(Underage tolong skip chapter ini)
...
"Kau diet?"
Tanya Haein ketika melihat Jisoo memasukkan beberapa fridge storage berisi sayuran dan buah - buahan ke dalam kulkas. Tidak biasanya kekasihnya itu menyetok sayur dan buah di kulkasnya. Biasanya Haein akan melihat banyak snack, permen dan coklat di kulkas Jisoo. Melihat Jisoo tiba - tiba seperti ini terkesan ajaib baginya. Wanita itu bergeming. Dia tidak menjawab pertanyaan Haein dan justru berjongkok, sibuk menata fridge storage di dalam kulkasnya. Haein yang berdiri tepat di belakangnya hanya bisa mengamati kekasihnya satu per satu menata fridge storage. Sebenarnya tangan Haein gatal. Ingin sekali rasanya membenarkan tataan fridge storage itu. Jisoo memang menatanya, tapi menurut Haein tataan Jisoo sangat berantakan karena kotaknya tidak diletakkan secara seragam. Pria itu memutuskan untuk pergi, melenggang ke ruang tengah dan berbaring pada sofa.
Setelah melakukan tournya di North America dan Eropa, Jisoo berkesempatan untuk kembali ke Korea sebelum akhirnya dia akan kembali sibuk dengan tour Asia nya. Dia baru saja kembali dua hari lalu dan Haein memutuskan untuk menginap di apartemen Jisoo sejak kemarin. Jadwal Haein untuk saat ini terbilang cukup longgar karena pria itu sudah selesai dengan projek dramanya. Jadi bisa dibilang kesibukannya saat ini hanya untuk pemotretan dan promosi.
Tidak lama setelahnya Jisoo datang menyusul Haein membawa semangkuk stroberi di tangannya. Atensi Haein refleks mengamati Jisoo yang berjalan mendekat. Sedari tadi Haein keheranan mengamati pakaian yang Jisoo kenakan. Biasanya dia akan menggunakan oversized t-shirt atau piyama. Tapi kali ini berbeda. Beberapa kali Haein menelan salivanya dengan susah payah menyadari kekasihnya itu menggunakan short pants dan kemeja putih kebesaran. Tolong, Haein hanya pria normal. Melihat Jisoo dengan kemeja putih kebesaran yang sedikit menerawang membuat Haein harus menyadarkan diri berkali - kali.
Jisoo berjalan mendekat. Kini wanita itu berdiri di depan Haein yang terbaring di sofa. Tangan kirinya menyodorkan mangkuk stroberi ke arahnya. Lantas pria itu mendongak dan beranjak dari posisinya kemudian duduk bersandar pada sofa. Sekilas ia tersenyum ke arah Jisoo lalu mengambil stroberi pada mangkuk yang ia sodorkan. Haein spontan menggeser duduknya ketika Jisoo bersiap untuk duduk disampingnya. Matanya menatap lekat ke arah televisi yang menampilkan layar utama Netflix.
"Apa yang ingin kau tonton kali ini?"
Tangan kanan Haein sibuk menekan tombol pada remote televisi. Menggeser ke kanan dan ke kiri list film pada aplikasi tersebut untuk menentukan pilihan film apa yang hendak mereka tonton. Jisoo duduk bersila diatas sofa dengan mangkuk stroberi di pangkuannya. Melihat tangan kiri Haein bertengger pada sandaran sofa, ia menggeser duduknya lebih dekat dan menyandarkan kepalanya pada bahu Haein dengan matanya mengamati list film yang terpampang di layar. Ia berdehem dengan tangan kanan yang sibuk memakan stroberi seakan berpikir film apa yang akan dia pilih.
"Hmmm.. Tune in for Love?"
Sontak Haein menoleh dengan dahinya mengernyit. Merasa diperhatikan, Jisoo ikut menoleh, mendongak ke arah Haein dengan menaikkan kedua alisnya. Pria itu terdiam. Sorot matanya seakan - akan bertanya kepada Jisoo 'Kau serius?'. Ia tidak mengerti kenapa diantara banyak film di Netflix Jisoo lebih memilih film romance yang ia perankan. Bukankah itu sedikit lucu? Terlebih lagi ada banyak scene romantis di film tersebut. Walaupun yang Haein lakukan di film hanya acting, ia merasa aneh jika quality time mereka kali ini harus menonton adegan manis dirinya dengan aktor lain. Jisoo hanya terkekeh mengamati Haein yang masih tetap terdiam menatapnya.
"Aku sudah melihatnya tapi belum selesai. Aku ingin menyelesaikannya. Mainkan di menit 1:15:00 aku ingin melihat bagaimana kelanjutan ceritanya."
Haein masih terdiam membeku seraya menatap tidak percaya ke arah Jisoo. Bahkan dia hafal jeda menontonnya? Jisoo berdesis. Ia merasa gemas ketika Haein tak kunjung menggerakkan tangannya mengontrol remote untuk memilih film. Maka dengan cepat tangannya merebut remote tersebut dan mengetikkan judul film di kolom pencarian. Ketika sudah terpilih, mata dan tangannya sibuk mengatur di menit berapa wanita itu menjeda tontonannya. Sedangkan Haein masih menatap Jisoo dan tidak bergerak sedikitpun. Dari sini dia tersadar bahwa kekasihnya benar - benar tidak bisa ditebak.