                                    

"Bagaimana?" Ekspresi wanita itu tampak sangat berantisipasi dan penuh semangat. Pun kedua matanya berbinar ketika memandangi pria dihadapannya.Haein yang terduduk di sofa bersamanya hanya berdeham seraya menikmati sup rumput laut yang kekasihnya itu buat.

"Hmm.. enak."

Satu kalimat singkat yang keluar dari mulut Haein berhasil mendapat respon decakan dari Jisoo. Ekspresi wanita itu berubah dari yang tadinya bersemangat menjadi tertekuk.

"Kau selalu mengatakan itu ketika aku memasak sesuatu untukmu." Wanita itu selalu tidak percaya dengan apa yang kekasihnya katakan persoalan makanan yang ia buat. Sering kali Jisoo gagal dalam memasak sesuatu untuk Haein. Saat itu, ia mencoba resep pancake yang ada di internet tapi berakhir pancake itu terasa hambar karena Jisoo lupa memasukkan beberapa bahan. Tapi tetap saja. Haein mengatakan pancake itu enak dan dia ingin mencobanya lagi. Oleh karena itu Jisoo harus membuktikannya sendiri apakah masakannya benar - benar enak atau Haein hanya ingin membuatnya tenang.

Alih - alih melihat Haein yang tersenyum ke arahnya, ia mengambil alih mangkuk yang Haein bawa kemudian mulai mencicipi sup rumput laut yang ia buat. Ia terdiam beberapa saat sampai akhirnya ekspresi wajahnya berubah.

"Kau berbohong lagi." Haein hanya bisa tertawa ketika wajah kekasihnya itu kembali tertekuk. Bagaimana bisa ia tidak pernah bosan melihat wajah Jisoo yang seperti ini?

Wanita di sampingnya itu sesekali menggerutu seraya meletakkan mangkuk sup tersebut pada meja dihadapannya. Seperti halnya hari ulang tahun, Jisoo bermaksud membuatkan sup rumput laut untuk Haein. Tentu saja tepat di hari ulang tahunnya. Tapi lagi - lagi ia gagal untuk menciptakan sup rumput laut yang 'sempurna'.

"Kau tau?" Jisoo menggantung kalimatnya. Sedangkan Haein yang berada di sampingnya mengangkat kedua alisnya . Duduk menghadap samping ke arah Jisoo seraya tangan kirinya bersandar pada sofa untuk menyangga kepala. Seakan - akan pria itu sudah bersiap mendengar runtutan kalimat yang akan Jisoo keluarkan dari mulutnya.

"Memakan sup rumput laut di hari ulang tahunmu adalah sebuah dedikasi kepada Samsin halmoni. 3 dewi yang dipercaya membantu persalinan dan memberkati bayi yang baru lahir." Atensi wanita itu beralih ke arah Haein. Pun pria itu tak lepas dari senyumannya saat memandangi Jisoo yang bersiap untuk kembali melanjutkan ocehannya. "Konon katanya mereka mengawasi kesehatan dan hidup anak yang lahir."

Ya Tuhan, wanita di hadapannya ini benar - benar sangat menggemaskan ketika berusaha menceritakan sesuatu. Intonasi yang bersenangat dan matanya yang berbinar. Selalu seperti itu. Sama halnya dengan yang wanita itu lakukan sekarang. Lagi - lagi Haein hanya bisa tersenyum dan berdehem menanggapi ocehan Jisoo. Tangannya yang menganggur berusaha merapikan rambut Jisoo yang menjuntai ke belakang telinga "Lalu?"

Wanita itu menyipitkan matanya seraya mengubah posisi duduknya menghadap Haein. "Itu berarti kau diberkati setelah memakan sup rumput laut buatanku."

Yaㅡwalaupun asin setidaknya sup rumput laut buatan Jisoo spesial bagi Haein. Di tengah - tengah kesibukannya mempersiapkan solo debut, ia masih menyempatkan diri membuat sup rumput laut untuknya. Bahkan selesai pre recording tadi pagi untuk acara musik, kekasihnya itu langsung datang ke villa dengan membawa sup rumput laut yang ia buat.

Haein krmbali terkekeh kemudian sedikit menggeser posisi duduknya untuk lebih dekat "Aku diberkati terlalu banyak hingga sup ini menjadi asin."

"Oppa!"

Tawa Haein semakin terdengar ketika Jisoo memasang wajah kesalnya. Alis bertaut dan bibir tertekuk. Bisa kalian bayangkan betapa menggemaskannya itu? Dan bagi Haein melihat wajah kesal Jisoo adalah hal paling menyenangkan.

"Sup rumput laut di hari ulang tahun adalah simbol hormat kepada ibu yang telah melahirkan kita. Seharusnya kau memberikan sup rumput laut ini juga pada ibuku. Dia berperan penting dalam kelahiranku."

Slice of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang