•Chapter 02.

31.4K 1.4K 37
                                    

Happy reading


Tengah malam Alicia terbangun karena perut nya terasa sangat sakit. Ya, benar saja, penyakit mag wanita itu kambuh. Dan setiap kambuh, ia akan menangis karena tidak dapat menahan rasa sakit nya.

Gus Zafran ikut bangun saat merasakan ada pergerakan di sebelah nya. Dia menatap Alicia dengan mata ngantuk nya, sekilas mirip dengan Nabila, almarhumah istrinya.

"Kenapa?"

Alicia enggan menjawab, dia takut Gus akan semakin melarang nya makan-makanan yang pedas-pedas.

"Kamu kenapa Alicia? Perut nya sakit?" Gus bangkit dan duduk, dengan kedua tangan sudah berada di bahu Alicia.

Alicia tetap enggan menjawab, wajah nya sudah di penuhi dengan bulir-bulir air mata. Sungguh wanita yang belum dewasa.

Gus Zafran turun dari ranjang, dia meraih kotak yang berisi minyak kayu putih dan obat-obatan lain nya, seperti promag (sengaja stok) dan masih banyak obat yang lain.

"Sini," Gus Zafran menarik Alicia untuk berbaring, dia menggosokkan minyak kayu putih di perut rata dan mulus istri nya. "Kan udah saya bilang, jangan makan yang pedes-pedes, kamu nya sih, susah di kasi tau!" Omel Gus.

Alicia cuman diam, dia seperti bocil yang baru tamat TK.

Gus mengambil segelas air, di lanjut dengan satu butir obat. "Minum ini," Alicia enggan menurut, dia tak suka minum obat.

Alicia menggeleng sambil menutup mulutnya. Gus Zafran menghela nafas panjang, sungguh Alicia ini masi sangat kekanak-kanakan.

"Ayo minum,"

"Enggaa."

"Ini gak pahit."

"Ga mau,"

"Gimana mau sembuh?"

Gus Zafran memikirkan cara lain, dia memasukkan obat nya ke dalam mulutnya, kemudian mencium bibir Alicia guna memasukkan obat tersebut ke dalam mulut wanita itu. Dan ya, cara itu selalu berhasil.

Alicia terpaksa mengunyah obat nya, kemudian gleg.. obat tersebut sudah melewati tenggorokan nya.

Gus Zafran tersenyum puas, dia merasa ada di posisi kemenangan.

"Besok mau makan pedes lagi?"

"Iya," jawab Alicia sambil geleng-geleng.

Gus Zafran menaikkan sebelah alisnya, "maksud nya_"

"Eh engga Gus, engga lagi. Walau sekali-sekali pasti makan lagi ehehe." Alicia nyengir.

Gus memegang kepala Alicia. "Sholat tahajud berjamaah yuk? Ini udah masuk waktu sholat tahajud. Perut nya sakit banget ya?"

"Iya, sakit. Tapi masi bisa kok buat sholat."

Gus tersenyum sangat manis, mereka berdua turun dari kasur untuk mengambil air wudhu.

Setelah selesai berwudhu, mereka sholat tahajud 4 raka'at secara bersamaan, dengan dua kali salam.

•••

05.57

Alicia dapat mendengar suara muroja'ah para santri wati yang kelas nya berada tepat di sebelah rumah nya.

"Masya Allah, adem rasanya." batin Alicia.

Gus Zafran sudah pergi untuk mengajar para santri. Perut Alicia masih terasa sakit, tapi untungnya rasa sakit itu sudah mereda.

Setelah membereskan kasur, dan melihat Zayyan yang masih tidur, Alicia keluar kamar untuk membantu memasak di dapur.

"Assalamualaikum Umi, dan selamat pagi."

Duda Pesantren (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang