8

119 14 2
                                    

"Uang ?"

     Barusan (name) meminta uang pada Chuuya dengan alasan uangnya sudah habis.

"Sayang kemarin kau sudah minta uang apa itu tidak cukup ?" Tanya Chuuya. (Name) hanya bisa diam membisu sembari menatap Chuuya.

"Ini...." (Name) langsung menegakan kepalanya dan menatap ke arah Chuuya yg menyodorkan uang padanya.

     Begitu tulusnya hati Chuuya, ia memberi banyak uang pada (name) tanpa tahu tingkah lakunya belakangan ini. (Name) menerima uang itu dengan perasaan campur aduk.

"Ak tahu kau suka baca buku, belilah dengan uang itu. Soal Aina ak yg urus, kau boleh pergi sekarang." Chuuya bicara sembari memalingkan wajahnya, ia libur tp akan ditinggal pergi istrinya.

     Rasa bersalah hinggap di hati (name) tp dia janji pada Dazai akan pergi ke tempat bermain untuk jalan jalan bersama, dia dalam dilema saat ini antara suami dan kekasih.

     Chuuya menoleh setelah uang yg ia beri di ambil oleh (name), ia berfikir bahwa istrinya sudah pergi. Chuuya tau dia tdk romantis dia selalu menghormati wanita atas dasar kemanusiaan mungkin dia tak tahu cinta jadi istrinya tak nyaman berada di rumah.

"Ne... Anata hari ini cuaca sedang indah, ayo kita pergi jalan jalan bersama Aina. Ak rasa Aina sudah bisa diajak bepergian. Ayo!" Ajak (name).

     Ajakan tak terduga dari (name) membuat Chuuya dihujani bunga bunga. Iya lalu mengiyakan permintaan istrinya untuk jalan jalan.

💌Ojou Chan imut:

"Maaf Osamu, ak harus pergi dengan Chuuya."

"Cih cebol ini! Knp bukan ak duluan yg bertemu dengan Ojou Chan." Batin Dazai setelah membaca Chat dari (name).

🌟🌟🌟

     Kedua pasangan itu berjalan sembari bergandengan tangan dengan Aina yg ada di gendongan (name), bocah itu nampak tak tertarik dengan suasana baru dan memilih menyandarkan kepala di dada (name) sesekali tangan mungilnya bergerak mencari tangan Chuuya.

"Kaann sudah lama tdk jalan jalan." Celetuk (name). Tiba tiba saja jantung (name) berdebar hebat seolah ada sesuatu yg akan menyergapnya hari ini.

     Benar saja baru 1 meter sosok itu hadir di hadapannya, (name) sudah gugup jantungnya berdebar hebat. Rasanya ia ingin lari dari situasi selanjutnya.

"YAHOOO!" Seru suara riang seorang pria dengan rambut berwarna moca dan coat coklat panjangnya. Terdengar decih kesal dari arah samping yg pasti berasal dari Chuuya.

"Kenapa harus si bodoh ini." Gerutu Chuuya.

     (Name) benar benar dalam situasi antara ia harus pilih suami atau kekasih gelapnya. Ia hanya bisa diam berpura pura asing dengan sosok Dazai. Meski pria beriris hazel itu menatapnya seolah berkata 'berani sekali lbh memilih dia ketimbang ak.'

"Apa mau mu, Dazai  kenapa kau di sini?!" Geram Chuuya.

"Ini tempat umum loh Chuuya, ak bebas ke mana pun." Jawab Dazai dengan wajah mengejek.

Chuuya menarik tangan (name) pergi melewati Dazai.
"Pergilah kau membuat semua anak kecil dan wanita dalam bahaya." Usir Chuuya. (Name) bisa rasakan tangan Dazai sempat menepuk bahunya.

     Sosok Dazai tdk pergi, ia terus mengikuti ke mana pun Chuuya membawa (name) pergi dan Chuuya ia sudah mengomel bahkan kini ia memutuskan untuk kembali ke mobil dan pulang agar wajah Dazai tak membuat darah tingginya naik.

     Tak berlangsung lama 1 notifikasi muncul di layar kunci ponsel milik (name).

💌Kepiting sial:

Besok kita bertemu, ak ingin melihat wajah mu. Jaa Matta Ne....

Jantung (name) rasanya sudah mau terlepas dari tubuhnya saat membaca chat milik Dazai.

.












.
TBC

Regret | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang