*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Vante Kim sangat marah ketika Lee Jieun muncul tanpa peringatan.
Lelah dan sinis melal...
Maaf Geng Gueeh Updatenya baru sekarang geng gueeh...
Udah Menuju Ending!!
Yaolo. Yaolo. Yaolo
Iya genkz menuju Ending sekarang kita... 1-2 Chapter lagi udah selesai ya The Unexpected Wife-nya.
Cus langsung ke storeeh ...
🤗🤗
Happy Reading 🍃🍃🍃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
"Kemarilah Jieun," gumam Vante, menarik Jieun mendekat dan menyelipkan tangan istrinya ke lekukan sikunya. "Melina telah menjanjikan kita makanan khusus malam ini."
Jari-jarinya menelusuri jari-jari Jieun, membelai dengan lembut.
"Sebaiknya kita turun. Kalau tidak, aku akan tergoda untuk melupakan makan malam kita, dan membujukmu untuk menghabiskan sepanjang malam di sini." Vante mengangkat tangannya ke lekuk pipi Jieun, menyentuh rahangnya, dan denyut nadi Jieun berdetak tak terkendali di sana.
Vante menundukkan kepalanya untuk berbisik di telinganya. "Gaun itu layak dipakai setidaknya setengah jam, sebelum aku melepaskannya darimu."
Jieun menggigit bibirnya saat dia membayangkan Vante yang menanggalkan kain itu dengan tangannya yang besar dan kuat. Dan Jieun tersenyum padanya lalu mengangkat bahu, menyadari bagaimana payudaranya menekan lengan Vante.
"Kita tidak bisa mengecewakan Melina. Dia sudah memasak sepanjang sore." Ujar Jieun.
Dan memang makan malam mereka tidak mengecewakan dan sempurna.
Ada Kue-kue gurih lembut yang meleleh di mulut. Makanan laut paling segar dan lezat, disiapkan dengan sederhana, untuk mengungkap cita rasanya. Ayam yang dimasak dalam sampanye. Roti gulung kecil yang telah dipelintir Melina menjadi simpul. Sayuran segar. Serangkaian makanan khas lokal yang membuat Jieun berharap dia bisa berlaku adil untuk semua makanan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan latarnya seperti Fantasi. Mereka makan di bawah pohon tepat di tepi pantai, diterangi oleh lampu lentera dan lilin kecil yang dijalin melalui bunga mawar.
