"Apakah ini tidak berlebihan?"
Jisoo tampak sedari tadi mengekori Haein yang sedang berkeliling Villa di bagian lantai 2. Hari ini adalah akhir pekan. Beberapa hari lalu Haein sudah menyetujui perihal double date yang Jisoo dan Rosé rencanakan. Dalam bayangan Jisoo double date yang akan mereka lakukan adalah sekedar menonton film, dinner atau sekedar berpesta soju dan memasak beberapa hidangan untuk dinikmati di apartemen. Tapi ini semua diluar ekspektasi. Haein menyewa private Villa di Jeju selama 3 hari untuk double date mereka. Sungguh, Jisoo tidak menginginkan double date mewah dan terkesan menghabiskan uang banyak. Tapi Haein sangat keras kepala. Dia menyewa Villa, memesan tiket pesawat untuk 4 orang dan mobil malam itu juga ketika Jisoo meminta persetujuan untuk double date. Jisoo tidak habis pikir berapa kekayaan pria ini. Dan sialnya Rosé dengan semangat menyetujui double date mereka di Jeju setelah kemarin malam Jisoo mengabarinya.
Tidak ada jawaban dari Haein. Pria itu malah terus mengitari sekitar balkon sambil mengambil beberapa foto pemandangan di depannya menggunakan ponsel. Villa yang Haein sewa memang terletak dekat pantai dengan view hamparan batu karang dan canola flower field menghiasi area sekitaran villa. Sangat sayang jika tidak diabadikan.
Berbeda dengan Haein, Jisoo memilih fokus pada punggung Haein, membuntuti pria itu dibelakang. Tidak peduli dengan pemandangan di sekitarnya, dia merasa ini terlalu berlebihan. Double date macam apa sampai - sampai harus menyewa villa di Jeju?
"Bukannya kau hanya punya waktu kosong 2 hari? kenapa menyewa villa 3 hari? Apa kau tidㅡ akk!"
Jisoo memekik ketika merasa dahinya membentur dada Haein yang sekarang sudah berbalik menghadapnya. Jisoo meringis pelan sambil menatap Haein dengan wajah masam. Jisoo memang sangat cerewet sejak dari bandara hingga sampai di Jeju. Dia terus terusan mengatakan kalau double date kali ini terlalu berlebihan. Mungkin wanita itu sudah mengatakannnya 100 kali.
Haein merendahkan badannya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jisoo. Bukannya menjawab pertanyaan beruntut yang Jisoo berikan, pria itu malah tersenyum memandangi Jisoo yang tampaknya masih kesal. Pria itu meraih kedua lengan Jisoo kemudian menghela nafas pelan sambil sesekali mengusap lengan Jisoo yang terbuka karena wanita itu sekarang sedang menggunakan summer dress sleeveless.
"Kau tau apa alasan utamaku membawa kalian double date ke private villa di Jeju?"
Jisoo hanya membalas pertanyaan Haein dengan gelengan. Dia benar - benar tidak tau kenapa Haein mengajak double date di Jeju. Karena setiap ditanya Haein akan menjawab "Disana banyak yang bisa dilakukan, tapi itu bukan alasan utamanya". Selalu begitu. Haein hanya terkekeh pelan. Tangannya terulur mengusap pipi kanan Jisoo dengan lembut.
"Kim Jisoo, kalian adalah Idol. Bahkan Idol yang dikenal di seluruh dunia. Aku hanya ingin memastikan kalian aman dan terhindar dari jahatnya media dan paparazzi Seoul. Bagaimana jika tadinya kita melakukan double date di Seoul? Kau bisa menjamin dispatch tidak mengintai kita berempat?"
Jisoo yang mendengar penjelasan Haein sekarang hanya bisa tertunduk. Sial, bisa bisanya dia lupa kalau dia dan Rosé adalah idol yang notabenya dikenal di seluruh dunia. Tidak seharusnya mereka merencanakan hal bodoh seperti double date. Jisoo merutuki dirinya karena ide bodoh mereka 3 tahun lalu. Haein cukup peka dengan perubahan raut wajah Jisoo. Haein sudah menebak wanita itu sedang merasa bersalah sekarang. Dengan kekehannya, pria itu menangkup kedua pipi Jisoo dan memaksa wanita itu untuk menatap wajahnya.
"Walaupun tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja ada di Jeju, tapi dapat kupastikan villa ini aman. Kau dan Rosé juga hanya wanita biasa yang ingin merasakan bagaimana rasanya double date. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri."
Hey, apakah Jisoo pernah menyelamatkan nyawa seseorang di kehidupan sebelumnya? Memiliki Haein sebagai kekasihnya seperti sebuah anugerah. Tidak perlu dijelaskan kata - kata tapi pria di hadapannya benar - benar sempurna bagi Jisoo. Mendengar perkataan Haein barusan membuat Jisoo sedikit lega. Dia tersenyum tipis merespon penjelasan Haein kepadanya.