Hari ini memang hari yang cukup melelahkan untuk Jisoo. Wanita itu memang memiliki jadwal yang padat bulan ini. Kepulangannya dari LA tadi pagi bukan jadwal terakhir untuk kesibukannya hari ini. Setelah sampai di Seoul, wanita itu harus menuju ke kantor agensinya untuk recording dalam rangka memenangkan acara drama awards yang tidak bisa ia datangi karena jadwalnya yang padat. Dia pikir setelah record dapat beristirahat dengan baik tapi ternyata tidak. Wanita itu menyempatkan waktu untuk melakukan acara listening party bersama para penggemarnya. Tidak heran jika Jisoo sedang tertidur dengan sangat pulas sekarang. Wanita itu meringkuk di tempat tidurnya dengan damai. Wajahnya terlihat sangat lelah. Bagaimana tidak? kesibukannya dari pagi hingga dini hari tidak kunjung usai.
Jisoo sedikit terusik ketika samar - samar mendengar kebisingan diluar kamarnya. Perlahan kedua matanya terbuka. Ia mengedarkan pandangannya dengan ekspresi yang masih mengantuk. Tangannya meraba kasur untuk menemukan ponselnya. 04.00 KST. Ini masih sangat pagi. Tidak mungkin keluarganya datang kemari sepagi ini. Pasalnya hanya dia sendiri yang berada di apartemen. Apa ada pencuri di rumahnya? Tapi tidak mungkin. Sistem keamanan apartemennya sangat ketat. Tunggu, apakah ada hantu dirumahnya?
Penuh dengan rasa penasaran, Jisoo memutuskan untuk turun dari kasurnya berjalan perlahan untuk keluar dari kamar. Ia sedikit melongok ke arah ruang tengah menyadari lampu di ruangan tersebut menyala. Wanita itu sedikit menyipitkan matanya untuk melihat bayangan punggung pria yang saat itu terlihat sedang sibuk meniup balon. Ia hafal betul punggung pria tersebut.
"Oppa?"
Suara Jisoo berhasil membuat pria tersebut terkejut hingga tanpa disadari balon yang dia tiup terlepas dari mulutnya. Pria itu mematung, menoleh ke arahnya dengan ekspresi yang menurut Jisoo sangat lucu. Jisoo benar - benar tidak bisa menahan tawanya. Melihat ekspresi kekasihnya yang seperti itu membuatnya geli.
"Oppa apa yang kau lakukan?"
Masih dengan tawanya Jisoo berjalan mendekat ke arah Haein yang masih mematung menatapnya. Wanita itu duduk di samping Haein yang terduduk di sofa sembari mengedarkan pandangannya. Entah sejak kapan ruang tengahnya berubah menjadi penuh hiasan balon dan tulisan congratulations. Bahkan ada beberapa boneka hello kitty di samping kanan kirinya.
Jisoo mengerti sekarang. Pria ini sedang menyiapkan kejutan untuknya. Jujur saja Jisoo tersentuh dengan apa yang Haein lakukan. Bukan. Bukan karena balon, boneka hello kitty atau buket bunga yang dia kirimkan tadi sore. Melainkan usahanya untuk semua ini. Jisoo yakin pria itu baru pulang sekitar jam 2 atau 3 pagi. Dan jisoo tau pria itu pasti sangat lelah pulang dari jadwal syuting. Tapi dia rela untuk menyiapkan semua ini dibanding beristirahat.Ekspresi Haein seketika terlihat kikuk. Merasa tertangkap basah, ia berdesis seraya menggaruk tengkuknya. Alih - alih mengantuk Jisoo justru gemas melihat tingkah kekasihnya itu.
"Aku.. ingin memberikan kejutan untuk besok pagi. Tapi sayang sekali aku tertangkap olehmu. Apa aku mengganggu tidurmu?"
Jisoo menggeleng menjawab pertanyaan Haein. Pernyataan barusan benar - benar berhasil membuat Jisoo tersenyum lebar. Tidak perlu ditanya. Tentu saja dia sangat senang. Sebenarnya kiriman buket bunga raksasa tadi sore sudah cukup membuatnya bahagia. Memang Haein memesan buket bunga untuk diantar ke apartemen Jisoo karena dia sedang sibuk syuting hari ini. Tapi bagi Haein mengirim bunga saja kurang cukup untuk pencapaian Jisoo dalam memenangkan awards sebagai actress.
"Oppa, kau tidak perlu menyiapkan ini semua. Karangan bunga yang kau kirim saja sudah cukup bagiku. Lihat, aku meletakkan karangan itu disana karena terlalu besar."
Atensi Haein mengikuti arah telunjuk Jisoo yang menunjuk ke sudut ruangan. Ia dapat melihat karangan bunga besar terletak disana. Haein memang memesan karangan bunga raksasa untuk Jisoo tapi dia tidak menyangka bahwa akan sebesar itu. Sebenarnya Haein benar - benar sudah lelah hari ini tapi setelah melihat Jisoo lelahnya hari ini sedikit berkurang. Maka pria itu memfokuskan atensinya kembali ke arah Jisoo yang kini menatapnya dengan tersenyum. Kedua sudut bibirnya terangkat. Tanpa ia sadari, bibirnya ikut menyunggingkan senyuman.