10

133 13 7
                                    

     Bibir pink milik (name) sudah dikecup berkali kali oleh pria jangkung berrambut moca, siapalagi kalau bukan Dazai. Pria itu tiba tiba datang ke rumah (name) menyerang wanita itu dengan beribu ciuman di bibirnya.

     Namun kali ini, ciumannya berubah menjadi ciuman panas menggairahkan. Lidah pria itu sudah menerobos masuk, mengabsen setiap gigi milik (name) dn beradu lidah dengan wanita itu.

"Hhhh...." (Name) mendesah saat tangan pria itu menelusup masuk ke piyamanya dan  punggungnya dibelai oleh Dazai.

     Ciuman masih berlangsung dan terputus sejenak hanya untuk mengambil oksigen. Kemudian dilanjutkan kembali, hanya bunyi kecapan yg terdengar di pojok ruangan tengah.

"Shh...hhhh....." Kali ini desahan (name) terdengar lbh jelas, kala jari jemari Dazai mulai merambat turun menyelinap ke dalam celana kebetulan (name) tdk memakai celana dalam. Pria itu meremas sensual dua gundukan bokong milik (name).

     Ciuman mereka terputus, Dazai kemudian menggensong (name) membawanya ke kamar dan merebahkan tubuh wanita itu di atas ranjang milik Chuuya.

"Kawai...."

     Dazai menyingkap piyama atas milik (name), menampilkan tubuh halus putih milik wanita itu tak lupa dua benjolan besar yg juga tak tertutup bra sama sekali. Puting wanita itu nampak memanjang mungkin karena ia sudah menyusui.

"Sial! Seharusnya ak duluan." Umpat Dazai.

"Osamu jgn ya! Nanti Aina.."

"Ak rasa Aina sanggat baik hati, tdk apa apa jika Dazai meminta sedikit hmm...."

     Pria itu lalu menghisap kuat puting milik (name), tentu ada cairan yg keluar dari ujung putingnya. Iya cairan itu adalah ASI.

"Manis..." Gumam Dazai. Dazai lalu meremas dan memutar dua ujung payudara milik (name) dengan gemasnya, sampai sampai semua ASI yg ada di dalam keluar dari putingnya.

     Dazai kembali meminum ASI yg keluar banyak dari payudara milik (name). Ia menghisap dan menggigit puting panjang milik (name), membuat wanita itu mendesah erotis. Wajahnya merambat turun sampai ke perut (name) yg rata walau sudah memiliki anak.

"Ayo kita s*x!" Ajak Dazai terang terangan.

"Tidak Osamu, nanti Chuuya b-"

"Ak akan bermain dengan nikmat dan tdk akan memberitahu Chuuya, kecuali kau menolak dan akan ak bocorkan rahasia diantara kita."

     Sial ini ancaman yg mengerikan, apakah Dazai segila ini.

"Ahhh......." Bibir vaginanya sudah diserang oleh tangan Dazai, pria itu menarikan tangannya di bibir vagina milik (name). Wanita itu bahkan sampai menggelinjang karena terlalu nikmat.

    Kini (name) benar benar telanjang, tubuhnya terekspos dengan indahnya dihadapan kekasih gelapnya.

"Ciii, pantas Chuuya behitu menjaga mu lihat tubuh mu sanggat menggoda." Gumam Dazai.

     Satu kecupan basah hinggap di area selangkangan (name), ia juga memberi gigitan kepemilikan di sana. Tangannya terus mengusap selangkangan (name) membuat wanita itu kenikmatan.

     Dazai membuka lebar kaki (name) mendekatkan wajahnya pada area vagina lalu menjilat bibir vagina milik (name), membuat wanita itu melenguh sampai meremas sprei.

"Shhh.... Osahhmuh...." Desis (name) tak tahan.

     Tangan Dazai kembali bermain pada bibir vagina milik (name), sesekali menggoda lubang Mrs V hingga membuat (name) menggelinjang.

"Lihat, sudah basah sanggat banyak." Dazai menunjukan jarinya yg sudah basah pada (name).

     Sentuhan Dazai benar benar memabukkan seorang (Full Name).

"Lagi...."

Ting....

     Lampu hijau sudah menyala membuat Dazai bahagia bukan kepala. Pria itu segera menurunkan resleting celananya menampilkan juniormya yg juga sedikit basah.

"Adik ku sudah berteriak."

     Dazai menggigit bibir bawahnya saat ia melakukan proses penyatuan, sedikit demi sedikit kepala kejantanan Dazai mulai mendobrak masuk kedalam lubang vagina milik (name).

"Arggh... Hhhh..." Tubuh (name) menegang hebat bahkan ia sampai meremas kuat sprei.

"Aaa lubang mu masih sesak, adikku terpijat di sini." Celetuk Dazai.

     Tanpa menunggu Dazai segera menggenjot tubuh (name) dengan tempo sedang, membuat tubuh wanita itu ikut bergoyang. Bahkan karena terlalu enak (name) sampai mengalungkan kakinya pada pinggul Dazai menikmati permainan dari si detektif bunuh diri.

"Iyah...iyaa... Seperti itu sayang." Ucap Dazai sembari menggenjot tubuh (name). Wajah merah wanita itu benar benar menggugah selera.

     Bosan dengan posisi 69, Dazai meminta (name) untuk menungging. Posisi ini adalah posisi kesukaan dari si maniak bunuh diri, karena ia jadi bisa bergerak semakin cepat.

"Haaahhh osamuuuh...."

"Aku datang!" Seru Dazai.

     Sperma yg amat banyak menyembur di dalam rahim milik (name), ia merasa amat kekenyangan karena sperma memenuhi tubuh bagian bawahnya.

     Kali ini Dazai berbaring membuat (name) yg mengontrol jalannya permainan di ronde kedua. (Name) bergerak sanggat brutal membuat Dazai tertawa, Dazai tau (name) tdk terlalu pandai karena itu pria penggila bundir itu membantu (name) dengan memegang pinggulnya.

     Untuk yg ke dua kali, sperma dan cairan bening keluar dari dalam tubuh masing masing. Keduanya tumbang dan saling berpelukan.

"Enak sekali." Gumam Dazai sembari mencium pipi (name).

"Apa Chuuya akan marah?"

🌟🌟🌟

     Siang hari tiba saat itulah Chuuya baru pulang selepas menjalankan misi, untung saja Dazai sudah pulang sejak pagi tadi atas desakan (name) dan wanita berparas cantik itu juga sudah membersihkan semua kekacauan tadi malam.

"Aina baik baik saja ?" Tanya Chuuya saat melihat bocah itu bermain.

"Dia ceria, hanya saja mencari mu tadi malam jadi sempat agak rewel." Bohong (name).

"Bagaimana dengan mu?" Pertanyaan Chuuya itu membuat (name) menjadi gugup, bagaimana tdk semalam lubangnya hbs dihajar oleh pria lain.

"Ak baik ya seperti biasa tdk bisa tdr tanpa mu." Sekali lagi ia berbohong. Chuuya tersenyum manis dan mencium singkat bibir pink milik istrinya.

"Semoga saja tdk ketahuan." Batin (name).

.



















.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang