*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
________________________________________
Vante Kim sangat marah ketika Lee Jieun muncul tanpa peringatan.
Lelah dan sinis melal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
PADA hari-hari sejak Vante dan Jieun bertengkar dan berakhir di ranjang pria itu, begitu banyak yang berubah. Hilang sudah penyiksa yang dingin dan keras kepala, dan sebagai gantinya adalah seorang pria yang tampaknya berniat mengubah fantasi paling rahasia Jieun, menjadi kenyataan.
Hari pertama bahkan pria itu, tidak meninggalkan sisi Jieun. Dan mereka baru saja meninggalkan tempat tidur.
Bahkan sekarang ingatan akan gairah Vante, kekuatannya, dan kelembutannya membuat pipi Jieun merona.
Ketika Vante menyalurkan energi yang luar biasa itu ke dalam tugas menyenangkan seorang wanita, hasilnya sangat mengejutkan.
Setelah itu Vante hanya pergi ke Athena untuk perjalanan singkat di sore hari, sementara Jieun tidur.
Jieun membutuhkan waktu untuk memulihkan diri dari malam-malam panjang yang membentang hingga siang hari, ketika keinginan bersama mereka tak terpadamkan.
Itu adalah kebahagiaan.
Lebih baik dari apa pun yang Jieun bayangkan.
Dan itu tidak bisa bertahan lama, kata Jieun pada bayangannya di cermin kamar mandi.
Dia tinggal di surga orang bodoh, menyerah pada apa yang dia rasakan untuk Vante, menyerah pada hasratnya, intensitasnya, seksualitasnya yang rakus. Untuk kelembutan Vante yang memesona, dan membuat jantung berdebar.
Untuk ilusi bahwa fantasi telah menjadi nyata.
Ini bukan kehidupan baginya, hidup dalam kebahagiaan tanpa komitmen yang diberikan, atau diskusi tentang ikatan emosional.
Jieun tahu itu.
Dalam beberapa saat terjaga, ketika Vante jauh dari sisinya, pengetahuan itu menyiksanya.
Tapi untuk sekali ini, Jieun ingin mewujudkan mimpinya, meraih kehidupan dan menikmatinya. Tidak khawatir tentang masa depan, atau masa lalu.
Tentunya setelah beberapa tahun terakhir dia hanya berhak merasakan fantasi favoritnya: dia dan Vante bersama, tak terpisahkan. Sedang jatuh cinta.
Tentunya kerusakan sudah terjadi, sekarang dia menyerahkan dirinya pada Vante.
Pergi sekarang, akan sama sulitnya dengan pergi dalam beberapa hari atau minggu.
Mengapa tidak menikmati kesenangan indah menjadi kekasihnya, menyimpan kenangan kebahagiaan saat dia sendirian lagi?
Tidak ada yang lebih pasti daripada dia akan sendirian lagi suatu hari nanti.
Jieun tidak pernah benar-benar berada di mana pun, selalu menjadi orang luar. Dia seharusnya sudah terbiasa sekarang, mampu mengatasi ketika saatnya tiba untuk pergi.
