My Best Boy

1.3K 141 20
                                    

Hari ini udara Seoul cukup dingin terutama pada malam hari. Terhitung dari pagi hingga malam Jisoo tidak pergi kemana - mana. Dia memilih untuk mendekam di villa milik Haein. Setelah melaksanakan konser minggu lalu akhirnya Jisoo mendapat waktu 2 hari untuk istirahat sebelum keberangkatannya ke Dallas dalam rangka jadwal world tournya. Untuk hari - hari kedepannya Jisoo akan jarang untuk bertemu dengan Haein karena jadwalnya sangat - sangat padat. Maka dari itu ketika ia memiliki jadwal libur Jisoo sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk bersama Haein. Seperti sekarang ini. Wanita itu memilih untuk berada di villa Haein selama 2 hari. Haein sudah memberitahu Jisoo bahwa dia akan ada jadwal pemotretan dan golf bersama teman - teman. Bahkan pria itu sudah berinisiatif untuk menginap di apartemen Jisoo saja daripada kekasihnya itu harus menunggunya sendirian di villa. Tapi Jisoo bersikeras untuk menginap di villa itu.

Jisoo terbaring terlentang di ranjang dengan ponsel di tangannya. Jari - jarinya tampak sibuk menyentuh layar ponsel. Entah apa yang wanita itu lakukan, sesekali ia terkekeh dan tersenyum melihat layar persegi panjang miliknya tersebut. Jisoo masih tetap pada posisinya ketika Haein keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana training dan handuk kecil pada tangannya. 1 jam yang lalu Haein memang baru saja pulang dari bermain golf bersama teman - temannya. Haein sudah berkata pada Jisoo kalau dia akan pulang malam. Ia khawatir Jisoo akan bosan dan menunggunya. Tapi ternyata tidak. Jisoo tidak masalah akan kepulangannya.

Pria itu sekilas tersenyum melirik Jisoo kemudian melenggang menuju lemari yang ada di kamar tersebut. Jisoo menyadari Haein sudah keluar dari kamar mandi tetapi layar ponselnya lebih menarik dibandingkan Haein yang kini tampak membuka lemari mengambil kaus putih untuk ia kenakan.

"Apa yang membuatmu tersenyum seperti itu?"

Jisoo menaikkan kedua alisnya kemudian beranjak duduk menatap Haein yang kini berjalan mendekat ke arahnya. Baiklah kali ini kekasihnya itu lebih menarik dibandingkan ponselnya. Melihat Haein bertelanjang dada dengan rambut basah seperti sekarang membuatnya gerah. Jangan cap Jisoo sebagai wanita mesum karena atensinya sekarang lebih berfokus pada badan kekasihnya itu. Untuk sekejap Jisoo kembali tersadar kemudian menggeleng, menjawab pertanyaan Haein yang baru saja dilontarkan.

"Aku hanya sedang melihat beberapa foto dan fancam konser 2 hari lalu."

Pria itu terduduk di tepi ranjang kemudian mengenakan kaus putih yang baru saja dia ambil di lemari. Sulit untuk mengalihkan pandangan dari kekasihnya itu. Kenapa Jisoo baru sadar kalau kekasihnya sesexy ini saat sedang mengenakan baju?

Wanita itu menatap lekat - lekat Haein yang masih membenarkan kausnya. Seketika matanya menyipit ketika melihat luka di area lengan Haein. Tangan Jisoo spontan menahan pergerakan tangan Haein. Wanita itu mendekat untuk melihat luka yang membekas di lengan tersebut.

"Kau terluka lagi saat syuting?"

Ini sudah kesekian kalinya pria itu terluka saat syuting. Bulan lalu Jisoo melihat punggung pria itu memar. Bahkan 2 minggu lalu siku Haein luka dan sekarang lengannya juga ikut terluka. Tidak besar memang tapi Jisoo pastikan luka di lengan Haein sangat perih.

Sorot mata Jisoo menunjukkan kekhawatiran. Ditambah lagi wanita itu sedikit berdesis ketika mengusap pinggiran luka di lengan Haein. Dalam hati Haein benar -benar gemas melihat kekasihnya yang khawatir seperti ini. Tapi yang bisa dia lakukan hanya tersenyum mengamati wajah khawatir Jisoo. Bukannya merespon pertanyaan Jisoo, pria itu malah berbaring kemudian menarik Jisoo yang refleks terhuyung ke dalam pelukannya.

"Malam ini dingin, ayo tidur. Besok aku harus mengantarmu ke apartemen jam 12."

Bibir Jisoo seketika mengkerucut menandakan kekesalannya. Bukan, Jisoo bukan kesal karena Haein mengabaikan pertanyaannya melainkan kesal karena besok ia harus kembali sibuk dengan jadwalnya. Ketika Haein menarik selimut untuk menyelimuti tubuh keduanya, ia dapat melihat wajah kesal Jisoo yang menurutnya sangat lucu. Wajah itu seakan - akan enggan untuk aktivitasnya di esok hari. Pria itu hanya bisa terkekeh geli seraya mengeratkan pelukannya pada badan mungil Jisoo.

Slice of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang