15

117 12 0
                                    

3 Bulan Kemudian.....

     Selama 3 bulan ini, hubungan (name) dan Dazai telah berakhir secara sepihak. Dazai biang keladi masalah hidup (name) tiba tiba lenyap dari sisi wanita malang itu. (Name) terus menghubunginya mencari pertanggungjawaban terlebih saat ini ia sudah hamil lbh dari 3 bulan.

     (Name) sudah hamil lbh dari 3 bulan, ia menutupi kehamilannya dengan baju yg lbh longgar agar Chuuya tdk tahu kalai ia sedang hamil dan untungnya kehamilan kali ini tdk terlalu banyak acara yaitu ngidam dan sebagainya. (Name) masih bisa menahannya sendiri dan kadang membelinya sendiri, wanita itu juga pergi ke dokter seorang diri tanpa pendamping.

     Namun sepandai apapun seseorang menyembunyikn rahasia, pasti akan tetap ketahuan pada akhirnya. Kedok (name) dan hubungan gelapnya sudah terendus oleh suaminya sendiri saat Chuuya tak sengaja melihat kertas hasil cek bulanan untuk wanita hamil.

BRAKK!

     Meja tak berdosa yg ada di hadapan pria beriris safir menjadi sasaran amukan pria itu.

"KAU BILANG TIDAK TAHU HAH!!! KAU FIKIR AK BODOH IYA? AK LIHAT DENGAN JELAS SEMUA BUKTINYA!! KATAKAN PADAKU (NAME) KAPAN AK PERNAH MENGKHIANATI MU HAH ?! JUSTRU ORANG YG KU CINTAI LAH YG MENGKHIANATI KU SELAMA INI DAN BODOHNYA AK TDK MENYADARINYA...." (Name) hanya bisa diam menunduk tak berani melihat ke arah Chuuya, seluruh tubuhnya bergetar hebat air matanya juga ikut mengalir.

"MENANGIS? BARU HARI INI KAU MENANGIS!!!" Chuuya menarik (name) untuk berdiri, pria itu membuka sweater milik (name) dan menekan pelan perut (name). "LALU KAU SEDANG HAMIL KAN IYA KAN?!" Lanjut Chuuya sembari memaksa kontak mata dengan (name), iris (E/C)nya sudah digenangi air mata.

"I-iya, aku hamil... " Chuuya langsung membuang muka sambil meludah setelah mendapat jawaban dari istrinya.

"Sejak dulu ak selalu menganggap mu penting, ak selalu mengutamakan kau ketimbang diri ku sendiri tp apa yg ku dapat? Hanya satu hal 'penghianatan' entah sial apa yg selalu datang dlm hidupku ak selalu mendapat penghianatan." Chuuya kembali duduk di sofa dan meminum tehnya.

"Ma-maaf.." lirih (name) sembari meremas ujung kemeja, Chuuya hanya menjawab dengan berdecih saja pria itu amat sanggat muak. Banyak bukti yg ia dapat yg membuat eksekutif pendek itu menjadi semakin muak.

🌟🌟🌟

     Malam ini untuk pertama kalinya kau dan Chuuya tdr tanpa berinteraksi. Biasanya Chuuya selalu bertanya padamu entah tentang Aina atau perasaan mu hari ini saat ia tdk ada di rumah, lalu ia biasa memelukmu mencium mu bahkan menjadikan mu guling pribadinya namun sekarang berbeda, pria itu memunggungi mu biasanya Chuuya akan bertelanjang dada saat tdr namun sekarang ia memilih memakai kaus.

"Mungkin dia ingin menceraikan ku... Ini pantas untuk ku."

     Karena susah tdr, wanita malang itu memilih untuk beranjak dari ranjang meninggalkan Chuuya di kamar.
Ruang tamu adalah tempat yg tujuan (name), wanita itu duduk memeluk lutut di atas sofa matanya menerawang hampa ke arah tembok putih.

"Apa ak mati saja ya?" Gumam (name).

     Wajah kesal Chuuya trs terbayang di wajah (name), wajah hangat pria berambut jingga itu juga melintas di dalam kegelapan kala mata mu terpejam.

"Apa ak tdk akan dapat kesempatan? Jelas saja tdk lihat ak sudah hamil anak orang lain." (Name) bertanya dan menjawab sendiri pertanyaan itu sembari tertawa getir.

"Mati saja...."

.

















.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang