05 🍖

3.7K 204 8
                                    

SWEET 🍖 🍙

"Sanji-nii" Luffy mau berdiri, mau nyambut Sanji yang baru dateng karena dikabarin Zoro

Sekutu buat babat habis harta Law. (Makanan)

Tapi Law yang lagi mangku Luffy sambil nonton Tv megang kedua tangan Luffy terus ditangkup jadi satu ditangannya.

Gaboleh berdiri.

Zoro di sampingnya natap Sanji.

Tu si Sanji senyum ke Luffy.

"Baru dateng lo?" Tanya Zoro sambil ngambil keripik di toples.

Sanji raut wajahnya datar lagi.

"Buta lo? Matalo?" Katanya ketus pake nada khas.

"Aku cakap main-mainpun tak boleh." Zoro ngalihin pandangannya terus ngeliat ke arah Luffy yang udah cemberut.

"Pelit!" kata anak itu, badannya dibawa buat balik ke arah Law, meluk leher pacarnya itu erat karna kesel yang malah bikin Law ketawa.

Sanji pandangannya menghangat.

"Sanji-nii bawa apa?" Luffy berusaha melepaskan diri dari Law.

"Jajan, mau?" Dan mata itu segera melirik penuh minat.

"Mauuu" Rengeknya manja.

"Ga boleh makan Snack. Nanti sakit perut." Kata Law, meluk tubuh kecil itu, gemas.

Zoro ngedecak.

"Please lah, gue harus liat pemandangan beginian secara live gitu?" Katanya sebal, terus ngedecak lagi.

Sanji datang dan duduk di samping Zoro dengan tangan bawa 2 kantong kresek penuh makanan.

"Nikmatin aja." Kata Law santai.

Luffy gak peduli, dia sibuk memberontak.

Diakan mau makan Snack!

Dan setelah berhasil lepas karena gigit bahu Law dia duduk di samping Sanji.

"Astaga, digigit. Berasa apaan kali ah." Law mengusap bekas gigitan Luffy, sementara Sang pelaku cuma senyum gummy sampe matanya nyipit.

Dan dengan terampil membuka kresek yang Sanji bawa.

"Arigatou Sanjii~" Ah, gimana Sanji gak gemas.

"Sun dulu dong" Sanji nepuk sebelah pipinya.

"Nyoh pangan." Kata Law nunjukin bogem tangannya. Zoro ngekekeh nista.

Dia bawa dua keresek yang isinya udah gak lengkap lagi. Ditaruh di karpet berbulu abu-abu di bawah tempat mereka duduk.

"Sini, ffy."

"Eung~" Luffy mah nurut aja.

Ngerapetin duduknya pada Zoro yang juga ikut duduk selonjoran siap unboxing belanjaan Sanji.

"Luffy-ya" Kata Law. Memberi peringatan halus.

Luffy ngegeser duduknya sedikit lebih jauh.

Sanji natap Law.

Pandangannya biasa, tapi Law paham arti tatapan itu.

Bertahun-tahun hidup sama Sanji jadi paham apa yang lagi laki-laki itu pikirkim walau cuma lewat matanya.

Sanji bangkit. Nendang main-main kaki Zoro yang gak bersalah bikin cowok itu protes dengan mulut penuh makanan ringan sampe muncrat.

"Bang, numpang tidur ya. berasa sopir truck gue ga tidur 2 hari."

Law ngangguk acuh. Dia dudukin dirinya disamping Luffy yang sibuk milih rasa susu kemasan yang Sanji bawa.

Nurut buat gak makan Snack.

"Pilih kamar mana aja." Katanya acuh, ngeraih pinggang Luffy untuk mendekat kearahnya dan melingkarkan tangannya di sana.

Law memang kaya gitu, selalu pingin skinship sama Luffy pas tubuh Luffy ada dalam jarak radius pandangnya.

Terbiasa bersentuhan.

"Kamar lo boleh?" Tanya Zoro, masukin jajan tadi kemulutnya dengan santai.

Kepalanya digeplak segera oleh tangan besar dan panjang Law yang terulur.

"Tidak tahu diri, bodat." Katanya. Tapi segera bersikap manis pas Luffy tanya lebih baik susu kemasan merk apa yang dia minum.

Zoro meringis kecil.

"Kan tanya doang." Elaknya.

"Bangke lo semua, tidurlah gue." Sanji berlalu, merasa tak penting menanggapi kedua orang itu.

Setelah Sanji pergi Zoro mandang Law.

"Sanji kenapa?" Tanyanya. Dia juga udah lama temanan sama Sanji. Paham laki-laki itu walau gak sepintar dan sepeka Law untuk nebak situasi dan kondisi teman mereka itu.

"Ada masalah." Kata Law seolah tau segalanya. Zoro ngangguk perlahan, insting Law emang kuat jadi dia jarang ga percaya sama cowok itu.

Luffy mandang mereka dengan tatapan bingung yang lucu. Ga paham.

"Torao" Ujung baju Law ditarik-tarik gemes. Minta perhatian.

"Ah gemesnyaaaa" Zoro mau ngusrak rambut hitam alami itu. Tapi sadar situasi ia lebih milih nahan diri.

Ditabok Law bisa beneran beserak dia.

"Nanti kita bahas Zor." Kata Law pada Zoro walau matanya menatap penuh wajah bulat Luffy yang mencebik kesal.

"Apa hm?" Jawabnya sembari tangannya mengusap poni didahi Luffy dan mengelap keringat cowok cantik itu.

Luffy makin besar makin menawan. Buat dia harus ekstra was-was sama segala sesuatu yang berpotensi ngerebut Luffy darinya.

Padahal dia harusnya ga perlu khawatir. Dia punya kekuasaan, dia bisa bikin siapa aja yang nyakitin Luffynya hilang dengan mudah.

Luffy miliknya, seolah mutlak. Orang yang Law jaga dengan seluruh hidupnya.

Satu-satunya orang yang tahu cara bikin Law bertekuk lutut padanya.

Law cuma jatuh cinta sama Luffy.

Sama laki-laki umur 19tahun dengan paras anak usia 5 tahun.

Wajah pria paling cantik yang pernah ada.

Penakluk singa modelan Law yang galak, kasar, arogant dan otoriter.

"Buka" Pintanya, tangan kecilnya megang sekotak susu stobery dengan gambar cartoon kesukaan Luffy. No sekian dari daftar kesukaan Luffy.

Pipi gembil itu menggoda banget buat Law cium. Jadi dia nyium pipi itu tiga kali dengan gemes.

Luffy ngerengek, minta dibukain susu kotaknya.

Law nurut walau sambil ketawa kecil. Setelah nusukin sedotan itu dia ngarahin ke arah bibir tipis Luffy yang sudah kebuka dengan antusias.

"Astagfirullah. Manusia macam setan." Kata Zoro akhirnya bersuara setelah dari tadi nahan napas sambil mengelus dada.

Luffy nurunin sedotannya terus senyum sampe matanya menyipit, wajahnya dicium Law yang tampak gemas.

Luffy ngekeh. Kekehan anak kecil usia 4 tahun yang lucu, kekehan anak baru belajar jalan yang gemesin.

Bibirnya terus ngerucut lagi, kembali ngarahin sedoton itu buat ada dicelah bibirnya. Nutup mulut Law yang mau nyium dia lagi.

"Yang setan kan lo. Malah ngajak-ngajak lagi." Kata Law, nurunin tangan Luffy dari bibirnya terus ngecup pipi gembil itu lagi.

Zoro cemberut. Memasukan potongan Snack kemulutnya lagi, kali ini lebih banyak.




To be continued 🍖 🍙

SWEET SWEETYY 🙀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang