81. Love You Forever (The end) ❤️❤️❤️

10.4K 944 93
                                    

______

Rania tidak begitu kerepotan merawat tiga bayi sekaligus, karena selalu ada yang siap siaga membantunya. Dari Mami mertuanya yang sigap membantu memompa ASI, Bu Narti yang selalu siaga menyiapkan makanan sehatnya, dan tiga pengasuh terpercaya yang menjaga bayi-bayinya. Terkadang Grace juga mengunjunginya dan berbagi pengalaman di sela-sela kesibukannya. Alhasil, Rania semakin sehat, dan anak-anaknya juga semakin ceria dan jarang sekali menangis.

Kini anak-anak sudah berusia hampir tiga tahun, dan Rania tidak lagi membutuhkan jasa pengasuh. Anak-anaknya juga cukup pandai diajak komunikasi, meski terbata-bata. Terutama Denzel, si sulung yang kulitnya sedikit lebih gelap dibanding dua adiknya.

"Denzel nanti awasin Daren. Jangan sampai ganggu adik Indira ya?" ujar Rania ke Denzel. Daren, kembaran Denzel yang dianggap sebagai anak kedua, sering mengganggu Indira yang asyik bermain.

"Ya, Mama," jawab Denzel yang matanya sibuk mengamati mainan mobilnya.

"Kalo Daren ganggu Indira, Denzel harus apa?" tanya Rania yang tersenyum melihat Denzel yang acuh tak acuh mendengar kata-katanya.

"Sayang Ndila...,"

"Pinter...,"

"Boleh pukul Dalen, Ma?"

"Nggak boleh pukul. Tetap disayang juga dong,"

"Kan nakal...,"

"Tetap disayang. Kalo nakal, minta tolong sama Bu Narti...,"

Denzel mengangguk-angguk. Meski ekspresi wajahnya datar, dia tampak mengerti maksud mamanya.

"Mama ke mana?" tanyanya. Rania memang terlihat sedang bersiap-siap pergi. Ada dua tas besar yang sudah siap dibawanya ke luar kamar.

"Ikut Papa dinas ke luar kota. Sebentar kok. Lusa Mama udah pulang. Nggak papa Mama tinggal ya?"

Denzel mengangguk. Rania tahu Denzel belum sepenuhnya mengerti. Tapi dia tetap menjawab sebenar-benarnya dan tidak mau berbohong. Lagipula, anak-anaknya sejak kecil sudah memahami kesibukan orang tua mereka; Papa yang semakin sibuk dengan pekerjaannya, dan Mama yang juga terkadang ikut menemani Papa mereka jika bertugas di luar kota. Mereka tidak pernah menunjukkan kesedihan saat ditinggal pergi. Tapi justru mereka sangat senang menyambut orang tua mereka yang kembali pulang dengan membawa oleh-oleh berupa makanan dan mainan.

Rania dan Alaric senang dengan pertumbuhan ketiga anaknya yang sudah mandiri sejak kecil. Mereka tidak menyusahkan atau cengeng saat ditinggal pergi. Terlebih Bu Narti yang sangat bahagia jika Rania dan suaminya bepergian. Dia bisa menguasai anak-anak lucu dan menggemaskan itu. Sesekali Bu Narti mengajak mereka jalan-jalan ke mall atau mengunjungi Opa Oma mereka. Atau sebaliknya, mereka yang dikunjungi Opa Oma.

____

***

Manda tersenyum lebar dengan kedatangan Denzel, Daren dan Indira di rumah orang tuanya. Dia sering mengajak ketiganya bermain di kamarnya di kala senggang dan membiarkan mereka bermain sesuka hati. Manda saat ini kebetulan sedang melakukan penelitian di kantor salah satu perusahaan yang dipimpin kakaknya, Alaric, sebagai bahan laporan akhir kuliah S3nya. Lumayan lama, enam bulan lamanya. Kehadiran tiga keponakannya menambah amunisi semangatnya.

"Sehat. Aman, Ran. Biar aku yang urus. Kamu pokoknya senang-senang aja deh sama Mas Alaric. 2D and I pasti bahagia sama akyuuuuu...," ujar Manda saat dihubungi Rania yang sedang berlibur di Labuan Bajo bersama suami tercinta. 2D and I adalah singkatan nama anak-anak Rania dan Alaric, 2D adalah Denzel dan Daren, I adalah Indira.

"Nakal nggak?"

"Hahaha. Nggaklah. Cuma gemesin banget, Ran. Pas aku lagi kunjungan ke kantor Mas Alaric, mereka rupanya asyik melukis di kamar aku. Tau nggak? Segala lipstik dipake buat ngelukis, eyelinerku hancur. Pokoknya perlengkapan riasku berantakan. Hahaha,"

Cinta RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang