6

125 20 14
                                    

     Hari hari terus berlalu, (name) dan Dazai terus saling menghubungi entah lewat chat atau telpon, tentunya (name) akan bersembunyi saat menerima telpon dari Dazai.

     Entah apa yg terjadi, takdir sedang mempermainkan keluarga Chuuya atau (name) yg terlalu polos sampai bisa tergoda oleh Dazai. Banyak hal yg (name) lupakan, banyak hal yg (name) tinggalkan termasuk Aina hanya demi menerima chat atau bahkan mengangkat telpon dari Dazai. Ia akan lupa wkt jika sudah dihubungi oleh Dazai, semua itu tak ada yg tahu.

     Namun siang ini, akan menjadi hari di mana (name) akan dalam masalah. Mia yg ada di rumahnya mulai gerah dengan sikap (name) yg acuh bahkan pada putrinya sendiri saat ia sedang mengangkat telpon atau membalas pesan. Pasalnya wanita itu akan membiarkan Aina merangkak meski dalam bahaya, seperti beberapa hari lalu Aina nyaris saja tertimpa cermin jika Mia tdk menyelamatkannya.

     Mia tak bisa terus terusan diam, Mia kemudian melapor pada Chuuya bahwa istrinya telah melakukan banyak kelalaian saat berada di rumah.

"Sepertinya istri anda selingkuh, Chuuya San." Tebak Mia.

"Jangan sembarangan Mia, kau masih kecil. Mungkin dia menghubungi temannya." Chuuya masih sibuk minum winenya ia tak begitu mendengar ocehan Mia.

"Kalau teman kenapa dia harus sembunyi saat menerima telpon ?"

"(Name) memang suka begitu dia bukannya sembunyi, ak percaya padanya." Jawab Chuuya.

"Paman tua ini tdk akan percaya jika tdk melihat bukti." Batin Mia.

🌟🌟🌟

"Mia Chan, tolong jaga Aina ya ak ada urusan sebentar." Tanpa menunggu jawaban dari Mia, (name) langsung menyerahkan Aina pada Mia.

"Oh ya ak sudah memompa ASI untuknya jgn khawatir.... Bye bye!" Seru (name) sembari menutup pintu rumah.

"Penampilannya sanggat anggun, dia pasti ingin berjumpa dengan orang yg ia hubungi." Tebak Mia. "Tapi..... Bagaimana ak menyusulnya?"

     Hari ini Dazai mengajak (name) untuk bertemu di toko buku, sebenarnya itu hanya alasan Dazai agar bisa bertemu lagi dengan wanita cantik bernama (Name).

"Yahooo Ojou Chan!" Seru Dazai saat melihat (name) 3 langkah kaki dari hadapannya.

"Konichiwa Dazai San." Sapa (name).

     Keduanya pun larut dalam kebersamaan, bahkan mereka sempat bercanda di toko buku layaknya sepasang kekasih. Tentu hubungan mereka ini adalah hubungan gelap.

"HAHA.... Tadi itu lucu sekali." Ucap (name) sembari meminum jusnya.

     Keduanya sudah sanggat lelah bercanda hingga memutuskan untuk duduk dan membeli minuman.

     Tangis Aina terus menggema membuat Mia bingung dan memutuskan untuk membawa Aina ke markas Mafia. Kebetulan Chuuya belum pergi menjalankan tugasnya jadi Aina bisa lebih tenang.

"Ke mana (name)?" Tanya Chuuya sembari terus menenangkan tangis Aina.

"Dia bilang ada urusan, dia tdk menjelaskan pergi ke mana tp tadi dia sanggat rapi mungkin bertemu pacarnya." Jawab Mia.

     Chuuya masih belum yakin dengan apa yg dikatakan Mia, jadi ia memilih menepis pikiran buruknya dan memilih menenangkan Aina.

🌟🌟🌟

     Sudah 15 menit (name) duduk di luar rumah, ia lupa tak membawa kunci cadangan. (Name) yakin Mia membawa Aina pergi, sekarang juga sudah sore tp tdk ada tanda tanda Mia akan kembali.
Dari kejauhan suara tawa Aina tertangkap oleh indra pendengaran (name), wanita itu melihat ke depan dan melihat Aina dalam gendongan Chuuya.

"Ke mana saja kau?" Tanya Chuuya saat ia tiba di hadapan (name).

(Name) hanya meremas ujung roknya sambil menunduk.
"Maaf ak pergi ke toko buku dan tdk sengaja bertemu teman lama." Jawab (name) gugup.

     Ini yg Chuuya tak bisa, saat (name) sedih ia jadi tak sanggup memarahinya. Chuuya selalu tdk sampai hati pada wanita itu ia sangat mencintai (name).

"Ya sudahlah tidak apa apa." Jawab Chuuya. "Ayo masuk!" Chuuya mendahului (name) masuk ke rumah. Tampak wajah lega wanita itu, ia senang Chuuya tdk mengomel.

"Hari yg indah ya Ojou Chan."

.















.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang