*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Vante Kim sangat marah ketika Lee Jieun muncul tanpa peringatan.
Lelah dan sinis melal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
VANTE KIM mengulurkan tangan dan menyentuh permukaan ukiran cincinnya. Jarinya terhubung dengan kehangatan telapak tangan Jieun dan dia melihat wanita mungil itu gemetar.
Jadi, dia gugup.
Dengan dagunya yang terangkat dan tatapannya yang tak tergoyahkan, wanita muda itu memberikan penampilan kepercayaan diri yang murni.
Vante kembali fokus pada cincin itu.
Tidak diragukan lagi: itu asli, dan benar-benar tidak pada tempatnya, pada kalung murah dan bermutu rendah itu.
Dia mengerutkan kening. Penjelasan diperlukan. Vante mengambil cincin di antara jari-jarinya, sekali lagi membiarkan jari-jarinya menyentuh telapak tangannya.
Kali ini Jieun menepis tangannya, meninggalkan pria itu dalam kepemilikan tunggal atas cincin itu. Vante berpura-pura mempelajarinya, tetapi perhatiannya terfokus pada Jieun.
Naik turunnya dadanya dengan cepat. Suara nafasnya yang lembut. Aroma sabun yang hangat darinya, entah bagaimana lebih menggugah daripada parfum desainer mahal yang biasa digunakan Vante.
Vante membiarkan cincin itu jatuh, melihat kalung lusuh itu jatuh di T-shirt polosnya, di antara payudaranya. Lalu dia mengangkat matanya lagi ke matanya.
Bahkan sekarang, dia tercengang melihat Jieun. Ketika Vante memasuki ruangan, dia mengira dia melihat hantu. Reaksi telah menghentikannya, mengocok perutnya.
Jieun Lee telah meninggal empat tahun lalu, dalam sebuah ledakan yang merenggut belasan nyawa.
Demi Tuhan, Dia memiliki salinan sertifikat kematiannya!
Secara resmi Jieun sudah tidak ada lagi.
Ingatan akan hari kematiannya, tentang kendaraan yang hancur di jalanan yang berantakan itu, masih tinggal bersamanya.
Namun, di sinilah wanita itu. Hidup.
Kejutan itu bergema di tulang punggungnya.
Dengan cepat dia bertanya-tanya, wanita malang siapa yang salah diidentifikasi, setelah ledakan bom itu. Karena dia tahu dengan pasti bahwa ini adalah Jieun Lee.
Wajah manis, leher yang anggun, dan pipi chubby yang kini digantikan dengan kedewasaan yang sempurna. Bibir tipis. Dan tentu saja mata itu. Dia pernah melihat mata indah sebelumnya, tapi bukan Hazel yang murni dan tidak tercemar ini. Mata sabit yang hanya dimiliki Jieun. Itu unik.
Ini memang Jieun Lee. Dia tidak salah lagi. Namun dia terlihat berbeda. Ada gravitasi dalam dirinya, dan sesuatu di mata cerah itu mengisyaratkan bahwa dia telah melihat jauh lebih banyak kehidupan, daripada yang dia inginkan.
