9

115 17 2
                                    

     Setelah hari di lema kemarin, (name) berjumpa lagi dengan Dazai seperti biasanya. Kali ini mereka berkunjung ke taman kota sembari duduk di bawah bayang bayang pohon besar.

"Osamu~" Panggil (name) dengan nada merengek.

"Um?" Dazai hanya melirik dan mengangkat sebelah alis.

"Kita beli ice cream yuk!" Ajak (name).

     Tiba tiba bibir Dazai sudah melumat bibir merah layaknya mawar milik (name). Pria itu terus mencumbu (name) dan sesekali menghisap bibir itu. Membuat (name) menegang.

"Apa?" (Name) masih memproses ciuman yg dilakukan Dazai, ia memang biasa di cium oleh Dazai namun kali ini ada perasaan lain yg mendobrak masuk ke hatinya yg dikunci oleh Chuuya.

     Ciuman ini pernah ia rasakan saat Chuuya mencumbunya setelah pernikahan. Ciumannya benar benar dalam bahkan bukan hanya sekedar ciuman.

"Osamu jangan jangan kau?" (Name) menggantungkan kalimatnya menatap Dazai menanti jawaban.

"Aku Mencintai Mu, (Full Name)." Iris hazel Dazai menatap lembut ke arah (name) meyakinkan (name) akan ketulusan htnya.

"Osamu kau tau ak su-"

"Aku tahu, ak ingat itu.." Potong Dazai. "...Tapi ini perasaan tdk bs dikendalikan, selama Chuuya tdk tahu semua akan baik baik saja. Ak yg jamin ak akan melindungi mu." Rayu Dazai berusaha meyakinkan kekasihnya.

     Entah setan mana tp setiap kali melihat Dazai dan ketulusannya membuat (name) tak sanggup menolaknya, ia mempercayai Dazai dengan mudahnya.

🌟🌟🌟

     Di rumah setelah pergi bersama Dazai, saat ini (name) sedang menyusui Aina, bocah malang itu sudah lama tdk menyusu langsung pada (name) karena wanita itu terus menemui Dazai dan kembali saat Aina tdk mau menyusu akibat susu botol yg masih terisi banyak.

     Sosok mungil itu juga tak banyak bergerak saat menyusu, bahkan Aina tak terlalu semangat menyusu pada mamanya. Apakah ini pertanda bahwa Aina tau segalanya tentang mamanya atau Aina merasa asing dengan sosok yg menyusuinya.

     Di tempat lain, Chuuya sedang sibuk dalam tugasnya ia hanya meninggalkan chat bahwa akan pulang terlambat malam ini. Chuuya berpesan agar (name) menurut padanya dan tdk pergi dari rumah, menimbang Mia sudah pulang dan tak pantas pergi malam malam membawa Aina.

     Lain halnya dengan Dazai, pria itu masih berada di luar rumah kelihatannya sedang menanti seseorang.

"Uhuk..... Uhukk...."

"Akutagawa Kun." Dazai sudah tau siapa itu, anak didiknya yg menyedihkan.

"Dazai San, anda memanggilku malam malam begini." Ucap Akutagawa.

"Ak mau bantuan mu, Akutagawa Kun." Seolah dapat lampu hijau Akutagawa langsung bersemangat ia senang bahwa mantan mentornya masih membutuhkannya.

"Ak mau kau memata matai  jadwal misi Chuuya dan juga memata matai si pendek itu." Akutagawa merasa tertantang dengan permintaan Dazai.

"Akan kulakukan, Dazai San." Jawab Akutagawa.

"Ak mengandalkan mu, awasi dia sekecil apapun pergerakannya." Titah Dazai lalu pria jangkung itu pergi.

"Tdk ada lagi yg akan menganggu kita, Ojou Chan.."

.














.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang