2

224 20 14
                                    

Beberapa Bulan Kemudian....

     Setelah beberapa bulan penuh dengan kekacauan dikarenakan pertama kalinya mereka punya anak, kini mereka sudah terbiasa dan mulai bisa merawat Aina dengan baik.

     Chuuya satu satunya orang yg amat sanggat menjaga segala hal yg berkaitan tentang Aina, ia berfikir bayi yg baru bisa tengkurap itu sangat rentan terkena penyakit jika tak dijaga dengan baik. Seperti pagi ini, Chuuya mengomel pada (name) yg masih belum memandikan putrinya padahal hari sudah semakin siang.

"Mou Chuuya kau bawel sekali!" Keluh (name), wanita yg menyandang gelar Nyonya Nakahara itu tak hentinya meruntuki kebawelan Chuuya.

"Ihh kau ini! Nanti dia jadi anak malas, cepatlah!" Paksa Chuuya. (Name) dengan segala tingkah kekanak kanakannya mulai mengomel tnp suara membuat bibirnya bergerak ke sana ke mari sesekali ia mengejek suaminya itu saat sedang bicara dengan memajukan bibirnya.

"Cih kau ya, karena kau ak jadi seperti babysister kau tahu tdk hm, merepotkan ak harus menyusui mu, memandikan mu, membuang kotoran mu." (Name) bicara seolah sedang memarahi Aina sembari memandikannya.

     Hanya butuh 2 menit, (name) memandikan si kecil Aina. Ia dengan mahirnya memakaikan baju pada putri pertamanya itu. Tangan tanpa sarung tangan milik Chuuya dengan lembut membelai kepala putrinya, si Aina kecil juga nampak bahagia saat melihat wajah papanya.

"Cis, kau bahagia melihat papa mu ya... Lihat mama mu ini menderita karena kau." Tangan (name) mendapat cubitan dari Chuuya akibat kerjaannya yg menggerutu dan bicara seolah hidup wanita itu menderita.

     Keduanya saling beradu tatapan sinis, sebelum tangisan si Aina kecil menerobos kontak mata antara dua insan mama papa itu.

"Hmm coba lihat tatapan mengerikan mama mu itu ya, kau jadi ketakutan." Chuuya mengejek (name) dengan sengaja.

"Cis biadab!" Entah sejak kapan istrinya yg lugu itu belajar kata kata kasar. Chuuya menyentil telinga kekasihnya setelah kekasihnya itu bicara kasar.

     (Name) menatap sinis ke arah Chuuya sembari mengusap telinganya yg skt akibat teguran dari Chuuya.

"Ne Anata, kita sudah lama tdk jalan jalan. Terakhir kita jalan jalan pun saat ak hamil." Chuuya masih fokus bercanda dengan putrinya yg kini ada di gendongan si jingga, pria berstatus eksekutif mafia itu masih mengabaikan (name).

"TUAN NAKAHARA CHUUYA!!!" Pekik (name) disambut tangisan Si kecil Aina.

"Oh tidak! Tidak apa apa sayang ku.... Shhh.... Shh...." Lihat kini si cebol itu malah semakin mengabaikan (nam). Gadis itu rupanya terpapar virus tempramental milik suaminya itu.

     Rambut panjang Chuuya menjadi sasaran (name), wanita itu menarik rambutnya membuat Chuuya mengernyitkan alisnya.

"Kau tdk lihat, Aina masih kecil dia bisa sakit nanti." Jawab Chuuya masih fokus pada si kecil aina.

"Cis terserah! Kau memelihara ku hanya untuk menyusui bayi mu kan." Ketus (name), sembari berjalan pergi. Kenapa ak punya suami yg tdk romantis. Pikir (name).

     Kata kata (name) barusan membuat Chuuya mematung, pria itu seperti tertembak peluru tepat ke jantungnya. Ia tak tahu kenapa istrinya merajuk padanya hanya karena masalah sepele, istrinya bahkan berfikir kejam seperti itu.

🌟🌟🌟

"Sayang."

    Sudah berkali kali Chuuya merayu (name) namun tak berhasil. Wanita itu masih terus merajuk padanya, ia hanya mengurus Aina sisanya ia serahkan pada Chuuya.

"Sayang." Panggil Chuuya sekali lagi, namun respon yg sama trs di dapatnya bahkan kini (name) memalingkan tubuhnya dari Chuuya.

     Rasa cinta Chuuya teramat sanggat besar pada istrinya, meski pun ia tak mau tp ia tetap menuruti istrinya untuk jalan jalan.

"Benarkah boleh ?" (Name) memastikan lagi untuk yg kedua kalinya. Satu anggukan dari Chuuya, mampu meredakan emosi digantikan oleh tawa bahagia, (name) bahkan memeluk erat Chuuya sembari mencium pipinya.
.










.








.
TBC>>

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang