Gagalnya JB melakukan penerbangan Internasional, semua anggota keluarga Tn.Baek mencemaskan dirinya. Pemuda yang suka melakukan kegiatan sosial ini harus rela dihadapkan pada keadaan yang sama, dimana dirinya tidak dapat berbuat apa-apa untuk menuruti situasi yang terjadi padanya.
.....
JB ingin kembali ke Australia, tapi kali ini Tn.Baek sendiri yang mencegahnya karena khawatir jikalau putranya kenapa-kenapa lagi.
Surai hitam tenggelam bersama rembulan malam, pandangan matanya yang teduh fokus pada satu objek didepannya. Dia berdiri tegak dengan melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap lurus melihat lampu- lampu yang menghiasi taman rumah orangtuanya, di balkon kamarnya seorang diri tidak bersuara.
" Masih belum tidur putraku?"
" Appa ?! " JB nampak terkejut mendapati Tn.Baek memasuki kamarnya, lantaran dia tidak menyadari kedatangan sang Appa sebelumnya.
"Mianhe, apa kamu terkejut?"
"Gwaenchana Appa"
"Sedang memikirkan apa ?"
"Aku tidak memikirkan apapun, hanya menikmati angin malam sebentar"
"Jangan memaksa dirimu untuk mengingat peristiwa itu lagi, kamu tahu resikonya bukan?!"
"Tidak sama sekali Appa , JB tahu apa yang kalian khawatirkan"
" Kamu tahu, jadi lupakan apa yang telah terjadi mengerti"
"Jangan khawatir Appa, aku akan melupakan itu"
"Tidurlah lebih awal, besok kita akan menghadiri rapat perusahaan dan menunjukmu sebagai penerus Appa selanjutnya"
"Appa tidak kah ini terlalu terburu-buru, JB masih butuh waktu untuk terlibat didalamnya...,"
"Jika kamu khawatir tentang kegiatan sosialmu itu tidak perlu, Appa tidak akan mempermasalahkan semua itu JB. Kamu masih bisa melakukannya, Appa takkan melarangmu"
"Baiklah, JB akan ikut Appa besok"
Senyuman mengembang diperlihatkan Tn.Baek, JB memang tidak pernah mengecewakannya. Harapan dan impiannya menjadikan salah- satu putranya sebagai penerus di perusahaan miliknya terkabulkan, puji Tuhan dia merasa sangat senang dengannya.
Dan cerita yang terlupakan disini telah menjadi serpihan es yang membeku abadi, setidaknya itu telah terjadi beberapa tahun lamanya.
Dapatkan sesuatu yang hilang itu akan kembali lagi, karena sebenarnya jiwa yang nampak bahagia itu menanti ia tuk kembali.
Merenungkan nasib yang dilaluinya nampak semua baik-baik saja, tetapi benarkah ia tidak merasakan sesuatu hal lain yang kurang dalam dirinya..,
"Kamu sudah membuat keputusan yang benar putraku, ini takkan lama dan Appa percaya padamu!" Tn.Baek melanjutkan obrolan dengan putranya JB.
" Tapi Appa bolehkah JB bertanya satu atau dua hal padamu, jangan salah paham padaku karena aku masih merasa perlu mengetahuinya"
Tn.Baek nampak menahan nafasnya sebentar, dia berusaha sebisa mungkin untuk bersikap tenang di depan putra keduanya tsb.
" Tanyakan apa yang membuatmu merasa gelisah saat ini"
" Kenapa kita tidak menetap di Korea, mengapa Appa memilih Australia sebagai rumah ?"
Tn.Baek menyimak setiap pertanyaan JB dengan serius, dia harus memberikan alasan yang baik agar putranya dapat mengerti setiap penjelasannya nanti.
" Perusahaan Appa di mulai dari negara yang kita tempati saat ini Australia , sedangkan Korea hanyalah rumah singgah kita sementara. Dan meski pada dasarnya kita semua adalah orang asli Korea, tapi nasib membuat kita berkembang di Australia. Hal itulah yang membuat kita lebih akrab dengan negeri asing ketimbang negeri kita sendiri JB, apalagi mengingat kecelakaan yang menimpamu saat berada di Korea membuatmu semakin jauh darinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T FORCE TO GO
FanfictionSuper Junior merupakan boyband asal Korea Selatan yang berada dibawah naungan SMEntertaiment,mereka lebih terkenal dari perusahaan bergensi itu sendiri dan para member telah menjadi aset utama mereka. Namun,popularitas menjadi sebab akibat hubungan...