Part 22

81 11 12
                                    


V.UP!

Happy Reading ~



🤕Sebaik mungkin kita menutupi kebenaran, seiring waktu kebenaran itu akan datang sendiri menguak semua kebohongan.

                               *****

    Sydney di malam hari, cahaya lampu temaram barulah keluarga Tn.Baek kembali dari luar.
Sangat tidak biasa lampu dirumahnya padam, memanggil beberapa kali tapi tidak mendengar suara putranya.

Sambil mengikuti instingnya Tn.Baek mencari dimana letak tombol lampu rumahnya berada, dibelakangnya ada istri dan putrinya.

Berhasil membuat lampu rumahnya terang di malam hari, dia memanggil kembali nama sang putra yang sejak pagi dia tinggalkan di rumah.

"JB!" Panggil Tn.Baek dengan suara tegasnya, namun tidak ada yang menjawabnya.

Saat dia akan menyusuri tangga, matanya tidak sengaja menangkap beberap titik tetes yang ia yakini sebagai darah yang sudah kering disana. Degup jantungnya berdetak cepat, Tn.Baek berlari cepat menuju kamar putra keduanya itu hingga disusul pula oleh dua orang yang berada dibelakangnya tadi.

"Appa ada apa, tunggu!" Teriak Gyuri yang menginginkan penjelasan dari Tn.Baek, tapi sang Appa tidak mendengarnya.

"OMG, WHERE IS MY SON?!!!" Ny. Baek histeris saat matanya menangkap sasaran utama, yaitu ada banyak darah yang berceceran di lantai kamar putranya.

"JB Oppa~" Gyuri menjadi orang pertama menangisi apa yang ia lihat itu, apalagi mereka semua tidak menemukan JB berada di dalam kamarnya.

SYDNEY HOSPITAL//

Ada pasien gawat darurat yang datang siang tadi, Hae Joon yang bergelar sebagai dokter itu baru akan mengecek keadaan orang tsb.

Dia harus memeriksanya karena menurut penjelasan dokter lain yang pertama menanganinya bilang bahwa pasien itu harus melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama pemeriksaan pada bagian sistem saraf otaknya.

"dokter, pasien ada dikamar ini." tunjuk seorang perawat yang bertugas , dan dr.Baek Hae Joon membawa seorang asisten dokter bersamanya yang memberinya penjelasan secacara detail mengenai pasien.

"Laki-laki muda usia 24 tahun, dan dia sudah pernah menjalani operasi sebelumnya. Menurut kasusnya dia meminta bantuan pada jasa layanan kebersihan untuk mengirim ambulan untuknya, semoga dia masih bisa bertahan dan sangat disayangkan saat dia di bawa kemari kondisinya sangat memprihatinkan dok."

"Apa seburuk itu kondisinya?"

"Ya, kondisinya sangat tidak baik. Dia saat ini kritis dok, tidak tahu apa yang terjadi padanya karena kami masih mencaritahunya!"

"Baik, terima kasih sudah menjelaskan detail tentangnya dan siapa nama pasien itu,.apa ada keluarganya yang datang menjenguk?"

" Dia memberi keterangan kalau namanya Ji-hyun Baek, aku tidak berhatap bahwa dia itu salah satu dari anggota keluargamu dokter karena kondisinya benar-benar sangat buruk!"

Hae Joon berhenti melangkah, tubuh dan pendengarannya sangat shock.

"Siapa namanya?"

"Ji-hyun Baek, dia memberi keterangan seperti itu kenapa?"

Hae Joon berlari seperti orang yang sedang dikejar malaikat maut, dia  meninggalkan asistennya.

"Dia adikku!" Ucap Hae Joon mengakuinya, dan secepat kilat dia mendatangi ruang pasien bernama Ji-hyun.

"WHAT?!!" dr.Lim kwang yang menjadi asisten dokter bagi Hae Joon juga menjadi sangat terkejut dengan pernyataan darinya, pengetahuan yang dia dapatkan sungguh sangat buruk.

DON'T FORCE TO GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang