☘BAB XI☘

267 38 7
                                    

Jan lupa Vommentnya genkz
Tekan 🌟 Hargai Penulis

Happy Reading 🍃🍃🍃

Happy Reading 🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mulut Vante keras, menuntut, melahap.

Menggairahkan.

Dalam satu gerakan posesif, Vante menarik Jieun mendekat, satu tangan melingkari pinggang mungil Jieun, menariknya pada tubuh kekarnya, tangan Vante yang lain terbenam pada rambutnya, menahannya sementara Vante mengarahkan wajahnya ke atas rambutnya.

Jieun benar-benar tidak berdaya melawan kekuatan dan keahlian erotisnya.

Pria itu berciuman seolah-olah ini adalah perang, seolah-olah dia adalah seorang jenderal penakluk, berniat untuk menaklukkan secara total. Bibirnya mendominasi Jieun, dan dengan protes teredam, Jieun membuka mulut untuknya.

Dengan bingung Jieun menyadari bahwa itu adalah kesalahan.

Dengan kekuatan penuh kemenangan, lidah Vante menguasai Jieun, menuntut penyerahan.

Pada saat itu Jieun tersesat.

Vante memenuhi semua indra femininnya.

Aroma musk berasap dari kulitnya naik di penciumannya, seperti godaan yang memabukkan.

Geraman kepuasan rendahnya yang serak, saat dia menyerah bergema di telinga Jieun.

Sensasi tubuh Vante yang keras ada di sekeliling Jieun, berkerumun lebih dekat seolah-olah dia bisa menggabungkannya menjadi satu.

Tangan besarnya memeluk kepala Jieun, jemarinya membelai rambut Jieun secara berirama.

Rasa dari dirinya, membuat Jieun ketagihan, memenuhi mulutnya dan membuat Jieun semakin mendambakannya.

Tangan Jieun terjepit di dada Vante yang kokoh, sutra tipis kemejanya tidak menghalangi panasnya tubuh pria itu. Jieun juga merasakan jantungnya berdebar kuat, cepat, di bawah telapak tangannya.

Keinginan melonjak melalui dirinya, menyalakan api yang menjilatnya dari dalam.

Ini gila, merusak diri sendiri, dan benar-benar tak terbendung.

Jieun sudah lama memimpikan kepemilikannya.

Entah bagaimana, tampaknya, tubuh dan pikirannya telah menerima Vante, dan berkolusi untuk memotong desakan akal sehatnya.

Panah sensasi jatuh melalui tubuhnya yang peka.

Kebutuhan berputar-putar di perutnya.

Sepertinya, payudaranya membengkak melawan otot keras tubuh bagian atas Vante, sehingga membuat putingnya kesemutan.

Lidah Vante menerjang dan meringkuk di sekitar lidah Jieun, sampai Jieun tidak punya pilihan selain menanggapi tariannya yang menggoda dan sangat menuntut.

The Unexpected wife ✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang