(44) C'est toi que mon coeur a choisi

55.3K 7.5K 5.4K
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Apa kabar?

Kangen SamHin?

Komen setiap paragraf yaa. BOLEH BANGET, TERLOPE YANG KOMEN SETIAP PARAGRAF.

Target kali ini 3,8K vote dan 5K komentar ya!!

Selamat membaca!!

🌊🌊🌊
SamHin.

Faleria dan Juliette tengah di kamar. Mereka menceritakan berbagai macam kisah hidup yang tidak menarik.

Pasti kalian bingung kan siapa itu Faleria?

Wanita dengan wajah cantik, kulit eksotis, mata besar, bibir tebal, tubuh tinggi dan ramping, rambut terurai yang tertata, dan selalu memakai pakaian ketat pada tubuhnya. Dia adalah Faleria.

Seorang model yang berhasil mendapatkan piala miss word tahun ini. Itu adalah sebuah prestasi yang membaggakan bagi Negara ini. Karena wanita itu berdiri sendiri dan melawan kecantikan Negara lain.

"Kak Ria. Kenapa dulu kakak nggak menikah aja sih sama kak Samudra. Kan aku jadi nggak akan mendapat kakak ipar yang seperti ninja itu." Juliette menatap Faleria lekat.

Wanita itu tersenyum manis pada Juliette. Entahlah apa yang ada didalam pikirannya.

Dan dengan bodohnya Juliette bilang kalau Hindia terlihat seperti seorang ninja. Menyebalkan sekali wanita itu.

"Karena dulu papah mu nggak mengizinkannya. Kan ibu mu yang membawaku kesini, tapi papah mu langsung menolak ku. Dan aku udah jatuh cinta pada saat pertama kali dikenalkan dengan Samudra. Pria itu tampan dan dingin lagi. Aku menyukainya." Faleria mengingat-ingat kisahnya yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Sebenarnya cerita lama. Dan itu sama sekali tidak ada artinya bagi Samudra karena pria itu memang tidak pernah menganggap keberadaan Faleria.

Seperti angin lalu saja.

Pada saat itu Ana mengenalkan Faleria dengan Samudra dan mendiang Ailard. Namun Ailard sama sekali tidak menyukai Faleria karena penampilannya yang kurang bahan. Bajunya yang ketat hingga membuat lekuk tubuhnya terlihat.

Sementara Samudra sama sekali tidak menggubris Faleria yang terus tersenyum pada nya saat itu.

Wanita gatal. Butuh digaruk dengan penggaruk tanah.

"Sampai akhirnya aku memutuskan untuk ke luar negeri, dan baru balik lagi sekarang, ketika mendengar papah mu sudah tiada. Aku turut berduka cita ya." Faleria memasang wajah sedihnya.

Juliette menganggukan kepala, lalu memeluk Faleria sekilas.

Padahal Faleria senang karena Ailard menjadi almarhum. Ia bisa lelausa mendekati Samudra. Namun pahit nya kenyataan membuatnya semakin geram.

Ditambah lagi orang yang ada disamping Samudra tidak bisa dilawan dengan mudah. Faleria jadi berpikir dua kali untuk mendekati suami orang.

"Hindia itu masih satu kampus dengan ku kalau nggak salah, tapi dia kakak kelas dan udah lulus. Dia juga suka di bully sama teman ku. Namanya Mauriel, entahlah apa kabar Mauriel sekarang." Juliette menggigit bibirnya karena tidak tau kabar temannya itu.

Teman? Yeah ... teman yang selalu datang ketika senang dan pergi tanpa kabar.

"Latar belakangnya bagaimana?"

Samudra Hindia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang