7

141 19 22
                                    

"Pergi ke toko buku."

     Sudah 3x lebih (name) terus beralasan pergi ke toko buku, memang sih dia pulang membawa buku. Tapi aneh jika setiap keluar (name) selalu beralasan beli buku.

     Chuuya yg sebelumnya hanya diam dan percaya pada (name) mulai menaruh sedikit rasa curiga.

"Setiap hari beli buku. Kau baca semua itu ?" Tanya Chuuya saat melihat (name) sedang bersolek.

"Tentu ak baca, karena sudah tamat ak akan beli lagi." Bohong (name). Wanita itu sejujurnya ingin pergi menemui Dazai, pria jangkung itu mengajaknya jalan jalan lagi.

"Jgn lama lama, ingat putri mu juga." Pesan Chuuya.

"Iya iya ak ingat." (Name) mencium Chuuya dan Aina lalu pergi dengan senyum cerah ceria.

"Apakah yg dikatakan Mia benar?" Batin Chuuya.

🌟🌟🌟

"Osamu Kun!"

     Berpelukan dan saling memaut bibir sudah menjadi kebiasaan mereka, mereka sudah berhubungan selama hampir 1 bulan lebih. Karena akrab peluk dan cium menjadi hal yg biasa.

"Huft sabar Osamu." Batin Dazai.

"Kita mau ke mana, Osamu Kun ?" Tanya (name).

"Kau mau ke mana ?" Dazai balik bertanya.

"Ke mana pun Osamu pergi (name) akan mengikuti."

     Wanita itu benar benar sudah mabuk akan cinta yg Dazai berikan. Entah apa yg ada di otak jahat Dazai saat ini tp yg jelas dia lah dalang dari semua yg akan terjadi setelah ini.

     Lagi lagi Dazai mencumbu bibir merah muda milik (name) entah untuk yg ke berapa kali. Bibir manis (name) selalu menggairahkan hasrat Dazai.

     Setelah beberapa saat berfikir, Dazai mengajak (name) ke sebuah perpustakaan kota. Dazai tahu bahwa (name) sanggat suka buku sebab itu ia memanfaatkan tempat yg berkemungkinan ada buku. Mereka hanya duduk dan menikmati buku yg mereka baca, sesekali mereka bertukar pandang dan Dazai sesekali bermain dengan rambut panjang (name).

     Di tempat yg berbeda, Chuuya dan Mia sedang menemani Aina bermain tapi sejujurnya hanya Chuuya yg banyak berinteraksi dengan Aina menimbang bocah itu hanya tertarik pada papanya.

"Ini sudah sore, kenapa dia belum pulang?" Gumam Chuuya sembari menatap jam dinding.

"Anda perlu spy untuk mencari tau dan mendapat jwb atas pertanyaan anda, Chuuya San." Sahut Mia masih fokus dengan laptopnya.

"Kau kebanyakan nontn anime." Jawab Chuuya. Pria itu berfikir dalam diam tentang apa yg dikatakan Mia.

🌟🌟🌟

"AKU PULAAAANG ANATA!!" Seru (name) sembari melepas sepatunya.

     18.30 p.m (name) baru saja pulang, wanita itu tak merasa bersalah sama sekali. Pergi seharian dan pulang setelah petang.

"Kau pergi sanggat lama? Apa membeli buku selama itu ?" Tanya Chuuya.

"Anata~ ak pergi ke perpustakaan kota dan membeli buku... Ohhh ya, ak membawa makanan untuk mu." Membawa makanan pulang adalah ide Dazai, pria itu bilang orang lapar akan marah jadi membeli makan adalah jalan terbaik agar Chuuya tdk marah.

     Chuuya hanya memperhatikan makanan yg dibawa (name) kemudian ia menerimanya dan berjalan menuju sofa.

"Anata~" Tanpa persetujuan (name) langsung melabuh duduk di atas pangkuan Chuuya dan mencium pipinya. Ini juga ide Dazai agar Chuuya tdk curiga.

"Apa ?" Tanya Chuuya dingin.

"Ak sanggat mencintaimu, hmm.." (name) kembali mencium pipi Chuuya.
Merayu dan segala hal yg di lakukan (name) adalah ide Dazai untuk mengelabui Chuuya.

     Terbukti pipi Chuuya langsung merona mendengar kata kata (name) dan tingkahmya barusan.

"Kau harus memberi ASI untuk Aina susu botolnya habis." Chuuya mengalihkan suasana dan menyuruh (name) menyusui Aina.

"Iya iya..."

     Jantung Chuuya masih trs berdegub kencang akibat kejadian barusan.

"Semoga Chuuya tdk curiga.." Batin (name).

.













.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang